Pengaruh Kepemimpinan ANALISA DATA

BAB V ANALISA DATA

5.1 Pengaruh Kepemimpinan

Berdasarkan data yang telah dihimpun pemimpin mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja pegawai BPPT Kota Medan. Pemimpin mempunyai pengaruh yang begitu penting dalam meningkatkan kinerja pegawai di BPPT Kota Medan. Hal ini dapat kita lihat dari rekapitulasi jawaban responden berdasarkan tingkat pengaruh kepemimpinan, dimana pengaruh pemimpin berada pada tingkat tinggi atau sebanyak 54 orang pegawai 70,58 setuju bahwa pemimpin mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai tentang bagaimana kepemimpinan di BPPT Kota Medan. Dalam menganalisis pengaruh kepemimpinan peneliti menggunakan 5 indikator sebagai tolak ukur. Pada indikator pertama yaitu pengarahan menunjukkan bahwa pemimpin BPPT Kota Medan sudah mampu mengarahkan pegawainya dengan cara membangun komunikasi dua arah yang baik dan tidak otoriter sehingga pegawai menghormati bersikap loyal kepada pimpinannya maupun organisasi tersebut. Jika pegawai sudah bersikap loyal terhadap pimpinannya secara tidak langsung pegawai tersebut memberikan yang terbaik untuk kemajuan BPPT Kota Medan. Pernyataan tersebut didukung berdasarkan pada tabel 8, 9, 10, dan 11. Dimana pada tabel- tabel tersebut rata-rata responden menjawab setuju tentang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA cara pemimpin yang sudah mampu mengarahkan pegawainya dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Selain pengarahan, yang menjadi indikator lainnya adalah motivasi. Motivasi dalam hal ini adalah cara pemimpin untuk membangkitkan kinerja pegawainya melalui dukungan sehingga pegawai dapat bekerja dengan baik. Memotivasi pegawai baik secara materil berupa kenaikan gaji insentif maupun secara non materil berupa pujian dan rekreasi. Dalam hal ini pemimpin BPPT Kota Medan memotivasi pegawainya dengan cara menjalin komunikasi yang baik, pemberian insentif, promosi, pujian ataupun hadiah, dan hasilnya para pegawai BPPT Kota Medan setuju dengan cara yang dilakukan pemimpin tersebut. Hasil dari jawaban responden tersebut dapat kita lihat pada tabel 12, 13, 15, dan 16. Kebanyakan responden menjawab setuju pada tabel-tabel tersebut kecuali pada tabel 14. Hal tersebut dikarenakan pegawai BPPT Kota Medan tidak pernah melakukan kegiatan rekreasi bersama. Padahal kegiatan tersebut bisa menjadi sebuah cara untuk lebih mendekatkan hubungan antara pemimpin dengan pegawai atau sebagai kegiatan refreshing. Selanjutnya indikator ketiga, yaitu memberikan inspirasi. Pada poin ini pemimpin BPPT Kota Medan dapat memberikan contoh kepada pegawainya tentang bagaimana cara mengerjakan tugas mereka dengan menggunakan teknik- teknik manajemen, dan hasilnya terbukti bahwa pegawai mengerti dengan contoh yang diberikan pimpinannya. Seperti yang dilihat pada tabel 17, dimana sebanyak 53 orang atau 70,67 menjawab setuju yang berarti pemimpin berhasil dalam memberikan contoh kepada mereka. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Indikator yang keempat adalah partisipatif . dalam hal ini tindakan partisipatif berarti pemimpin melibatkan pegawainya dengan cara mendengarkan dan menerima kritik, saran dan pendapat pegawai dan secara serius mempertimbangkan gagasan mereka pada saat mengambil keputusan, sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama guna mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pemimpin BPPT Kota Medan sudah mengikutsertakan pegawainya dengan cara melibatkan mereka dalam mengambil suatu keputusan atau dengan memberikan saran dan kritik demi kemajuan BPPT Kota Medan, hal ini terbukti dari jawaban responden yang kebanyakan menjawab setuju. Terakhir adalah indikator pengawasan, untuk menghindari kesalahan atau memperkecil terjadi kesalahan, pemimpin BPPT Kota Medan mengadakan pengawasan langsung serta memberi teguran bagi pegawai yang melakukan kesalahan selain itu jika ada terjadi kesalahan fatal biasanya pemimpin memberikan sanksi atau hukuman kepada pegawainya. Dengan kata lain pemimpin dalam hal ini pemimpin memiliki tingkat ketelitian yang cukup baik, seperti hasil pemaparan tabel 23-26.

5.2 Kinerja Pegawai