Kriteria penilaian performance of oral presentation dalam penelitian ini diadopsi dari pendapat Glencoe 2002:143. Kriteria tersebut meliputi kualitas isi dan
kualitas presentasi, yaitu 1 muatan konsep yang digunakan akurat, 2 visual untuk mendukung presentasi seperti gambar, diagram, foto, video, diagram alir
dan alat peraga lainnya yang digunakan tepat, 3 kualitas vokal seperti volume, artikulasi dan antusiasme yang diguanakan baik, 4 bahasa tubuh seperti kontak
mata, postur, dan gerakan tubuh yang digunakan efektif dan 5 pembicara merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan.
2.6 Tinjauan Materi Fluida Dinamik
Model PjBL berbantuan LKS dapat diterapkan pada materi fluida dinamik. Hal ini karena model PjBL dan materi fluida dinamik memiliki
karakteristik yang sama. Model PjBL memiliki karakteristik melibatkan tugas proyek, begitu juga materi fluida dinamik. Pembelajaran pada materi ini tidak
hanya terkait pada kegiatan di laboratorium saja. Banyak proyek sederhana yang dapat dilakukan oleh siswa sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan analisis kompetensi dasar yang tertera dalam silabus mata pelajaran fisika kelas XI kurikulum 2013, yaitu KD 3.7 yang ber
bunyi “Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi” dan KD 4.7 yang berbunyi “Memodifikasi
idegagasan proyek sederhana yang menerapkan prinsip fluida dinamik”.
2.6.1 Sifat-sifat Fluida Ideal
Fluida dikatakan bergerak atau mengalir jika fluida itu bergerak terus terhadap sekitarnya. Fluida mengalir dalam hal ini diasumsikan sebagai fluida
ideal, yaitu fluida yang tak termampatkan incompressible, tidak kental non viscous, tunak steady dan memiliki garis alir laminar Tipler, 1991:401.
2.6.2 Azas Kontinuitas
Apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa dengan luas penampang dan kecepatan aliran fluidanya , maka banyaknya fluida atau volume fluida
yang mengalir melalui penampang tersebut tiap satuan waktu dinamakan dengan debit. Bentuk persamaan debit dinyatakan sebagai
. Jika volume fluida
luas penampang panjang lintasan , maka . Jika panjang
lintasan dibagi waktu adalah kecepatan , maka .
Gambar 2.1 Tabung Alir Luas penampang A
1
lebih besar dari A
2
Jika suatu fluida mengalir dengan melewati pipa yang luas penampangnya berbeda, maka volume fluida yang melewati setiap penampang itu sama besar
dalam selang waktu yang sama. Misalkan, fluida bergerak ke kanan dalam selang waktu
dalam suatu pipa seperti pada Gambar 2.1, maka volume fluida yang melewati bagian 1,
sehingga massa fluida, . Volume fluida yang melewati bagian 2,
sehingga massa fluida, . Fluida tersebut memiliki aliran
yang tunak dan tak termampatkan sehingga dan
, maka :
Dengan : = kelajuan di titik 1 ms
= kelajuan di titik 2 ms = luas penampang di titik 1 m
2
= luas penampang di titik 2 m
2
Persamaan di atas disebut persamaan kontinuitas yang menyatakan bahwa pada aliran fluida ideal, hasil kali laju aliran fluida dengan luas
penampangnya adalah konstan Tipler, 1991:401; Sunardi Zaenab, 2014:199.
2.6.3 Azas Bernoulli
Azas Bernoulli pertama kali dikemukakan oleh Daniel Bernoulli. Azas Bernoulli
berbunyi “Tekanan fluida paling besar adalah pada bagian yang kelajuan alirannya paling kecil, dan tekanan yang paling kecil adalah pada bagian
yang kelajuan alirannya paling besar ”.
Gambar 2.2 Tabung Alir Persamaan Bernoulli Azas Bernoulli dapat dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk
persamaan yang disebut persamaan Bernoulli. Persamaan ini diturunkan dari hukum kekekalan energi dan persamaan kontinuitas. Perhatikan Gambar 2.2.
Besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya tekan akibat tekanan adalah
. Besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya tekan akibat tekanan
adalah ,
bertanda negatif karena berlawanan arah dengan gerak fluida, sehingga
. Besarnya usaha total
yang dilakukan fluida adalah . Fluida
tak termampatkan, maka sehingga
. Pada saat fluida mengalir dari penampang 1 ke penampang 2, terjadi perubahan
energi mekanik sebesar :
Menurut hukum kekekalan energi, diperoleh hubungan , maka :
Persamaan di atas disebut persamaan Bernoulli yang dapat dituliskan dengan :
Dengan : = tekanan Nm
2
= massa jenis fluida kgm
3
= percepatan gravitasi ms
2
= ketinggian fluida dari titik acuan m
= kecepatan fluida ms Tipler, 1991 :403-404
2.6.4 Aplikasi Azas Kontinuitas dan Azas Bernouli dalam Teknologi