Koefesien Korelasi Product Moment

pada tingkat kategori sangat tinggi atau sebesar 44,20 terhadap kinerja pegawainya. Kemudian sebesar 45 responden atau 54,87 berada pada kategori tinggi, dan sisanya berada pada kategori sedang hanya 1 orang saja atau 0,91. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diinterprestasikan bahwa rata-rata skornya adalah 32875 = 4,37 atau secara presentase sebesar 54,87 menyatakan tingkat kinerja pegawai Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan berada pada kategori tinggi, yang artinya kinerja pegawai BPPT Kota Medan sudah bisa dikatakan cukup baik dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4.5. Koefesien Korelasi Product Moment

Berdasarkan data dari hasil penelitian yang diperoleh dari responden, maka jika diterapkan dalam rumus akan diperoleh sebagai berikut : N = 75 ∑χY = 282.661 ∑χ = 5.521 ∑y² = 195.267 ∑Y= 3.813 ∑χ² = 412.247 keseluruhan hasil tersebut dimasukan ke dalam rumus korelasi product moment, maka dapat dilihat sebagai berikut : r xy = √ [N ∑x N ∑xy – ∑x ∑y 2 – ∑x 2 ] [ N ∑y 2 – ∑y 2 r ] xy = 75 282.661 – 5521 3813 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA √ [75 . 412247 – 5521 2 ] [75 . 195267 – 3813 2 r ] xy = √ [30.918.525 – 30.481.441] [ 14.645.025 – 14.538.969 ] 21.199.575–21051573 r xy = √ [437.084 ] √ [ 106.056 ] 148.002 r xy = [ 661,123 ] [ 325,662 ] 148.002 r xy = 215.302,638 148.002 r xy = Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment, maka diperoleh koefesien sebesar 0,69. Untuk menentukan signifikan antara pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, maka dilakukan perbandingan hasil perhitungan korelasi product moment dengan hasil r pada tabel r tabel. Jika dilihat pada r tabel Koefisien Korelasi Product Moment dengan taraf signifikan 5 untuk N=75, diperoleh tabel 0,224. 0,69 Jika dibandingkan antara nilai r yang diperoleh dari rumus koefisien korelasi product moment yaitu 0,69 dengan r tabel maka dapat UNIVERSITAS SUMATERA UTARA disimpulkan bahwa korelasi product moment lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel 0,69 0,224. Dengan demikian maka terdapat hubungan yang positif antara kepemimpinan dengan kinerja pegawai di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan. Berdasarkan hasil yang dikemukakan diatas maka hipotesis dalam penelitian inin dapat diterima yaitu terdapat Hubungan yang Positif antara Kepemimpinan dengan Kinerja Pegawai di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu. Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka tabel korelasi ditampilkan kembali sebagai berikut Tabel 41. Interpretasi Koefesien Korelasi Product Moment Interval Koefesien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,19 Sangat Rendah 0,20 – 0, 39 Rendah 0,40 – 0,59 Sedang 0,60 – 0,79 Kuat 0, 80 – 1,00 Sangat Kuat Sumber : Sugiono 2004 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan tabel korelasi diatas, maka dapat dilihat bahwa r = 0,69 berada interval koefesien 0,60 – 0,79 jadi tingkat hubungan pengaruh anatara variabel X dan variabel Y berada pada kategori kuat. Berarti pengaruh kepemimpinan X terhadap kinerja pegawai Y adalah pada tingkat yang kuat, maksudnya sikap kepemimpinan yang dimiliki cukup baik untuk dapat mempengaruhi kinerja pegawai di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan.

4.6. Koefisien Determinan