1. Siswa kurang antusiastertarik dalam mengikuti pembelajaran PKn. 2. Guru kurang variatif dalam menerapkan metode dan media yang
digunakan untuk pembelajaran PKn. 3. Peran guru sangat dominan sebagai sumber belajar.
4. Komunikasi antara guru dengan siswa masih bersifat satu arah. Berkaitan dengan peran guru sebagai manajer, guru harus mampu
menciptakan situasi kelas yang memungkinkan terciptanya belajar yang efektif. Oleh karena itu, tugas utama guru sebagai manajer adalah memotivasi
siswa yang kurang memiliki motivasi belajar sehingga mereka terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam belajar Suciati 2002: 5.28. Tujuan
pembelajaran secara umum adalah terjadinya perubahan perilaku pada siswa. Agar tujuan pembelajaran ini dapat tercapai dengan optimal, maka guru perlu
mengusahakan agar pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan sehingga siswa antusias untuk belajar. Untuk membelajarkan materi pada
pelajaran PKn, guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang dapat menarik minat siswa dan menimbulkan kebermaknaan pada siswa.
D. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan keefektifan dari model pembelajaran TSTS dibandingkan dengan metode konvensioal dalam
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PKn. Perincian dari rumusan masalahnya adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara pembelajaran PKn materi misi kebudayaan Internasional yang menggunakan model Two Stay Two
Stray dengan pembelajaran yang menggunakan metode konvensional? 2. Apakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn materi misi
kebudayaan internasional dengan menggunakan model Two Stay Two Stray lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan
metode konvensional?
E. Pembatasan Masalah
Dari permasalahan yang cukup luas mengenai pembelajaran PKn di kelas IV Sekolah Dasar, maka diperlukan pembatasan masalah. Fokus dari penelitian ini
adalah :
1. Karakteristik yang akan diteliti adalah hasil belajar PKn siswa pada materi misi kebudayaan internasional, dengan kompetensi dasar mengidentifikasi
jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional.
2. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV A dengan jumlah 21 siswa dan IV B dengan jumlah 23 siswa di SDN Kaligangsa Kulon 01 Brebes.
3. Penelitian ini memfokuskan pada keefektifan penggunaan model Two Stay Two Stray terhadap mata pelajaran PKn Kelas IV SD materi misi
kebudayaan Internasional. 4. Metode yang digunakan sebagai pembanding dalam mengukur keefektifan
model TSTS adalah metode konvensional berupa ceramah.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain, 1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan kualitashasil pembelajaran di SD dengan menggunakan metode pembelajaran yang efektif.
b. Sebagai syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan. 2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui perbedaan hasil pembelajaran PKn kelas IV SD materi misi kebudayaan internasional melalui penggunaan model Two Stay Two
Stray dengan Pembelajaran yang konvensional. Melalui perbedaan tersebut, dapat dilihat keefektifan masing-masing metode tersebut.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD pada mata pelajaran PKn materi misi kebudayaan internasional.
G. Manfaat Penelitian