Tes Tertulis Analisis Instrumen Penelitian

3.6.3 Angket

Angket merupakan salah satu instrumen non-test. Angket tersebut disusun menggunakan skala likert dengan 5 pilihan, yaitu : sangat setuju ST, setuju S, kurang setuju KS, tidak setuju TS dan sangat tidak setuju STS. Teknik pemberian skor pada angket ini dilakukan dengan cara memberi skor pada masing-masing indikator respon siswa terhadap model PjBL berbantuan LKS dengan skala bertingkat 1-5 Suharsimi, 2006:27. Selanjutnya, jumlah skor yang diperoleh siswa dikonversi ke dalam skala 1-100.

3.7 Analisis Instrumen Penelitian

3.7.1 Tes Tertulis

Instrumen tes perlu diuji coba dan dianalisis. Analisis instrumen yang digunakan adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. 3.7.1.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur Suharsimi, 2006:58. Validitas pada penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau judgment expert. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah sejauhmana butir soal dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur atau sejauhmana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur. Validitas ini dilakukan dengan cara mencocokkan butir soal dengan tujuan instruksional atau kompetensi dasar dengan bantuan silabus dan kisi-kisi. Validitas ini mencakup aspek materi fluida dinamik, konstruksi dan bahasa Rudyatmi Rusilowati, 2013:80. Aspek materi tersebut terdapat dalam kisi-kisi yang dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil uji validitas isi terhadap butir-butir soal uji coba dengan Prof. Dr. Sarwi, M. Si. dan Dr. Masturi, S. Pd., M. Si. menyatakan bahwa semua butir soal uji coba baik uji coba ke-1 maupun uji coba ke-2 dinyatakan valid. 3.7.1.2 Reliabilitas Reliabilitas adalah ketetapan alat evaluasi dalam mengukur atau ketetapan siswa dalam menjawab alat evaluasi tersebut. Suatu tes dikatakan reliabel apabila memberikan hasil yang tetap jika diteskan berkali-kali Suharsimi, 2006:60. Pengujian reliabilitas ini rumus Alpha Cornbach, yaitu : ∑ Suharsimi, 2006:109 Keterangan : = reliabilitas yang dicari ∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total = banyaknya item Harga yang disebut selanjutnya dikonsultasikan dengan harga pada tabel r product moment pada taraf kesalahan = 5 . Jika maka instrumen tersebut reliabel. Kriteria : : Reliabilitas sangat tinggi : Reliabilitas tinggi : Reliabilitas sedang : Reliabilitas rendah : Reliabilitas sangat rendah Rudyatmi Rusilowati, 2013:85 Berdasarkan hasil analisis reliabilitas pada soal uji coba ke-1 yang berjumlah 10 butir soal uraian diperoleh nilai reliabilitas soal sebesar dan nilai sehingg , artinya soal reliabel dengan kriteria tinggi. Hasil analisis reliabilitas pada soal uji coba ke-2 yang berjumlah 5 butir soal uraian menunjukkan nilai reliabilitas soal sebesar dan nilai sehingg , artinya soal reliabel dengan kriteria sangat tinggi. Perhitungan reliabilitas soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6 . 3.7.1.3 Tingkat kesukaraan Tingkat kesukaran suatu soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu saol pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks Rudyatmi Rusilowati, 2013:94. Rumus untuk menentukan tingkat kesukaran soal uraian sebagai berikut. Rudyatmi Rusilowati, 2013:95 Keterangan: = tingkat kesukaran = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria : : soal sukar : soal sedang : soal mudah Suharsimi, 2006:210 Berdasarkan analisis tingkat kesukaran pada soal uji coba, diperoleh data-data yang ditunjukkan pada Tabel 3.2. Perhitungan tingkat kesukaran soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6 . Tabel 3.2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Ke-1 dan Ke-2 Uji Coba Soal Ke-1 Uji Coba Soal Ke-2 No. Kriteria Tingkat Kesukaran No. Soal No. Kriteria Tingkat Kesukaran No. Soal 1 Mudah 1,2,3,8,9 1 Mudah 3 2 Sedang 7,10 2 Sedang 1,2,4 3 Sukar 4,5,6 3 Sukar 5 Berdarkan Tabel 3.2, hasil analisis tingkat kesukaran soal pada uji coba soal ke-1 menyatakan sebanyak 50 soal dinyatakan mudah, 20 soal dinyatakan sedang dan 30 soal dinyatakan sukar. Hasil analisis tingkat kesukaran soal pada uji coba soal ke-2 menyatakan sebanyak 20 soal dinyatakan mudah, 60 soal dinyatakan sedang dan 20 soal dinyatakan sukar. 