6. 26-30
16 21,33
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
bekerja dari rentang waktu 1-5 tahun kemudian disusul dari 6-10 tahun bahkan ada responden yang bekerja sudah 26 tahun lebih. Hal ini menunjukkan bahwa
pegawai BPPT Kota Medan seharusnya sudah mempunyai pengalaman, kepercayaan diri dan penguasaan job description yang lebih baik.
4.2 Penyajian Data tentang Kepemimpinan Variabel X
Untuk mengukur variabel kepemimpinan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan, peneliti menggunakan lima indikator yaitu pengarahan,
motivasi, memberikan inspirasi, partisipati, dan pengawasan yang kemudian disajikan dalam 19 pernyataan. Pada setiap pernyataan terdapat lima pilihan
jawaban yang mengharuskan responden untuk menentukan jawaban mereka atau memilih salah satu dari lima pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.
Berikut adalah jawaban responden dari hasil penyebaran kuisioner kepada pegawai Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan.
1. Deskripsi jawaban responden tentang pemahaman pegawai atas arahan yang diberikan pemimpin dalam pelaksanaan tugas.
Pemimpin seyogyanya memberikan arahan terlebih dahulu kepada pegawai sebelum memberikan tugas atau pekerjaan kepada pegawainya sehingga
pegawai tersebut paham dan mengerti akan pekerjaan yang akan dia kerjakan, akan tetapi pengarahan yang diberikan hendaknya arahan yang jelas dan mudah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mengerti. Mengingat latar belakang pendidikan pegawai BPPT Kota Medan yang rata-rata Sarjana dan Magister, sewajarnya mereka mudah mengerti dan tanggap
atas arahan pemimpin. Pada tabel di bawah ini dipaparkan bahwa responden paling banyak menyatakan setuju atau paham dengan arahan yang diberikan
pemimpin. Berikut adalah distribusi jawaban responden tentang pemahaman mereka atas arahan yang diberikan pemimpin.
Tabel 8. Distribusi jawaban responden tentang pemahaman pegawai atas arahan yang diberikan pemimpin dalam pelaksanaan tugas.
No. Kategori
Jumlah Orang Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang Setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
35 40
46,67 53,33
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan tabel diatas, responden hanya menjawab 2 kategori jawaban
menegenai pemahaman pegawai atas arahan yang diberikan pemimpin dalam pelaksanaan tugas. Jawaban responden paling banyak pada kategori Setuju yaitu
sebanyak 40 orang atau sebesar 53,33 sedangkan sisanya sebanyak 35 orang atau sebesar 46,67 menyatakan sangat setuju. Dari penjelasan tabel diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa pengarahan yang diberikan pemimpin kepada pegawai mudah dimengerti sehingga pegawai paham terhadap tugas yang mereka kerjakan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Deskripsi jawaban responden tentang komunikasi dua arah yang baik antara pemimpin dengan pegawai sehingga pegawai paham dengan
tugasnya serta hormat dan memiliki sikap loyalitas.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menciptakan komunikasi dua arah yang baik sehingga pegawai mengerti akan tugasnya serta
setia dan hormat kepada pemimpinnya. Pada penelitian yang dilakukan di BPPT Kota Medan banyak responden setuju dengan pernyataan bahwa pemimpin
mampu menciptakan komunikasi dua arah yang baik sehingga pegawai mengerti dan paham dengan tugas yang diberikan serta hormat dan loyal terhadap
pemimpin mereka. Hal ini berarti pemimpin berhasil mengarahkan pegawainya. Berikut adalah distribusi jawaban responden di BPPT Kota Medan.
Tabel 9. Distribusi jawaban responden tentang komunikasi dua arah yang baik antara pemimpin dengan pegawai sehingga pegawai paham
dengan tugasnya serta hormat dan memiliki sikap loyalitas. No.
