11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Model Pembelajaran
Proses pembelajaran dapat menerapkan suatu model pembelajaran. Terdapat beberapa pengertian model pembelajaran menurut beberapa ahli. Joyce,
et al. 2009 berpendapat bahwa model pembelajaran adalah rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, mendesain materi-materi
instruksional dan memandu proses pengajaran di ruang kelas atau setting yang berbeda. Hamid 2011 mengemukakan model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pateliya 2013
mendefinisikan model pembelajaran sebagai desain instruksional yang mendeskripsikan suatu proses dan situasi lingkungan tertentu yang menyebabkan
siswa tertarik untuk belajar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran mengandung unsur-unsur, yaitu : 1 suatu rencana, 2 memandu
proses pembelajaran, 3 memiliki tahapan yang sistematik, 4 bertujuan mencapai tujuan pembelajaran dan 5 membuat siswa tertarik untuk belajar.
2.2 Model
Project Based Learning
2.2.1 Hakikat Project Based Learning
Project Based Learning PjBL merupakan sebuah model pembelajaran yang melibatkan kerja proyek. PjBL memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengerjakan tugas proyek dengan melibatkan pemahaman konsep dan performance siswa. Terdapat beberapa pengertian Project Based Learning PjBL
menurut beberapa ahli, diantaranya : 1. Project Based Learning adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa dan
memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan investigasi mendalam tentang topik yang layak Grant, 2002.
2. Project Based Learning adalah pendekatan kelas yang dinamis dimana siswa secara aktif mengeksplorasi masalah dan tantangan di dunia nyata serta
memperoleh pengetahuan yang lebih dalam George Lucas Educational Foundation, 2007.
3. Project Based Learning adalah pembelajaran dengan aktivitas jangka panjang yang melibatkan siswa dalam merancang, membuat dan menampilkan produk
untuk mengatasi permasalahan kehidupan sehari-hari Sani, 2014:172. 4. Project
Based Learning
adalah pendekatan
pembelajaran yang
mempertimbangkan pemberian tugas proyek Yalçin, et al., 2009. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
Project Based Learning PjBL mengandung unsur-unsur, yaitu 1 melibatkan tugas proyek, 2 berpusat pada siswa, 3 melatih siswa untuk merencanakan,
merancang, membuat dan mempresentasikan suatu produk dalam waktu tertentu secara kolaboratif dan 4 melakukan investigasi mendalam dan eksplorasi
permasalahan kehidupan sehari-hari. PjBL merupakan pembelajaran inovatif yang dapat memberikan
pengalaman langsung kepada siswa melalui aktivitas secara nyata. Pengalaman
langsung dapat menambah kemampuan mengkonstruksi, memahami dan menerapkan konsep yang dipelajari. Sebagaimana pendapat Husamah 2013:97,
PjBL menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktivitas secara nyata. Aktivitas secara nyata tersebut dapat diwujudkan melalui tugas proyek.
Tugas proyek dalam PjBL dapat berupa pembuatan suatu produk. Sebagaimana pendapat Muriithi, et al. 2013, bahwa PjBL melibatkan siswa
untuk menghasilkan sesuatu seperti rancangan produk, simulasi, eksperimen, analisis dan interpertasi data. Hal serupa juga dikatakan oleh Suyatno 2009:107,
bahwa PjBL melibatkan siswa bekerja dalam kelompok untuk menghasilkan laporan eksperimen atau proyek yang lain. Produk juga dapat berupa alat peraga
Widiyatmoko Pamelasari, 2012. Tugas proyek tersebut harus disesuaikan dengan beberapa karakteristik PjBL, antara lain 1 fokus pada permasalahan
untuk penguasaan konsep, 2 melibatkan siswa, 3 proyek harus realistis dan 4 proyek direncanakan siswa Sani, 2014:173. PjBL yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah pembelajaran yang melibatkan tugas proyek dengan produk alat-alat sederhana seperti alat peraga dan alat praktikum serta laporan.
PjBL melibatkan siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Hal ini karena PjBL dapat dipandang sebagai pendekatan active learning
yang menekankan belajar konstekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks Husamah, 2013:98. Berakar dari konstruktivisme dan collaborative learning,
PjBL mampu membuat siswa sukses dalam pencapaian hasil belajar Grant,
2002. Siswa dituntut untuk memahami konsep dan menerapkannya dalam menghasilkan produk. Sani 2014:177 menyatakan bahwa PjBL memiliki
beberapa kelebihan, diantaranya : 1 meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, 2 meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah, 3 membuat
siswa lebih aktif, 4 meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama dan 5 mendorong siswa mempraktikan keterampilan berkomunikasi. Hutasuhut 2010
juga menyatakan bahwa PjBL dapat meningkatkan motivasi, kemampuan pemecahan masalah, kolaborasi dan keterampilan mengelola sumber.
2.2.2 Pelaksanaan Project Based Learning