sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari
individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan dan penyajian contoh perilaku . Teori ini juga masih memandang
pentingnya conditioningpengkondisian. Melalui pemberian reward penghargaan dan punishment hukuman, seorang individu akan berfikir
dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan Sudrajat: 2010.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
a. Faktor Intern
1 Faktor Jasmaniah a Faktor Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah dan kurang
bersemangat dalam belajar. b Cacat Tubuh
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Jika seseorang mengalami cacat tubuh maka hendaknya ia belajar pada lembaga
pendidikan khusus. 2 Faktor Psikologis
a Inteligensi inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi
yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi
dan mempelajarinya
dengan cepat
Slameto 2010: 55. b Perhatian
Perhatian menurut Gazali dalam Slameto 2010: 56 adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju
kepada suatu objek bendahal atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari, jika bahan pelajaran tidak menjadi bahan perhatian siswa, maka akan timbul
kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. c Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai minat siswa, siswa tidak
akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
d Bakat Bakat atau aptitude menurut Hilgard dalam Slameto 2010: 57
adalah “the capacity to learn”. Dengan perkataan lain bakat
adalah kemampuan untuk belajar.
e Motif Jamies Drever dalam Slameto 2010 : 58 menerangkan bahwa
motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat
mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian,
merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan atau menunjang belajar.
f Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru. g Kesiapan
Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever dalam Slameto 2010: 59 adalah Preparedness to respond or react. Kesiapan
adalah kesediaan untuk memberi repon atau bereaksi. Kesiapan itu perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa
belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
3 Faktor Kelelahan Kelelahan itu mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar
dengan baik harus menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.
b. Faktor-Faktor Ekstern