Kategori Jumlah Orang
Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
21 37
12 5
28 49,33
16 6,67
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebanyak 21 orang atau sebesar 28 menyatakan sangat setuju tentang komunikasi dua arah yang baik antara
pemimpin dengan pegawai sehingga pegawai paham dan mengerti dengan tugas yang mereka kerjakan. Kemudian 37 responden atau 49,33 menyatakan setuju,
dan 12 responden atau sebesar 16 menyatakan kurang setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebahagian besar responden menyatakan setuju, dimana pemimpin mampu mempengaruhi
pegawainya melalui komunikasi dua arah yang baik sehingga pegawai paham dan mengerti dengan tugas yang mereka kerjakan serta hormat dan memiliki sikap
loyalitas kepada pemimpinnya.
3. Deskripsi jawaban responden tentang kerja sama yang baik antara
pemimpin dan pegawai dalam menyelesaikan tugas.
Selain mampu menciptakan komunikasi dua arah yang baik, pemimpin juga harus mampu menciptakan suasana kerjasama yang baik dengan pegawainya
sehingga pegawai dengan mudah mampu menyelasaikan pekerjaan mereka. Senada dengan pernyataan tersebut pemimpin BPPT Kota Medan tentunya
diharapkan mampu melakukan hal yang serupa. Dengan kerja sama yang baik maka otomatis pekerjaan dengan mudah diselesaikan.
Pada penelitian yang dilakukan di BPPT pemimpin terbukti mampu menciptakan kerja sama yang baik hal ini didukung dengan jawaban responden
paling banyak menyatakan setuju sebanyak 44 orang dan yang sangat setuju 25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
orang. Berikut tabel hasil penelitian tentang kemampuan pemimpin menciptakan kerja sama yang baik dengan pegawainya di BPPT Kota Medan.
Tabel 10. Distribusi jawaban responden tentang kerja sama yang baik antara pemimpin dan pegawai dalam menyelesaikan tugas.
No. Kategori
Jumlah Orang Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
25 44
3 3
33,33 58,67
4 4
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kerja sama antara
pemimpin dengan pegawai sudah terjalin dengan baik dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 44 orang
atau 58,67 menyatakan setuju dan diikuti dengan 25 orang responden atau 33,33 yang menyatakan sangat setuju. Sementara responden yang kurang setuju
dan tidak setuju masing-masing 3 orang atau 4. Dengan begitu kemampuan pemimpin mengarahkan pegawainya dengan cara menciptakan suasana kerja sama
yang baik dapat dikatakan berhasil. Hal ini dilihat dari rata-rata jawaban responden yang setuju dan sangat setuju.
4. Deskripsi jawaban responden tentang cara pemimpin mengarahkan pegawainya dengan cara tidak memaksa atau otoriter.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang mampu mengarahkan pegawainya dengan tidak memaksakan kehendaknya atau bertindak
otoriter. Pada penelitian yang dilakukan di BPPT Kota Medan jawaban tentang cara pemimpin yang mengarahkan pegawainya dengan tidak memaksa memiliki
variasi jawaban, mulai dari tidak setuju sampai sangat setuju. Walaupun demikian jawaban responden masih lebih banyak mengatakan pemimpin bertindak dengan
tidak otoriter. Hal ini menunjukkan sejauh ini pimpinan BPPT Kota Medan mampu mengarahkan pegawainya dengan tidak memaksa atau bertindak otoriter.
Berikut adalah hasil distribusi jawaban responden atas cara pemimpin mengarahkan pegawainya dengan tidak memaksa.
Tabel 11. Distribusi jawaban responden tentang cara pemimpin mengarahkan pegawainya dengan cara tidak memaksa atau
otoriter. No.
Kategori Jumlah Orang
Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
29 38
4 1
3 38.67
50,67 5,33
1,33 4
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan tabel diatas banyaknya responden yang menjawab cara
pemimpin mengarahkan pegawainya dengan tidak memaksa di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan sangat setuju sebanyak 29 orang responden atau
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
38,67, yang menyatakan setuju sebanyak 38 orang atau 50,67. Kemudian sebanyak 4 orang atau 5,33 menyatakan kurang setuju, 1 orang pegawai atau
1,33 tidak setuju serta sebanyak 3 orang responden menjawan sangat tidak setuju. Dari penjelasan tabel diatas jelas terlihat bahwa sebagian besar pegawai
setuju bahwa cara pemimpin mengarahkan pegawainya dengan tidak otoriter atau tidak memaksa.
