4
BAB II BUDAYA KERJA
A. Pengertian Budaya
Secara harfiah, pengertian budaya culture berasal dari kata Latin Colere, yang berarti mengerjakan tanah, mengolah,
memelihara ladang Soerjanto Poespowardojo, 1993. Namun, pengertian yang semula agraris ini lebih lanjut diterapkan pada
hal-hal yang bersifat rohani Langeveld, 1993. Sedangkan Ashley Montagu dan Cristoper Dawson 1993, mengartikan
kebudayaan sebagai way of life, yaitu cara hidup tertentu yang memancarkan identitas tertentu pula dari suatu bangsa.
The American Herritage Dictionary dalam Kotter dan Heskett, 1992 mendefinisikan kebudayaan secara lebih formal,
sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seni, agama, kelembagaan, dan segala
hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia.
Menurut Koentjaraningrat,
budaya adalah
keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan cara belajar. Selanjutnya dinyatakan, bahwa kebudayaan memiliki tiga wujud yaitu:
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
5 1.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya;
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas aktivitas
kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat; dan 3.
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud pertama adalah wujud idiil dari kebudayaan yang sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau difoto. Lokasinya ada
didalam alam pikiran dari warga masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan hidup. Kebudayaan idiil ini
berfungsi sebagai adat istiadat yang mengatur, mengendalikan dan memberi arah kepada perilaku dan perbuatan manusia
dalam masyarakat. Dalam fungsinya ini, kebudayaan idiil terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan pertama, yaitu dari yang
paling abstrak misalnya sistem nilai budaya; Lapisan kedua, yang lebih konkret yaitu norma-norma dan sistem hukum.
Sedangkan lapisan ketiga berupa peraturan-peraturan khusus mengenai berbagai aktivitas sehari-hari dalam kehidupan
organisasi, seperti aturan sopan santun. Wujud kedua dari kebudayaan atau disebut sebagai sistem
sosial, terdiri dari aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, bergaul berdasarkan pola tatalaku tertentu.
Wujud kedua ini lebih konkret karena terjadi disekeliling kita sehari-hari, bisa diamati, difoto dan didokumentasikan.
Wujud ketiga dari kebudayaan disebut kebudayaan fisik, dan
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
6 merupakan wujud kebudayaan yang paling konkret, misalnya:
candi-candi, pabrik-pabrik, bangunan kantor dan sebagainya. Para sarjana seperti ahli arkeologi yang menggarap wujud
kebudayaan ketiga ini. Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, ketiga wujud
kebudayaan tersebut tidak terpisah satu sama lain, dan bahkan saling mengisi dan saling berkait secara erat. Kemudian pada
bagian lain, menurut Koentjaraningrat kebudayaan dirumuskan sebagai, Keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus
dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.
B. Pengertian Kerja