modal usaha, dan bantuan biaya rujukan bagi yang membutuhkan KemenKes RI, 2011:40.
3. Pelaporan Kegiatan Posyandu Pada dasarnya kader posyandu posyandu tidak wajib melaporkan hasil
kegiatan posyandu pada puskesmas ataupun pada sektor terkait lainnya. Bila puskesmas atau sektor terkait lainnya membutuhkan data terkait dengan berbagai
kegiatan posyandu, puskesmas atau sektor lainnya harus mengambilnya langsung ke posyandu. Untuk itu setiap puskesmas menunjuk petugas yang bertanggungjawab
untuk pengambilan data hasil kegiatan posyandu KemenKes RI, 2011:42.
2.2. Partisipasi Masyarakat
Dalam Posyandu istilah partisipasi masyarakat sering dikatakan dengan DS yaitu jumlah balita yang datang dan titimbang D dibagi jumlah balita keseluruhan
S. Partisipasi masyarakat dikatakan baik bila mencapai 50 sedangkan bila 50 maka dianggap posyandu belum mantap.
2.2.1. Pengertian Partisipasi Masyarakat
Secara umum partisipasi masyarakat merupakan suatu bentuk keterlibatan secara aktif dari masyarakat dalam segala bidang kehidupan. Hal ini berkaitan dengan
pengertian partisipasi yang dikemukakan dalam kamus besar Bahasa Indonesia tahun 2005 yang menyatakan partisipasi sebagai hal turut berperan serta dalam suatu
kegiatan Pusat Bahasa,Depdiknas 2005.
Menurut Syahlan dalam Kholivah 2009:16 partisipasi masyarakat adalah Keikutsertaan individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam setiap
menggerakkan upaya kesehatan yang juga merupakan tanggung jawab kesehatan diri, keluarga dan masyarakat. Kemudian Adi dalam Ocbrianto 2012:34 partisipasi
adalah masyarakat terlibat dalam program pemberdayaan dimulai dari proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di dalam masyrakat, pemilihan dan
pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses
mengevaluasi perubahan yang terjadi. Notoatmojo 2010:274 menjelaskan bahwa partisipasi masyarakat adalah
keterlibatan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk menjalin kemitraan diantara masyarakat dan pemerintah dalam perencanaan, implementasi, dan berbagai aktivitas
program kesehatan, mulai dari pendidikan kesehatan, pengembangan program kemandirian dalam kesehatan, sampai dengan mengontrol perilaku masyarakat dalam
menghadapi teknologi dan infrastruktur kesehatan. Partisipasi masyarakat umumnya dipandang sebagai suatu bentuk perilaku.
Salah satu bentuk perilaku kesehatan adalah partisipasi ibu balita dalam program Posyandu, yang mewujudkan dengan membawa anak mereka untuk ditimbang berat
badannya ke Posyandu secara teratur setiap bulan, karena perilaku keluarga sadar gizi keluarga yang mampumengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap
anggotanya salah satunya dapat dilihat dari indikator menimbang berat badan balita secara teratur ke Posyandu. Penimbangan balita dikatakan baik apabila minimalada
empat kali anak balita ditimbang ke Posyandu secara berturut-turutdalam enam bulan dan dikatakan tidak baik apabila kurang dari empat kali secara berturut-turut ke
Posyandu dalam enam bulan Depkes RI, 2006. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa partisipasi masyarakat adalah
suatu proses sosial anggota kelompok masyarakat mengidentifkasi kebutuhan- kebutuhannya, mengambil keputusan dan menetapkan mekanisme untuk memenuhi
kebutuhannya.
2.2.2. Tingkat Partisipasi Masyarakat