5. Deskripsi jawaban responden tentang cara pemimpin memotivasi pegawai
melalui komunikasi yang baik sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman
. Banyak cara memimpin dalam memotivasi pegawainya, salah satu caranya
yaitu dengan menjalin komunikasi yang baik sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman. Dengan komunikasi yang baik diharapkan mampu mendekatkan
hubungan antara pemimpin dengan pegawai sehingga tercipta suasana kerja yang tidak kaku. Pada penelitian yang dilakukan di BPPT Kota Medan pemimpin bisa
dikatakan cukup baik dalam hal ini. Terlihat dari distribusi jawaban responden yang menjawab setuju sebanyak 42 orang. Berikut tabel distribusi jawaban
responden.
Tabel 12. Distribusi jawaban responden tentang cara pemimpin memotivasi pegawai melalui komunikasi yang baik sehingga tercipta suasana
kerja yang nyaman. No.
Kategori Jumlah Orang
Persentase
1. 2.
Sangat setuju Setuju
27 42
36 56
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. 4.
5. Kurang Setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
2 4
2,67 5,33
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 27 orang
responden atau 36 sangat setuju dengan cara pemimpin memotivasi pegawai melalui komunikasi yang baik sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman,
kemudian 42 orang atau 56 responden menyatakan setuju. Sedangkan responden yang mneyatakan kurang setuju sebanyak 2 orang atau 2,67 dan 4 orang
responden atau 5,33 tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden setuju bahwa cara pemimpin mampu memotivasi pegawai melalui
komunikasi yang baik sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman.
6. Deskripsi jawaban responden tentang pemberian insentif dalam meningkatkan semangat kerja.
Cara lain yang bisa dilakukan pemimpin untuk memotivasi pegawainya dengan cara memberikan insentif. Pemberian insentif dilakukan guna
meningkatkan kinerja pegawai. Pada BPPT Kota Medan banyak pegawai yang setuju dengan pemberian insentif yang dilakukan pemimpin terhadap pegawainya
sebanyak 41 orang. Hal ini menunjukkan bahwa melalui pemberian insentif, mampu meningkatkan semangat kerja pegawai. Berikut adalah distribusi jawaban
dari responden.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 13. Distribusi jawaban responden tentang pemberian insentif dalam meningkatkan semangat kerja.
No. Kategori
Jumlah Orang Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang Setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
20 41
7 4
3 26,67
54,67 9,33
5,33 4
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan tabel di atas, terdapat 20 orang atau sebesar 26,67
responden menyatakan sangat setuju dengan cara pemimpin memberikan insentif mampu meningkatkan semangat kerja pegawai dan diikuti oleh 41 orang atau
sebanyak 54,67 responden menyatakan setuju. Sementara 7 orang responden atau 9,33 menyatakan kurang setuju, 4 orang responden atau 5,33 menyatakan
tidak setuju serta 3 orang responden atau 4 menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pegawai BPPT Kota Medan setuju
dengan cara pemimpin yang memberikan insentif mampu meningkatkan semangat kerja pegawai.
7. Deskripsi jawaban responden tentang cara memotivasi semangat kerja
pegawai melalui kegiatan rekreasi bersama .
Motivasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Selain pemberian insentif dengan mengadakan rekreasi bersama juga mampu memotivasi semangat kerja
pegawai. Dengan melakukan rekreasi bersama, pemimpin semakin dekat dengan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pegawai sehingga pegawai bekerja dengan semangat tidak merasa jenuh dengan pekerjaannya. Pada penelitian yang dilakukan di BPPT Kota Medan kegiatan
rekreasi bersama tidak pernah dilakukan oleh pemimpin, hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang dijabarkan pada tabel distribusi.
