Fungsi Partisipasi. Fungsi Delegasi.

menyampaikan pendapat dan saran, dalam rangka perbaikan atau penyempurnaan keputusan atau pelaksanaannya. Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapakan keputusan-keputusan pimpinan, akan mendapat dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya, sehingga kepemimpinan berlangsung efektif. Fungsi konsultatif ini mengharuskan kepemimpinan belajar menjadi pendengar yang baik, yang biasanya tidak mudah melaksanakannya, mengingat pemimpin lebih banyak menjalankan peranan sebagai pihak yang didengarkan. Untuk itu pemimpin harus menyakinkan dirinya bahwa dari siapa pun juga selalu mungin diperoleh gagasan, aspirasi, saran dan pendapat yang konstruktif bagi pengembangan kepemimpinannya.

3. Fungsi Partisipasi.

Fungsi ini tidak sekedar berlangsung dan bersifat dua arah, tetapi juga berwujud pelaksanaan hubungan manusia yang efektif, antara pemimpin dan sesama orang yang dipimpin. Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompoknya memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas pokok, sesuai dengan posisi jabatan masing-masing. partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dialkukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Fungsi partisipasi hanya mungkin terwujud jika pemimpin mengembangkan komunikasi yang memungkinkan terjadinya pertukaran pendapat, gagasan dan pandangan dalam memecahkan masalah-masalah. Yang bagi pemimpin akan dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan-keputusan. Sehubungan dengan itu musyawarah menjadi penting, baik Universitas Sumatera Utara yang dilakukan melalui rapat-rapat maupun saling mengunjungi pada setiap kesempatan yang ada. Musyawarah sebagai kesempatan berpartisipasi, harus dilanjutkan berupa partisipasi dalam berbagai kegiatan melaksanakan program organisasi. Dari sisi lain fungsi partisipasi berarti juga ketersediaan pemimpin untuk tidak berpangku tangan pada saat orang yang dipimpin melaksanakan keputusannya. Pemimpin tidak boleh sekedar mampu membuat keputusan dan memerintahkan pelaksanaannya, tetapi juga ikut dalam proses pelaksanaannya, dalam batas-batas tidak menggeser dan mengganti petugas yang bertanggung jawab melaksanakannya. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.

4. Fungsi Delegasi.

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi ini mengharuskan pemimpin memilah-milah tugas pokok organisasinya dan mengevaluasi yang dapat dan tidak dapat dilimpahkan pada orang-orang yang dipercayainya. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Pemimpin harus bersedia dan mempercayai orang-orang lain, sesuai dengan posisijabatannya, apabila diberi mendapat pelimpahan wewenang. Sedang penerima delegasi harus mampu memelihara kepercayaan itu, dengan melaksanakannya secara bertanggung jawab. Fungsi pendelegasian harus diwujudkan seorang pemimpin karena kemajuan dan perkembangan kelompokorganisasinya tidak mungkin diwujudkannya sendiri. Pemimpin seorang diri tidak akan dapat berbuat banyak dan bahkan mungkin tidak ada artinya sama sekali. Oleh karena itu sebagian wewenangnya perlu dideleagsikan pada para pembantunya, agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Universitas Sumatera Utara Sehubungan dengan itu musyawarah dan konsultasi ikut berperanan, terutama untuk memberikan kesempatan bagi para penerima delegasi, agar selalu berorientasi pada kebijaksanaan umum dari pimpinan. Disamping itu musyawarah dan kpnsultasi penting artinya bagi penerima delegasi, apabila harus membuat keputusan yang bersifat prinsipiil. Keputusan-keputusan seperti itu sebvelum ditetapkan tidak boleh tidak harus dikonsultasikan, guna memperoleh petunjuk dan pengarahan pimpinan. Setelah proses seperti itu dilakukan, penetapannya sebagai keputusan sebaiknya tetap dipercayakan pada penerima delegasi. Kondisi seperti itu akan semakin mengkokohkan dan memantapkan kebersamaan dalam mewujudkan eksistensi kelompok organisasi, karna penerima delegasi merasa telah mendapat kepercayaan dan tanggung jawab yang besar dan penting. Bersamaan dengan itu tumbuh dan berkembanglah dedikasi dan loyalitas secara wajar, tidak saja pada kelompokorganisasi tetapi juga pada pimpinan. Uraian-uraian tersebut di atas pada dasarnya menunjukakn bahwa pendelegasian harus diberikan pada orang-orang kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi iu harus diyakini merupakan pembantu pimpinan yang kesamaan prinsip dan aspirasi. Penerima delegasi yang tidak sama prinsip dan aspirasinya mungkin saja untuk menyalahgunakan wewenangnya dan akan lebih buruk lagi jika sekedar dipergunakan untuk mempersulit dan menghancurkan reputasi pemimpinnya. Dari sisi lain kenyataan menunjukkan juga bahwa ada organisasi yang pemimpinnya ditunjuk atau diangkat atas dasar musyawarah anggota. Dalam keadaan itu pemimpin justru merupakan penerima pelimpahan wewenang dari seluruh anggota untuk mewujudkan kepemimpinan yang efektif. Dalam organisasi seperti itu bila mana pemimpin akan melimpahkan sebagian wewenang delegasi, perlu dipertimbangkan aspirasi dari anggotanya. Aspirasi itu tidak saja berkenaan dengan tugas-tugas yang akan didelegasikan, Universitas Sumatera Utara tetapi juga mengenai orangnya yang seharusnyalah dipilih orang yang mampu memperjuangkan aspirasi dan kepentingan anggotanya.

5. Fungsi Pengendalian