27
wawancara dengan narasumber. Pedoman pengamatan dan pedoman wawancara tersebut terlampir dalam lampiran.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap. Aktivitas dalam analisis data meliputi
reduksi data, penyajian data, dan tahap kesimpulanverifikasi. 1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dilakukan reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang hal-hal yang tidak penting. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
2. Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.
Penyajian data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk uraian yang bersifat naratif. Teks naratif tersebut berisi pelaksanaan pembelajaran
Bahasa Indonesia kelas XI Agama di sekolah inklusif, hambatan selama proses pembelajaran, serta upaya guru dalam mengatasi hambatan selama proses
pembelajaran Bahasa Indonesia.
28
3. Kesimpulanverifikasi Teknik analisis data yang terakhir berupa penarikan kesimpulan. Dalam
penarikan kesimpulan diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan.
G. Kredibilitas Penelitian
Uji kredibilitas data dilakukan untuk menetapkan keabsahan atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian ini. Oleh karena itu, kredibilitas dalam
penelitian ini antara lain dilakukan dengan ketekunan dalam penelitian dan triangulasi.
1. Ketekunan Dalam hal ini, peneliti meningkatkan ketekunan dengan melakukan
pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Ketekunan pengamatan yang dimaksud adalah peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dengan
seksama dan menyeluruh. Peneliti mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan oleh guru. Dengan cara
tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan itu, maka peneliti dapat
melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka peneliti dapat
memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.