Pada tabel distribusi banyak responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Ini terjadi dikarenakan padatnya jam kerja mereka. Namun
tidak ada salahnya pemimpin melakukan kegiatan ini pada akhir pekan sebagai bentuk penyegaran kembali atau sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
kinerja sehingga mampu memotivasi pegawai untuk bekerja lebih baik. Berikut adalah tabel distribusi jawaban responden tentang cara memotivasi pegawai
melalui kegiatan rekreasi bersama di BPPT Kota Medan.
Tabel 14. Distribusi jawaban responden tentang cara memotivasi semangat kerja pegawai melalui kegiatan rekreasi bersama.
No. Kategori
Jumlah Orang Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang Setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
36 39
48 52
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa cara memotivasi semangat
kerja pegawai melalui kegiatan rekreasi bersama berbanding terbalik dengan jawaban responden pada pertanyaan sebelumnya. Pada pertanyaan ini responden
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
cenderung mengatakan sangat tidak setuju sebanyak 39 orang responden atau 52 dan diikuti dengan jawaban tidak setuju sebanyak 36 orang atau 48. Hal ini
terjadi dikarenakan pimpinan BPPT tidak pernah melakukan rekreasi bersama pegawainya dalam rangka memotivasi pegawainya.
8. Deskripsi jawaban responden tentang cara memotivasi pegawai melalui pemberian promosi.
Selanjutnya cara memotivasi pegawai dengan memberikan promosi bagi pegawai yang memiliki prestasi. Dengan memberikan promosi kepada pegawai
berprestasi otomatis menjadi salah satu cara membuat pegawai yang lain ikut termotivasi untuk dipromosikan. Pada BPPT Kota Medan cara ini dilakukan oleh
pemimpin guna meningkatkan kinerja pegawainya. Hal ini didukung dengan jawaban dari responden yang kebanyakan menjawab setuju yaitu sebanyak 36
orang atau 48. Berikut tabel distribusi jawaban pegawai tentang pemberian promosi sebagai bentuk motivasi pemimpin terhadap pegawainya.
Tabel 15. Distribusi jawaban responden tentang cara memotivasi pegawai melalui pemberian promosi.
No. Kategori
Jumlah Orang Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
28 36
5 3
3 37,33
48 6,67
4 4
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Berdasarkan tabel diatas, sebanyak 28 orang atau sebesar 37,33 yang menyatakan sangat setuju tentang cara pemimpin memotivasi pegawainya melalui
pemberian promosi kepada pegawai, 36 orang atau 48 menyatakan setuju, 5 orang atau sebesar 6,67 responden menyatakan kurang setuju, sedangkan
responden yang menyatakan tidak setuju setuju dan sangat tidak setuju masing- masing sebanyak 3 orang atau 4. Dari penjelasan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pemimpin sudah cukup baik dalam memotivasi pegawainya dengan cara promosi.
9. Deskripsi jawaban responden tentang cara pemimpin memberikan motivasi kepada pegawai melalui pujian dan hadiah.
Memotivasi pegawai tidak hanya dengan melalui promosi atau pemberian insentif. Salah satunya dengan meberikan pujian langsung atau hadiah kepada
pegawai. Pada BPPT Kota Medan pemimpin menggunakan cara ini untuk memotivasi pegawainya, dan hasilnya banyak pegawai yang menjawab setuju 37
orang bahkan sangat setuju 11 Orang dengan cara pemimpin memotivasi pegawai melalui pujian atau hadiah. Berikut adalah hasil distribusi jawaban
responden.
Tabel 16. Distribusi jawaban responden tentang cara pemimpin
memberikan motivasi kepada pegawai melalui pujian dan hadiah atas prestasi pegawai.
No. Kategori
Jumlah Orang Persentase
1. 2.
Sangat setuju Setuju
11 37
14,67 49,33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. 4.