3.7.1.4 Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah Suharsimi, 2006:211. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D yang dapat ditentukan dengan rumus berikut. Rudyatmi Rusilowati, 2013:98 Kriteria daya pembeda: : jelek : cukup : baik : baik sekali Suharsimi, 2006:218 Berdasarkan analisis daya pembeda pada soal uji coba, diperoleh data- data yang ditunjukkan pada Tabel 3.3. Perhitungan daya pembeda soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6 . Tabel 3.3 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba Ke-1 dan Ke-2 Uji Coba Soal Ke-1 Uji Coba Soal Ke-2 No. Kriteria Daya Pembeda No. Soal No. Kriteria Daya Pembeda No. Soal 1 Sangat baik - 1 Sangat baik - 2 Baik 7,8,9,10 2 Baik 1,4 3 Cukup 5 3 Cukup 2,3,5 4 Jelek 1,2,3,4,6 4 Jelek - Berdarkan Tabel 3.3, hasil analisis daya pembeda soal pada uji coba soal ke-1 menunjukkan bahwa sebanyak 40 soal dinyatakan memiliki daya pembeda yang baik, 10 soal dinyatakan memiliki daya pembeda yang cukup dan 50 soal dinyatakan memiliki daya pembeda yang jelek. Hasil analisis daya pembeda soal pada uji coba soal ke-2 menunjukkan bahwa sebanyak 40 soal dinyatakan memiliki daya pembeda yang baik dan 60 soal dinyatakan memiliki daya pembeda yang cukup. Rekapitulasi analisis uji coba soal pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Soal No. Soal Uji Coba Ke- Kriteria Keterangan Reliabilitas Validitas Isi Tingkat Kesukaran Daya Pembeda 1 1 Reliabel Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Mudah Jelek Diganti 2 Mudah Jelek Diganti 3 Mudah Jelek Diperbaiki 4 Sukar Jelek Diperbaiki 5 Sukar Cukup Dipakai 6 Sukar Jelek Diganti 7 Sedang Baik Dipakai 8 Mudah Baik Dipakai 9 Mudah Baik Dipakai 10 Sedang Baik Dipakai 1 2 Reliabel Valid Sedang Baik Dipakai 2 Valid Sedang Cukup Dipakai 3 Valid Mudah Cukup Dipakai 4 Valid Sedang Baik Dipakai 5 Valid Sukar Cukup Dipakai Jumlah Butir Soal yang Dipakai 10 Berdasarkan rekapitulasi hasil analisis uji coba soal pada Tabel 3.4, soal yang digunakan sebagai instrumen penguasaan konsep berjumlah 10 soal yang mengandung 30 soal mudah, 50 soal sedang dan 20 soal sukar dengan 40 soal memiliki daya pembeda yang cukup dan 60 soal memiliki daya pembeda yang baik.

3.7.2 Lembar Observasi

Dokumen yang terkait

Implementasi model problem-based learning untuk meningkatkan hasil belajar fisika pada konsep optik geometri

1 45 146

LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

1 29 135

KEEFEKTIFAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBASIS VIDEO PADA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

1 11 183

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA DAN MENGEMBANGKAN NILAI KARAKTER SISWA SMP

0 14 175

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MY OWN DICTIONARY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS SISWA SMA

1 15 255

Implementasi Problem Based Learning untuk Meningkatkan Habits of Mind, Emotional Intelligence, dan Penguasaan Konsep Siswa

0 2 9

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE CONNECTED UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRISIS SISWA.

0 1 46

IMPLEMENTASI MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM AKTIVITAS SENAM AEROBIK.

0 0 38

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA.

0 5 42

MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK MATERI ALAT-ALAT OPTIK BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA - Repository UN

0 0 7