23 Tabel 7. Indikator dalam menentukan Kerentanan Ekonomi di Kabupaten Agam
BNPB 2012
Indikator Keterangan
Penggunaan lahan Lahan Semakin luas lahan produktif
Produktif untuk budidaya dan semakin besar kontribusinya
terhadap ekonomi suatu wilayah, maka kerentanan akan semakin tinggi
Produk Domestik Semakin besar kontribusi terhadap PDRB
Regional Bruto per sektor maka keretanan semakin tinggi
4. Kerentanan Lingkungan
Kerentanan Lingkungan merupakan suatu kondisi tingkat kerapuhan lingkungan pada suatu wilayah yang rawan terhadap bencana. Indikator dalam
analisis kerentanan lingkungan dalam penelitian ini dapat disajikan dalam Tabel 8, yang terdiri atas kawasan hutan lindung dan hutan alam.
Tabel 8. Indikator dalam menentukan Kerentanan Lingkungan di Kabupaten
Agam BNPB 2012
Indikator Keterangan
Hutan Lindung Semakin luas hutan lindung maka tingkat
kerentananakan semakin tinggi Hutan Alam
Semakin luas hutan alam maka tingkat kerentanan semakin tinggi
b. Analisis Risiko Risk
Risiko longsor dapat dihitung berdasarkan persamaan umum BNPB 2012 yang dimodifikasi tanpa aspek kapasitas:
� = × � ................................................................................. 10
Dimana : R adalah risiko risk; H adalah bahaya hazard; dan V adalah kerentanan vulnerability.
c. Arahan Mitigasi Bencana Longsor Kabupaten Agam
Dalam menganalisis arahan mitigasi longsor pada penelitian ini digunakan teknik analisis kualitatif. Pada teknik analisis kualitatif data yang disajikan
berwujud kata dan bukan rangkaian angka Miles dan Huberman 1992 dalam Suranto 2008. Data itu telah dimunculkan dalam berbagai macam cara yaitu
intisari dokumen, observasi dan wawancara yang diproses terlebih dahulu sebelum digunakan melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan atau alih tulis.
Teknik analisis kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 tiga tahap proses kegiatan yang dilakukan secara bersamaan yaitu: reduksi data,
24 penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data dilakukan sebelum
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang lebih menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang
tidak perlu dan mengorganisasi data sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Penyajian data merupakan bagian analisis yang berupa deret dan
kolom sebuah matriks untuk data kualitatif dan memutuskan jenis dan bentuk data yang harus dimasukkan ke dalam kotak matriks merupakan kegiatan analisis yang
memberi kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Penelitian ini pada dasarnya mengadopsi ketiga alat analisis kualitatif tersebut diatas, namun penggunaannya disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Penelitian ini lebih banyak berupaya mengemukakan dan memberikan penjelasan deskripsi mengenai fenomena yang terkait dengan variabel penelitian, sehingga
proses pelaksanaannya lebih banyak menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Dimana dalam mendeskripsikan hasil arahan teknik mitigasi longsor
didasarkan kepada landasan teori yang berkaitan dengan teknik-teknik fisik yang akan dilakukan dalam upaya penurunan risiko bencana longsor.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta bahaya longsor yang dihasilkan oleh Fransiska 2014 dan peta kerentanan longsor yang didapat dari
hasil penelitian penulis. Setelah data tersebut disiapkan langkah selanjutnya adalah mereduksi data untuk mengarahkan supaya dapat menarik kesimpulan dari
analisis ini. Proses reduksi kali ini adalah dalam bentuk melakukan pembatasan wilayah bahaya dan kerentanan dari bahaya sedang hingga tinggi, selanjutnya
mendeskripsi peta bahaya dan peta kerentanan tanah longsor berdasarkan tipologi daearah baik secara fisik, sosial, ekonomi, maupun lingkungan lokasi penelitian
dan membuat langkah antisipasi atau penurunan risiko longsor berdasarkan teknik-teknik mitigasi yang telah disampaikan pada landasan teori. Teknik
mitigasi longsor dalam hal ini dibagi menjadi 3 yaitu a secara teknik sipil meliputi 1 pembuatan bangunan penguat tebing, 2 bronjong 3 sumbat jurang
bronjong silinder 4 dam pengendali sistem bangunan permanen 5 saluran pengelak b secara vegetatif meliputi 1 menanam tanaman tahunan 2
membiarkan semak 3 menanam rerumputan c teknik sosial. Langkah akhir adalah pembuatan kesimpulan berupa tabel dalam menyajikan data hasil analisis
agar terlihat rapi dan mudah dipahami. Berikut akan ditampilkan Tabel 9 proses analisis kualitatif dalam penentuan arahan teknik mitigasi bencana longsor di
Kabupaten Agam :
Tabel 9. Penentuan Arahan Teknik Mitigasi Longsor Kabupaten Agam Bahaya
Kerentanan Arahan Teknik Mitigasi
Sedang Sedang
Vegetatif T. Sipil Sedang
Tinggi Vegetatif, T. Sipil, T. Sosial
Rendah Tinggi
Vegetatif T. Sosial Tinggi
Rendah T. Sipil
Tinggi Sedang
T. Sipil Tinggi
Tinggi T. Sipil T. Sosial