5. Kurang setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
10 14
3 13,33
18,67 4
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 11 orang atau
sebesar 14,67 responden yang menyatakan sangat setuju dengan cara pemimpin memotivasi pegawai melalui pujian dan hadiah bagi pegawai yang berprestasi,
sebanyak 37 orang atau sebesar 49,33 responden yang menyatakan setuju, 10 orang atau sebesar 13,33 responden menyatakan kurang setuju, dan 14 orang
atau sebesar 18,67 responden menyatakan tidak setuju, dan sisanya 3 orang pegawai atau sebesar 4 menyatakan sangat tidak setuju. Hal menunjukkan
bahwa sebagian besar pegawai setuju dengan cara pemimpin memotivasi mereka melalui pujian dan hadiah bagi pegawai yang berprestasi.
10. Deskripsi jawaban responden tentang pemimpin mencontohkan cara
mengelola pekerjaan dengan cepat dan tepat kepada pegawainya melalui teknik manajemen.
Selain memberikan motivasi pemimpin yang cerdas adalah pemimpin yang mampu memberikan contoh kepada pegawainya tentang bagaimana cara
mengelola pekerjaan dengan cepat dan tepat kepada pegawainya melalui aplikasi teknik manajemen. Pada BPPT Kota Medan pemimpin selalu mencontohkan
tentang cara mengelola pekerjaan dengan cepat dan tepat kepada pegawainya melalui teknik manajemen. Hal ini terbukti dari banyaknya jumlah responden
yang menjawab setuju yaitu sebanyak 53 orang bahkan ada yang menjawab
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sangat setuju. Berikut hasil yang diperoleh peneliti dari lapangan yang dituangkan dalam bentuk tabel distribusi jawaban responden.
Tabel 17. Distribusi jawaban responden tentang pemimpin mencontohkan cara mengelola pekerjaan dengan cepat dan tepat kepada
pegawainya melalui teknik manajemen. No.
Kategori Jumlah Orang
Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
16 53
6 21,33
70,67 8
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan tabel diatas, 16 orang atau sebesar 21,33 responden
menyatakan sangat setuju mengenai cara pemimpin yang mencontohkan bagaimana mengelola pekerjaan dengan cepat dan tepat kepada pegawainya
melalui teknik manajemen, 53 orang atau 70,67 responden menyatakan setuju, 6 orang atau sebesar 8 responden menyatakan kurang setuju, dan tidak ada
responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Melihat banyaknya jumlah responden yang setuju, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa
sejauh ini pimpinan BPPT mampu mencontohkan bagaimana mengelola pekerjaan dengan cepat dan tepat kepada pegawainya melalui teknik manajemen.
11. Deskripsi jawaban responden tentang cara pemimpin menciptakan
suasana kerja yang nyaman dengan menjalin kerjasama yang baik.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kerja sama yang baik merupakan salah satu hal terpenting dalam suatu organisasi, bila sudah terjalin kerja sama yang baik maka tentu aja tercipta
suasana kerja yang nyaman baik antara pemimpin dengan pegawai maupun antar sesama pegawai. Oleh karena itu peneliti membuat pertanyaan apakah pemimpin
sudah menciptakan suasana kerja yang nyaman dengan menjalin kerjasama yang baik di BPPT Kota Medan. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat dari penjelasan
tabel diatas.
Tabel 18. Distribusi jawaban responden tentang cara pemimpin menciptakan suasana kerja yang nyaman dengan menjalin kerjasama yang baik.
No. Kategori
Jumlah Orang Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
24 45
6 32
60
8
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan tabel diatas, terdapat 24 orang atau sebesar 32 responden
menyatakan sangat setuju, 45 orang atau sebesar 60 responden menyatakan setuju, sisanya 6 orang atau sebesar 8 responden menyatakan tidak setuju. Dari
penjelasan tersebut dapat dilihat sebagian besar pegawai setuju bahwa pemimpin sudah menjalin kerja sama yang baik sehingga mampu menciptakan suasana kerja
yang nyaman bagi pegawai di BPPT Kota Medan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12. Deskripsi jawaban responden tentang keterlibatan pemimpin membantu pegawai yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
Seyogyanya seorang pemimpin mau membantu pegawainya yang mengalami kesulitan dalam menjalankan pekerjaannya. Dari hasil penelitian yang
dilakukan di BPPT Kota Medan pemimpin mau membantu pegawainya yang mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas mereka hal ini ditandai dari
banyaknya responden yang menjawab setuju sebanyak 46 orang. Berikut tabel distribusi jawaban responden di BPPT Kota Medan tentang keterlibatan pemimpin
membantu pegawai yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
Tabel 19. Distribusi jawaban responden tentang keterlibatan pemimpin membantu pegawai yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya. No.
