Analisis Data METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi

Tabel 1. Parameter-parameter kualitas air dan sedimen yang diukur. No Parameter Satuan Peralatan Keterangan 1. 2. 3. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 15. 16. 17. Air Suhu Kecerahan pH Cd Pb DO BOD 5 Kekeruhan Salinitas NH 3 PO 4 3- TSS NO 3 - COD Fitoplankton o C m - mgL mgL mgL mgL NTU ‰ mgL mgL mgL mgL mgL mgL Termometer Secchi disc Kertas lakmus AAS AAS DO meter Titrimetri Turbiditymeter Refraktometer Spectrofotometer Spektrofotometer Gravimetrik Spectrofotometer Titrimetri Plankton net In situ In situ In situ Laboratorium Laboratorium In situ Laboratorium Laboratotium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium 18. 19. 20. 21. 22 Sedimen Cd Pb pH Tekstur Makrozoobenthos mgkg mgkg - Individum 2 AAS AAS pH meter Saringan bertingkat Petersen grab Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium 23. 24. 25. 26. 27. Pendukung Cuaca Waktu Kedalaman Suhu Udara Warna m o C Tali berskala Termometer Visual In situ. In situ In situ In situ In situ

3.3. Analisis Data

Analisis data utama yang dilakukan adalah penentuan beban pencemar dan kapasitas asimilasi. Penentuan beban pencemar dihitung berdasarkan pengukuran langsung debit sungai dan konsentrasi parameter yang diukur, berdasarkan model berikut: BP = Q x C x 3600 x 24 x 30 x 1 x 10 -6 Keterangan: BP = Beban pencemar yang masuk dari sungai tonbulan Q = Debit sungai m 3 detik C = Konsentrasi limbah mgL. Nilai debit sungai diperoleh dengan perhitungan luas penampang sungai dikalikan kecepatan aliran sungai. Nilai kapasitas asimilasi ditentukan dengan cara membuat grafik hubungan antara konsentrasi parameter limbah dengan beban pencemar dan selanjutnya dianalisis dengan cara memotongkannya dengan garis baku mutu yang diperuntukkan bagi biota berdasarkan Kep.Men.LH No. 51Men-KLH2004 dan baku mutu dari UNESCOWHOUNEP 1992. Nilai kapasitas asimilasi didapat dari titik perpotongan dengan nilai baku mutu untuk parameter yang diuji Gambar 3. Gambar 3. Grafik hubungan antara beban pencemaran dan konsentrasi polutan. Nilai kapasitas asimilasi didapat dari titik perpotongan dengan nilai baku mutu untuk parameter yang diuji. Selanjutnya dianalisis seberapa besar peran masing- masing parameter terhadap beban pencemarannya. Kajian kapasitas asimilasi dalam penelitian ini secara tidak langsung memberikan informasi apakah terdapat pengaruh jarak lokasi pengambilan sampel terhadap parameter kimia, fisika dan biologi yang diukur. Secara umum persamaan regresi dinyatakan dengan rumus berikut: Y = a + bx Keterangan: a = koefisien yang mernyatakan nilai Y pada perpotongan antara garis linier dengan sumbu vertikal. x = nilai variabel independent, yaitu beban pencemaran b = slope yang berhubungan dengan variabel x. Y variabel tak bebas dependent yaitu konsentrasi polutan, sedangkan x variabel bebas independent. Baku Mutu Ko n se n tra si P o lu ta n Beban Pencemaran Nilai kapasitas asimilasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Kondisi umum lokasi penelitian merupakan informasi yang penting untuk dilaporkan demi membatasi lingkup spesifikasi data yang diperoleh. Data mengenai kondisi umum kawasan penelitian ditampilkan pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Data keadaan umum lokasi penelitian Ulangan Parameter Stasiun I II III Cuaca Suhu udara o C Warna Kedalaman m Satu Dua Tiga Satu Dua Tiga Satu Dua Tiga Satu Dua Tiga Cerah 32 32 31 Hijau kehitaman 3 4.5 5.5 Cerah 31 30 31 Hijau kehitaman 3 6 7.5 Cerah 30 30 30 Hijau kecoklatan 3.5 6.5 7 Berdasarkan Tabel 2 di atas terlihat bahwa keadaan cuaca Perairan Marina selama pengambilan sampel dan pengukuran dalam kondisi cerah yang ditandai dengan pancaran sinar matahari optimal. Effendi 2003 menyatakan bahwa jumlah radiasi yang mencapai permukaan perairan sangat dipengaruhi oleh awan, ketinggian permukaan laut altitute, letak geografis dan musim. Cahaya matahari yang mencapai permukaan perairan sebagian diserap dan sebagian direfleksikan kembali. Penetrasi cahaya ke dalam air sangat dipengaruhi oleh intensitas dan sudut datang cahaya, kondisi permukaan air dan bahan-bahan yang terlarut dan tersuspensi di dalam air Boyd, 1998. Sudut datang tepat pada 90 o C terjadi pada sekitar pukul 12.00 WIB intensitas cahaya yang dipantulkan sekitar 1.5 - 2.0 , sementara saat penelitian ini berlangsung yaitu pada pukul 11.00 WIB, sehingga 21