Rasio Jenis Kelamin Analisis Risiko Dan Arahan Mitigasi Longsor Di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat

41 Informasi dari data BPS tersebut diolah di MS. Exel kemudian dilakukan skoring dan selanjutnya join dengan menggunakan data polygon permukiman. Dari hasil analisis spasial rasio penduduk cacat menunjukkan bahwa pada umumnya nilai rasio orang cacat di Kabupaten Agam tergolong rendah yang berarti hampir semua Kecamatan memiliki nilai rasio orang cacat yang rendah. Hal ini juga terlihat meskipun di wilayah-wilayah padat penduduk. Peta rasio penduduk cacat disajikan pada Gambar 27. a b Gambar 27. a Zonasi Pemetaan Dasymetric Rasio Cacat di Daerah Penelitian b Zoom in lokasi yang diberi kotak Upaya evakuasi yang selama ini diberlakukan oleh pemerintah dalam menghadapi bencana adalah lebih banyak menekankan pada ke arah mana mereka harus menyelamatkan diri, namun tidak memperhatikan mengenai cara penyelamatan bagi kelompok rentan, khususnya penyandang cacat. Aksesabilitas jalur evakuasi juga dinilai tidak representatif bagi kepentingan dan kebutuhan penyandang cacat. Kondisi panik saat bencana juga membuat orang lain kurang 42 peduli dengan kaum ini. Tidak dapat kita pungkiri bahwa perhatian terhadap penyandang disabilitas dinilai masih kurang, mulai dari aspek pendidikan, sarana prasarana, kesehatan, pekerjaan, hingga penanggulangan bencana alam. Selain itu kepedulian pemerintah terhadap kaum ini juga masih rendah, terlihat dari sedikitnya peraturan perundangan terkait disabilitas. Indonesia memiliki Undang-undang Nomor 4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat dan UU RI Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang ditujukan untuk memberikan perlindungan hukum terhadap kedudukan, hak, kewajiban, dan peran para penyandang cacat dalam rangka mewujudkan kesejehteraan sosial. Disayangkan, dalam undang-undang tersebut, tidak satupun pasal yang menyinggung masalah aksesibilitas penyandang cacat terhadap pengurangan risiko bencana, baik itu sebelum, pada saat, maupun sesudah bencana itu terjadi. Padahal disebutkan dalam Penjelasan Undang-Undang Penyandang Cacat, bahwa kesempatan untuk mendapatkan kesamaan kedudukan, hak,dan kewajiban bagi penyandang cacat hanya dapat diwujudkan jika tersedia askesibilitas, yaitu suatu kemudahan bagi penyandang cacat untuk mencapai kesamaan kesempatan. Probosiwi, 2013. d. Rasio Kelompok Umur Rasio kelompok umur merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang berusia 0-14 dan usia lebih dari 50 tahun terhadap jumlah penduduk dalam satu wilayah. Data yang diperlukan pada penelitian ini adalah data kelompok umur dari BPS Kabupaten Agam Dalam Angka tahun 2103 dan peta permukiman wilayah penelitian. Data dari BPS tersebut diolah di MS. Exel kemudian dilakukan skoring dan selanjutnya dilakukan join dengan menggunakan data polygon pemukiman. Hasil analisis spasial untuk rasio kelompok umur menunjukkan bahwa nilai rasio kelompok umur di Kabupaten Agam tergolong tinggi di lokasi Agam bagian timur. Hampir semua Kecamatan memiliki nilai rasio kelompok umur yang tinggi. Hal ini berarti tingginya jumlah penduduk pada usia anak dan usia lanjut menyebabkan kondisi ini lebih rentan dalam menghadapi bencana yang akan datang. Wilayah-wilayah yang memiliki nilai rasio kelompok umur tertinggi seperti di Kecamatan-kecamatan Banuhampu, Candung, Tilatang Kamang, Kamang Magek, dan Baso. Peta rasio kelompok umur disajikan pada Gambar 28. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penduduk usia tua dan anak-anak di Kabupaten Agam tergolong tinggi pada bagian timur Kabupaten Agam. Hal tersebut menggambarkan bahwa kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana serta proses evakuasi saat terjadinya bencana relatif rendah. Hal ini dikarenakan pada kelompok usia tersebut cenderung masih mempunyai ketergantungan kepada penduduk usia produktif. Semakin tinggi pesentase penduduk usai tua dan anak, maka peluang jatuhnya korban jiwa akibat bencana akan semakin tinggi.