Kategori Jumlah Orang
Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
12 46
7 10
16 61,33
9,33 13,33
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan tabel diatas jawaban reponden tentang keterlibatan pemimpin
membantu pegawai yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya yaitu sebanyak 12 orang menyatakan sangat setuju atau 16, 46 orang atau
61,33 menyatakan setuju, 7 orang atau 9,33 menyatakan kurang setuju, dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sisanya 10 orang menyatakan tidak setuju. Dari hasil penjelasan tabel diatas terlihat jelas bahwa pemimpin mau membantu pegawai yang mengalami kesulitan
dalam melaksanakan tugasnya.
13. Deskripsi jawaban responden tentang pemimpin yang melibatkan
pegawai pada setiap pengambilan keputusan.
Dalam penelitian ini partisipasi menjadi salah satu indikator untuk mengukur pengaruh kepemimpinan. Dimana pemimpin yang baik adalalah
pemimpin yang mau melibatkan pegawainya dalam pengambilan keputusan, karena pegawai juga merupakan bagian dari organisasi atau perusahaan tersebut.
Pada penelitian yang dilakukan di BPPT Kota Medan pegawai sudah ikut dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Faktanya sebanyak 46 orang pegawai
menjawab setuju, bahwa mereka diikutsertakan dalam pengambilan keputusan.
Tabel 20. Distribusi jawaban responden tentang pemimpin melibatkan pegawai pada setiap pengambilan keputusan.
No. Kategori
Jumlah Orang Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
14 46
8 4
3 18,67
61,33 10,67
5,33 4
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 14 orang pegawai atau 18,67
sangat setuju bahwa pemimpin melibatkan pegawai dalam setiap pengambilan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
keputusan, diikuti oleh 46 orang responden menyatakan setuju atau sebesar 61,33, kemudian 8 orang kurang seruju atau 10,67, 4 orang atau 5,33 dengan
jawaban tidak setuju dan sisanya 3 orang atau 4 menyatakan sangat tidak setuju. Dari penjelasan tabel diatas dapat diketahui bahwa pemimpin BPPT Kota
Medan sudah melibatkan pegawainya dalam setiap pengambilan keputusan. Dengan begitu sudah terjalin kerjasama yang baik antara pemimpin dengan
pegawai melalui partisipasi pegawai dalam pengambilan keputusan.
14. Deskripsi jawaban responden tentang pemimpin selalu mendengarkan kritik dan saran dari pegawai.
Pada BPPT Kota Medan, pegawai sudah diberikan kebebasan untuk menyampaikan saran dan kritik kepada pemimpin, hal ini didukung dari hasil
kuesioner yang dibagikan kepada responden bahwa sebanyak 42 orang responden menjawab setuju Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin menerima kritik dan
saran dari pegawainya. Berikut tabel distribusi tentang jawaban responden.
Tabel 21. Distribusi jawaban responden tentang pemimpin selalu mendengarkan kritik dan saran dari pegawai.
No. Kategori
Jumlah Orang Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
24 42
9 32
56 12
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Berdasarkan tabel diatas, terdapat sebanyak 24 orang atau sebesar 32 menyatakan sangat setuju, 42 orang atau sebesar 56 responden menyatakan
setuju, 9 orang atau sebesar 12 responden menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Melihat
banyaknya pegawai yang menyatakan sebanyak 42 orang atau sebesar 56. Dalam tabel diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemimpin mau
mendengarkan kritik dan saran dari pegawainya. Hal ini menunjukkan adanya sikap keterbukaan dari pemimpin terhadap pegawainya. Tentu saja sikap itu
diperlukan untuk menghindari sikap pemimpin yang otoriter.
