Kerentanan Ekonomi Analisis Kerentanan Longsor

24 penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data dilakukan sebelum penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang lebih menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Penyajian data merupakan bagian analisis yang berupa deret dan kolom sebuah matriks untuk data kualitatif dan memutuskan jenis dan bentuk data yang harus dimasukkan ke dalam kotak matriks merupakan kegiatan analisis yang memberi kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penelitian ini pada dasarnya mengadopsi ketiga alat analisis kualitatif tersebut diatas, namun penggunaannya disesuaikan dengan kondisi yang ada. Penelitian ini lebih banyak berupaya mengemukakan dan memberikan penjelasan deskripsi mengenai fenomena yang terkait dengan variabel penelitian, sehingga proses pelaksanaannya lebih banyak menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Dimana dalam mendeskripsikan hasil arahan teknik mitigasi longsor didasarkan kepada landasan teori yang berkaitan dengan teknik-teknik fisik yang akan dilakukan dalam upaya penurunan risiko bencana longsor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta bahaya longsor yang dihasilkan oleh Fransiska 2014 dan peta kerentanan longsor yang didapat dari hasil penelitian penulis. Setelah data tersebut disiapkan langkah selanjutnya adalah mereduksi data untuk mengarahkan supaya dapat menarik kesimpulan dari analisis ini. Proses reduksi kali ini adalah dalam bentuk melakukan pembatasan wilayah bahaya dan kerentanan dari bahaya sedang hingga tinggi, selanjutnya mendeskripsi peta bahaya dan peta kerentanan tanah longsor berdasarkan tipologi daearah baik secara fisik, sosial, ekonomi, maupun lingkungan lokasi penelitian dan membuat langkah antisipasi atau penurunan risiko longsor berdasarkan teknik-teknik mitigasi yang telah disampaikan pada landasan teori. Teknik mitigasi longsor dalam hal ini dibagi menjadi 3 yaitu a secara teknik sipil meliputi 1 pembuatan bangunan penguat tebing, 2 bronjong 3 sumbat jurang bronjong silinder 4 dam pengendali sistem bangunan permanen 5 saluran pengelak b secara vegetatif meliputi 1 menanam tanaman tahunan 2 membiarkan semak 3 menanam rerumputan c teknik sosial. Langkah akhir adalah pembuatan kesimpulan berupa tabel dalam menyajikan data hasil analisis agar terlihat rapi dan mudah dipahami. Berikut akan ditampilkan Tabel 9 proses analisis kualitatif dalam penentuan arahan teknik mitigasi bencana longsor di Kabupaten Agam : Tabel 9. Penentuan Arahan Teknik Mitigasi Longsor Kabupaten Agam Bahaya Kerentanan Arahan Teknik Mitigasi Sedang Sedang Vegetatif T. Sipil Sedang Tinggi Vegetatif, T. Sipil, T. Sosial Rendah Tinggi Vegetatif T. Sosial Tinggi Rendah T. Sipil Tinggi Sedang T. Sipil Tinggi Tinggi T. Sipil T. Sosial 25 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Karakter Fisik Lokasi Penelitian Curah Hujan Berdasarkan peta curah hujan yang bersumber dari Stasiun Klimatologi dan Geofisika Kabupaten Agam, serta Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Barat, didapatkan bahwa curah hujan di Kabupaten Agam tergolong sangat tinggi, yaitu 3.000 mmthn berada di sekitar pegunungan yang berada di sekitar Danau Maninjau Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam Gambar 15. Keadaan iklim, terutama curah hujan seperti yang dikemukakan oleh Elza 2000, menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Agam mempunyai curah hujan yang tinggi. Sepanjang pantai barat, meliputi areal yang cukup luas mulai dari Kecamatan-kecamatan Tanjung Mutiara, Ampek Nagari, Lubuk Basung, sampai Palembayan mempunyai curah hujan antara 4000-5000 mmth. Untuk wilayah tengah dan selatan kabupaten serta sebagian kecil sebelah timur mempunyai curah hujan antara 3000-4000 mmth, sedangkan curah hujan antara 2000-3000 mmth meliputi wilayah tengah dan utara. Pada umumnya wilayah Agam tidak mempunyai bulan kering, kecuali di daerah bayangan hujan yang sempit di beberapa Kecamatan-kecamatan, seperti Tilatang Kamang, IV Angkat Canduang, Kamang Magek dan Palupuh bagian selatan. Gambar 15. Peta Curah Hujan Daerah Penelitian