Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
52
Hasil optimal dengan cara kerja baru tersebut akan dapat dicapai bilamana diikuti dengan gaya kepemimpinan yang
sesuai dengan misi manajemen yang telah disepakatinya. Antara lain dengan keteladanan, memberikan dorongan
dan memberikan tanggung jawab serta mengajak atau menghimbau bukan memerintah. Seperti halnya dengan
paradigma kepemimpinan yang dikemukakan oleh Edward Murrow: Bilamana anda ingin menghimbau, hendaklah
anda bisa dipercaya, Bilamana anda ingin dipercaya, hendaknya anda terampilprofesional; Bilamana anda ingin
dianggap terampilprofesional, hendaknya anda mampu bekerja benar.
53
BAB V PENERAPAN BUDAYA KERJA
ORGANISASI PEMERINTAH
A. Organisasi Budaya Kerja
Dengan persepsi yang sama dan kesadaran terhadap program mempunyai arti yang sangat besar bagi penanaman Budaya
Kerja, karena dapat disamakan dengan fondasi suatu bangunan atau akar pohon yang sangat kuat, di mana akan mampu
menyangga bangunan yang besar atau pohon yang besar dan rindang serta lebat buahnya. Agar supaya pohon tadi dapat
tumbuh dengan baik kiranya diperlukan upaya pemeliharaan, pemupukan, pembersihan, dijaga agar tidak diserang oleh
hama. Untuk itu diperlukan organisasi di atas fondasi tersebut di atas dengan struktur paling atas sebagai penanggung jawab
program, kedua sebagai Tim Pengarah yang terdiri dari pimpinan lapisan kedua atau sesuai dengan kondisi, ketiga
adalah Tim Fasilitator yang dapat terdiri dari unsur pimpinan atau orang lain yang mampu dan berminat besar untuk
melakukan tugas tersebut, keempat Kelompok Budaya Kerja KBK yang terdiri dari karyawanpegawai yang langsung
terkait dalam suatu pekerjaan dalam arti bisa satu jenis pekerjaan yang sama, satu proses pekerjaan, satu naungan
koordinasi, satu kemitraan dan lain sebagainya. Fungsi struktur tersebut berbeda namun saling mendukung
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
54 mengarah pada tujuan kualitas yang lebih baik dengan
partisipasi menyeluruh. STRUKTUR WEWENANG TANGGUNG JAWAB
1. Penanggung jawab
Bertanggung jawab akan keber- hasilan pelaksanaan program, ko-
mitmen. 2. Tim Pengarah
Memberikan pengarahan pada fa- silitatorKBK agar berjalan sesuai
dengan program. 3. Fasilitator
Menyebarluaskan Budaya Kerja, membimbing KBK dan memantau
KBK dan melaporkan kegiatan KBK kepada Tim Pengarah.
4. Ketua Kelompok Memimpin jalannya rapat KBK,
memberi motivasi anggota dan melaporkan kegiatan KBK kepada
Tim Pengarah. 5. Anggota KBK
Partisipasi dalam KBK dan belajar terus agar mampu memecahkan
masalah. Mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
cepatnya arus informasi pelatihan untuk semua tingkat sangat diperlukan dan merupakan suatu kegiatan yang tak terpisahkan
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
55 dengan manajemen dalam rangka antisipasi menghadapi
tantangan masa depan. Program yang pertama-tama dilakukan oleh setiap KBK adalah
menyusun program 5-S yang mencakup 1.
Sort yaitu disusun pekerjaan yang tergolong penting; 2.
Systematize yaitu disusun secara teratur; 3.
Sweep yaitu membersihkan ruangan dan meja; 4.
Standardize yaitu dibuat secara standar agar mudah; 5.
Self-Discipline yaitu mendisiplinkan diri tidak perlu diingatkan.
Program ini sebagai langkah awal yang dapat dijadikan masa uji coba pelaksanaan program, setelah menemukan cara yang
paling cocok baru kemudian melangkah pada upaya pemecahan masalah yang selalu timbul dalam menjalankan proses
manajemen atau administrasi.
B. Komitmen Pimpinan Puncak