15. Deskripsi jawaban responden tentang keputusan yang dikeluarkan merupakan hasil keputusan bersama.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di BPPT Kota Medan pemimpin mengambil keputusan tidak sepenuhnya berdasarkan hasil keputusan bersama.
Hal ini terbukti dari variasi jawaban responden mulai dari jawaban sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Namun sebanyak 54 responden atau 72 menjawab
setuju. Berikut adalah hasil penjabaran jawaban responden tentang pengambilan keputusan yang dilakukan pemimpin.
Tabel 22. Distribusi jawaban responden tentang keputusan yang dikeluarkan merupakan hasil keputusan bersama.
No. Kategori
Jumlah Orang Persentase
1. 2.
3. Sangat setuju
Setuju Kurang setuju
8 54
6 10,67
72 8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. 5.
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
4 3
5,33 4
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan tabel di atas, jelas terlihat bahwa keputusan yang dikeluarkan
oleh pemimpin merupakan keputusan bersama antara pemimpin dan pegawai. Hal ini didukung dengan banyaknya responden yang menyatakan setuju sebanyak 54
orang atau 72 diikuti dengan 8 orang responden atau 10,67 menyatakan sangat setuju. Sementara itu responden yang kurang setuju sebanyak 6 orang atau
8, tidak setuju sebanyak 4 orang atau 5,33, dan yang sangat tidak setuju sebanyak 3 orang atau 4. Dengan begitu di dalam BPPT Kota Medan partisipasi
pegawai sudah cukup baik namun hasil keputusannya belom mencakup keputusan
bersama. 16. Deskripsi jawaban responden tentang pengawasan langsung yang
dilakukan pemimpin untuk memperkecil kesalahan yang terjadi.
Seorang pemimpin harus mampu mengawasi kinerja pegawainya sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh pegawai serta mampu
mengambil tindakan perbaikan bahkan preventif sebelum kesalahan terjadi melalui koordinasi yang baik. Pada BPPT Kota Medan pemimpin sudah
melakukan pengawasan langsung terhadap pegawainya. Hal ini terbukti dari frekuensi jawaban atas kuesioner yang diberikan kepada responden. Hasilnya
sebanyak 60 orang responden membenarkan tindakan pemimpin tersebut. Berikut
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
adalah distribusi variasi jawaban dari pegawai BPPT Kota Medan tentang pengawasan langsung yang dilakukan pemimpin mereka.
Tabel 23. Distribusi jawaban responden tentang pengawasan langsung yang dilakukan pemimpin untuk memperkecil kesalahan yang terjadi.
No. Kategori
Jumlah Orang Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
4 60
7 1
3 5,33
80 9,33
1,33 4
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Di BPPT Kota Medan tindakan pengawasan langsung dari pemimpin
kepada pegawainya cukup tinggi hal ini dapat dilihat dengan banyaknya responden yang menjawab setuju sebanyak 60 orang atau 80 dan yang
menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang atau 5,33 , kurang setuju 7 orang atau 9,33, tidak setuju hanya 1 orang atau 1,33 dan sisanya sebanyak 3 orang atau
4. 17. Deskripsi jawaban responden
tentang tindakan perbaikan atau pengoreksian yang dilakukan pemimpin bila terjadi kesalahan dalam
menjalankan tugas.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dikatakan bahwa selama ini pemimpin BPPT Kota Medan memiliki ketelitian yang tinggi yang dibuktikan
dengan pengoreksian hasil kerja pegawainya yang melakukan kesalahan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pernyataan ini didukung dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden bahwa mereka setuju tentang tindakan perbaikan atau pengoreksian yang selalu
dilakukan pemimpin bila terjadi kesalahan dalam menjalankan tugas mereka. Sementara yang menjawab tidak setuju hanya 6 orang dari 75 responden. Berikut
adalah variasi jawaban yang disajikan peneliti dalam bentuk tabel distribusi.
Tabel 24. Distribusi jawaban responden tentang tindakan perbaikan atau pengoreksian yang dilakukan pemimpin bila terjadi kesalahan
dalam menjalankan tugas. No.
