Kadar Air Kadar Abu Kadar Protein Kadar Lemak

4.2. PEMBAHASAN

4.2.1 Kadar Air

Edible film campuran ekstrak pepaya, kanji dan gliserin. Kadar air edible film campuran ekstrak pepaya, kanji dan gliserin yang dihasilkan adalah 20,99. Menurut Winarno 1980: kadar air sangat berpengaruh terhadap mutu dari bahan pangan. Kadar air dalam bahan pangan tersebut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut, kadar air yang tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri untuk berkembang biak sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan. Kadar air yang dihasilkan pada penelitian ini dihasilkan dengan kadar yang lebih rendah. Bila dibandingkan dengan penelitian Helmi harris 2001: kadar air yang dihasilkan lebih tinggi yaitu sekitar 45,60. Ini disebabkan karena edible film dari campuran ekstrak pepaya, kanji dan gliserin yang dihasilkan kurang kering pada proses pengeringan.

4.2.2 Kadar Abu

Edible film campuran ekstrak pepaya, kanji dan gliserin. Kadar abu edible film campuran ekstrak pepaya, kanji dan gliserin yang dihasilkan adalah 2,03. Kadar abu dalam suatu bahan pangan menunjukkan mineral-mineral yang terkandung didalam bahan pangan tersebut. Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada bahan dan cara pengabuanya. Abu adalah zat organik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik.

4.2.3 Kadar Protein

Edible film campuran ekstrak pepaya, kanji dan gliserin. Kadar protein yang dihasilkan adalah 0,41. Edible film dari campuran ekstrak pepaya, kanji dan gliserin ini memiliki kandungan protein yang tinggi. Dimana kanji Universitas Sumatera Utara tidak memiliki kandungan protein. Kemungkinan protein ini berasal dari pepaya, dimana sebanyak 100 g pepaya memiliki kandungan protein sebesar 0,5 g. Edible film ini layak dikonsumsi karena kandungan proteinnya yang tinggi.

4.2.4 Kadar Lemak

Edible film campuran ekstrak pepaya, kanji dan gliserin. Kadar lemak dari edible film campuran ekstrak pepaya, kanji dan gliserin adalah 5,11. Kadar lemak ini tidak berasal dari kanji. Dimana kanji atau pati memiliki kandungan lemak yang sangat sedikit atau tidak memiliki kandungan lemak. Karena kanji merupakan amilopektin yaitu fraksi dari glukosa yang tidak terlarut oleh air panas Winarno, 1980.

4.2.5 Kadar Karbohidrat Edible film campuran ekstrak pepaya, kanji dan gliserin.