Penentuan Kadar Air Penentuan Kadar Abu Penentuan Kadar Protein Penentuan Kadar Lemak

3.3.3. Analisa SEM Scanning Electron Microscopy

Analisa mikroskopi dilakukan untuk mempelajari sifat morfologi terhadap sampel. Dalam hal ini dapat dilihat permukaan hasil pencampuran kanji dengan ekstrak pepaya dan gliserol. Informasi dari analisa ini akan mendapatkan gambaran seberapa baik bahan kimia yang digunakan meresap ke dalam pori.

3.3.4. Pengukuran Kuat Tarik

Dihidupkan alat Torsee’s Elektronik System. Dibiarkan selama 1 jam. Dijepit sampel dengan menggunakan griff. Diatur tegangan, regangan, dan satuannya. Dihidupkan recorder ON. Dipasang Tinta pencatat. Diatur sumbu x regangan dan sumbu y tegangan serta diatur satuannya. Dipasang sampel. Ditekan tombol start. Dinolkan nilai load dan stroke. Dilihat angka di load tegangan dan stroke regangan, bila sampel sudah putus. Dicatat nilai load dan stroke sampel. Perhitungan Uji Kuat Tarik : Kekuatan tarik = Ao Load Ao Fmaks  Keterangan : Load = tegangan Ao = Luas spesimen

3.3.5. Penentuan Kadar Air

Sampel dimasukkan kedalam cawan porselin yang telah diketahui beratnya. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 100-105 o C selama sekitar 6 jam. Didinginkan cawan kedalam desikator. Setelah dingin ditimbang berat kering. Hal ini diulangi terus sampai diperoleh berat yang konstan. Kemudian dihitung kadar airnya Universitas Sumatera Utara

3.3.6. Penentuan Kadar Abu

Dipastikan semua peralatan yang digunakan untuk menganalisa ash content dalam keadaan layak dan aman untuk digunakan. Ditimbang sampel yang sudah dihitung kadar airnya. Ditimbang cruisble kosong, catat nomor cruisiblenya. Dipanaskan cruisible berisi sampel diatas hotplate didalam fume cupboard sampai dengan sampel terdekomposisi menjadi karbon lalu dipindahkan ke muffle furnance dengan suhu 550 – 570 o C. Setelah 2 jam, keluarkan cruisible dari muffle furnance dan dimasukkan ke dalam desikator hingga mencapai suhu ruangan. Dilakukan penimbangan cruisible berisi abu dengan teliti untuk mendapatkan hasilnya. Dihitung kadar abunya. Rumus Perhitungan : Ash Content = 100 1 2   Mo M M Dimana : Mo = Berat contoh M1 = Berat cruisible M2 = Berat cruisible + abu

3.3.7. Penentuan Kadar Protein

Sampel sebanyak 100 mg ditambahkan 0,5 gram campuran K 2 SO 4 : HgO 20:1, kemudian dibungkus dengan kertas saring. Dimasukkan ke dalam labu kjeldhal. Ditambah larutan H2SO4 pekat 3 ml lalu didekstruksi diatas pemanas listrik sampai mendidih dan larutan menjadi jernih kehijau – hijauan sekitar 2 jam. Dibiarkan dingin kemudian larutan sampel ditambah 10 ml aquadest, didihkan dan dibilas dengan aquadest. Didestilasi dengan 15 ml NaOH. Didestilasi selama lebih kurang 10 menit, destilat ditampung menggunakan 5 ml larutan asam Borat 4 yang telah Universitas Sumatera Utara dicampur dengan indikator tashiro. Titrasi dengan larutan HCl 0,01 N hingga terjadi perubahan warna dari hijau menjadi ungu. Dihitung N.

3.3.8. Penentuan Kadar Lemak

Sampel di bungkus dengan kertas saring dan dimasukkan kedalam alat soklet. Kedalam labu destilasi dimasukkan Petroleum Eter sebanyak 23 bagian labu, kemudian sampel tersebut diekstraksi selama beberapa jam sampai 12 siklus. Ekstrak yang diperoleh dipindahkan ke dalam beaker glass yang telah diketahui beratnya. Kemudian pelarutnya diuapkan diatas penganas air hingga semua pelarut menguap. Didinginkan di desikator dan ditimbang. Dihitung kadar lemaknya.

3.3.9. Penentuan Kadar Karbohidrat