Kategori Jumlah Orang
Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
16 53
4 2
21,33 70,67
5,33 2,67
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan tabel di atas tentang tindakan pengoreksian atau perbaikan
yang dilakukan pemimpin terhadap kinerja pegawai yang salah sebanyak 16 orang atau sebesar 21,33 menyatakan sangat setuju, 53 orang atau sebesar 70,67
responden menyatakan setuju, sedangkan 4 orang atau sebesar 5,33 responden menyatakan kurang setuju, dan sisanya 2 orang tidak setuju atau 2,67.
18. Deskripsi jawaban responden tentang sikap pemimpin yang menegur langsung pegawai bila melakukan kesalahan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menegur langsung pegawai yang melakukan kesalahan bukanlah sikap pemimpin yang baik, karena hal tersebut dapat membuat down pegawai. Hal ini
terjadi pada BPPT Kota Medan, banyak responden yang menjawab setuju sebanyak 48 orang bahkan ada yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang .
Hal ini menunjukkan sikap pemimpin BPPT Kota Medan yang demikian perlu diperbaiki sehingga pegawai tidak merasa malu. Sementara responden yang
menjawab kurang dan tidak setuju hanya 14 orang. Dengan begitu bisa saja menurunkan semangat kerja pegawai BPPT Kota Medan. Untuk data lengkapnya
peneliti menyajikan tabel distribusi jawaban dari responden sebagai berikut.
Tabel 25. Distribusi jawaban responden tentang sikap pemimpin yang menegur langsung pegawai bila melakukan kesalahan.
No. Kategori
Jumlah Orang Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
13 48
9 5
17,33 64
12 6,67
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sikap pemimpin yang
menegur langsung pegawainya bila melakukan kesalahan sebanyak 13 orang menyatakan sangat setuju atau 17,33, kemudian 48 orang atau sebesar 64
menyatakan setuju dan 9 orang atau sebesar 12 responden menyatakan kurang setuju dan sisanya 5 orang atau 6,67. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bahwa pegawai BPPT akan ditegur langsung oleh pimpinan bila melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas mereka.
19. Deskripsi jawaban responden tentang pemberian hukuman atau sanksi bagi pegawai yang melakukan kesalahan dalam mengerjakan tugasnya.
Pemberian hukuman diberikan kepada pegawai agar pegawai lebih teliti dalam melaksanakan pekerjaannya. Pada BPPT Kota Medan pemimpin
melakukan hal yang sama guna menciptakan kinerja yang baik bagi pegawainya. Pernyataan tersebut didukung dari banyaknya responden yang
menjawab setuju tentang pemberian sanksi atau hukuman terhadap mereka yang melakukan kesalahan. Berikut variasi jawaban responden yang disajikan
peneliti dalam bentuk tabel.
Tabel 26. Distribusi jawaban responden tentang pemberian hukuman atau sanksi bagi pegawai yang melakukan kesalahan dalam
mengerjakan tugasnya. No.
Kategori Jumlah Orang
Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Sangat setuju
Setuju Kurang setuju
Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
3 53
12 4
3 4
70,67 16
5,33 4
J U M L A H 75
100
Sumber: Penelitian 2012 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa banyak pegawai yang
mengatakan apabila mereka melakukan kesalahan akan dikenakan sanksi atau
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
hukuman. Hal ini didukung dengan hasil kuesioner yang dilakukan peneliti, sebanyak 3 orang atau sebesar 4 menyatakan sangat setuju, sebanyak 53 orang
atau sebesar 70,67 menyatakan setuju, dan 12 orang atau 16 responden menyatakan kurang setuju, sebanyak 4 orang atau 5,33 responden menyatakan
tidak setuju, sisanya 3 orang atau 4 mengatakan sangat tidak setuju. .
Melihat banyaknya responden yang setuju berarti pemimpin cukup tegas terhadap perilaku atau sikap pegawai yang melakukan kesalahan sehingga diberi
sanksi atau hukuman.
4.3. Penyajian Data tentang Kinerja Pegawai Variabel Y