Zat warna alamiah TINJAUAN PUSTAKA

bagian tengah buah, kemudian melancip di bagian ujung buah. Berat ± 2,5 kilogram. Cara masaknya dari ujung buah bagian pangkal tetap berwarna hijau. 4. Pepaya Bangkok atau pepaya Thailand Bentuknya mirip dengan pepaya cibinong hanya pepaya ini bentuknya lebih bulat dan lebih besar. Berat papaya ini ± 3,5 kilogram. Daging buahnya jingga semu merah dan keras. 5. Pepaya Mexico Bentuk dan besar buahnya mirip alpukat bulat berleher, beratnya ± 0,5 kilogram. Daging buah berwarna kuning dan rasanya manis Kalie, 2000.

2.2 Zat warna alamiah

Zat warna yang termasuk golongan ini terdapat secara alamiah di dalam tumbuh- tumbuhan. Zat warna tersebut terdiri dari α dan β karoten, xantofil, klorofil dan anthosyanin. Zat warna tersebut menyebabkan tumbuhan masing-masing berwarna merah jingga atau kuning, kuning kecoklatan, kehijau-hijauan dan kemerah-merahan. Pigmen berwarna merah jingga disebabkan oleh karotenoid yang bersifat larut dalam minyak. Karotein bersifat tidak stabil pada suhu tinggi dan jika minyak dialiri uap panas, maka warna merah jingga itu akan hilang. Karoten tersebut tidak dapat dihilangkan dengan proses oksidasi Sudarmadji. 1989. Zat warna β karoten mempunyai rumus kimia C 40 H 56 , dimana mempunyai persenyawaan yang simetris. Bagian tengahnya adalah suatu rantai atom C yang panjang dengan ikatan-ikatan rangkap yang dapat ditukar dengan ikatan tunggal. Pada kedua ujung rantai ini terdapat cincin segi enam 6 Allen, 1998. Struktur betakaroten dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Struktur Betakaroten Allen, 1998 Disamping itu senyawa karoten mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : 1. Larut dalam minyak dan tidak larut dalam air 2. Sedikit larut dalam alkohol dam metil alkohol 3. Larut dalam kloroform, benzene, dan petroleum eter 4. Tidak stabil pada suhu tinggi atau stereo isomer yang telah berubah 5. Sensitif terhadap oksidasi, auto-oksidasi dan cahaya 6. Mempunyai karakteristik adsorbsi cahaya 7. Mudah dioksidasi oleh enzim lipoksidase Sudarmadji. 1989. Beta karoten merupakan komponen yang paling penting dalam makanan yang berwarna jingga. Beta karoten yang kita konsumsi terdiri atas 2 grup retinil, yang di dalam usus kecil akan dipecah oleh enzim betakaroten dioksigenase menjadi retinol, yaitu sebuah bentuk aktif dari vitamin A. Karoten dapat disimpan di hati dalam bentuk provitamin A dan akan diubah menjadi vitamin A sesuai dengan kebutuhan tubuh Astawan, 2008. Cukup banyak manfaat beta karoten yang diketahui, namun dalam salah satu artikel yang dimuat dalam Journal of Laboratory and Clinical Medicine, David A. Hughes, Ph.D., dan kolega-koleganya menerangkan bahwa zat ini bisa meningkatkan daya kekebalan imunitas tubuh. Universitas Sumatera Utara Manfaatnya yang lain adalah:  Menjaga Kesehatan Mental Hasil penelitian yang dilakukan melaporkan bahwa mereka yang mengkonsumsi 0,9 mg beta karoten per hari, mengalami 2 kali lipat menderita kesukaran mengingat, kesulitan memecahkan berbagai persoalan dan sering bingung disorientasi dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi beta karoten lebih dari 2,1 mg per hari.  Arthritis Radang Sendi Manfaat beta karoten dalam memperlambat laju perkembangan penyakit progresitas arthritis rheumatoid dan eritematous lupus telah diteliti oleh seorang ilmuan dari Baltimore. Pasien-pasien yang menderita penyakit ini mempunyai kadar beta karoten darah yang rata-rata kurang dari 29 dari orang-orang sehat.  Kanker Prostat Suplemen beta karoten juga bisa menurunkan resiko terkenanya kanker prostat.  Proteksi Kulit Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti Jerman dan Israel menyimpulkan bahwa konsumsi beta karoten diminum bisa memproteksi efek sinar matahari. Dengan mengukur kemerahan dan radang pada kulit, para peneliti menemukan bahwa dengan meminum suplemen beta karoten sebelum terpapar matahari, yang dikombinasi dengan kri pelindung matahari sunscreen adalah lebih baik dalam hal melindungi kulit dibandingkan penggunaan krim sunscreen sendiri Tapan, 2005. Universitas Sumatera Utara

2.3 Pati