Konsumsi Alkohol Konsumsi Natrium 7.

5. Konsumsi Alkohol

Konsumsi zat berbahaya pertama adalah alkohol. Menurut Junaedi dkk 2013. sekitar 5-20 kasus hipertensi diperkirakan terjadi akibat konsumsi alkohol berlebihan. Risiko terhadap penyakit hipertensi ini bertambah dua kali lipat jika mengkonsumsi alkohol tiga gelas atau lebih.

6. Konsumsi Natrium

Natrium merupaka mineral yang berpengaruh terhadap hipertensi. Namun, asupan natrium merupakan faktor risiko hipertensi yang masih kontroversial karena respon tubuh tiap orang terhadap asupan natrium berbeda-beda. Perbedaan sensitivitas natrium mungkin juga disebabkan karena seimbangnya kadar kalium dalam tubuh. Kalium berfungsi sebagai penyeimbang jumlah natrium dalam cairan sel. Kelebihan natrium dalam sel akan dibebaskan melalui filtrasi lewat ginjal dan dikeluarkan bersama urin. Jika jumlah natrium terlalu banyak, maka akan menumpuk dan memberatkan kerja ginjal. Keadaan tersebut dapat berisiko terhadap hipertensi Junaedi dkk,

2013. 7.

Merokok Merupakan perilaku menghisap rokok atau gulungan tembakau. Perilaku ini termasuk dalam faktor risiko hipertensi Huether dan McCance, 2012. Data WHO 2014 menyatakan jumlah perokok diperkirakan akan terus bertambah hingga sebanyak 7,5 juta pada tahun 2020. Sejalan dengan data dunia, jumlah perokok di Indonesia juga terus meningkat dari 34,2 di tahun 2007 menjadi 36,3 di tahun 2013 Kemenkes, 2013. Perilaku berisiko ini banyak sekali menimbulkan efek bahaya bagi tubuh termasuk meningkatan tekanan darah. Hal ini disebabkan karena zat kimia dalam tembakau dapat merusak lapisan dalam dinding arteri sehingga arter lebih rentan terhadap penumpukan plak. Karbonmonoksida dalam asap rokok akan menggantikan oksigen yang dibawah oleh darah sehingga jantung dipaksa bekerja lebih keras lagi untuk memasok oksigen ke semua organ dan jaringan tubuh Junaedi dkk, 2013. Salah satu zat utama yang berbahaya dalam rokok adalah nikotin. zat ini dapat menstimulasi tubuh untuk mengeluarkan hormone Norepinephrine yang bisa meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah Kaplan, 2010.

8. Rendah asupan Kalsium, Kalium dan Magnesium