mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara.
e . Konstitusi Negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi. f . Kekuasaan dan Politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya maju menuju masyarakat madani,
sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. g . Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila
sebagai ideologi terbuka. h . Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan
Internasional dan organisasi Internasional, mengevaluasi globalisasi. Faturrohman 2011: 8-9
F. Model Pembelajaran Cooperative
Model Pembelajaran cooperative beranjak dari dasar pemikiran “getting better together”, yang menekankan pada pemberian kesempatan
belajar yang lebih luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, serta
keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Melalui model pembelajaran ini, siswa bukan hanya belajar dan
menerima apa yang disajikan oleh guru dalam proses belajar mengajar, melainkan bisa juga belajar dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai
kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain. “Proses pembelajaran
dengan model cooperative mampu merangsang dan menggugah potensi siswa secara optimal dalam suasana belajar pada kelompok-kelompok kecil yang
terdiri dari 2 sampai 6 orang siswa
” titin: 2011.
Pada saat siswa belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan
terjadi proses belajar kolaboratif dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Pada saat itu juga siswa yang belajar dalam kelompok kecil
akan tumbuh dan berkembang pola belajar tutor sebaya dan belajar secara bekerjasama cooperative.
Menurut Roger dan David Johnson dalam Lie 2004:31, ada lima unsur dalam pembelajaran cooperative yang harus diterapkan agar mencapai hasil
pembelajaran yang maksimal. Lima unsur tersebut yaitu: a. Saling ketergantungan positif.
b. Tanggung jawab perseorangan. c. Tatap muka.
d. Komunikasi antar anggota. e. Evaluasi proses kelompok.
Pembelajaran yang menggunakan model cooperative pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
c. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, bangsa, suku, dan jenis kelamin yang berbeda-beda.
d. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu. titin: 2011
G. Model Pembelajaran Two Stay Two Stray