Sensitivitas dan Spesifisitas Cut off Sensitivitas dan Spesifisitas Cut off

C. Perbandingan Sensitivitas dan Spesifisitas Menurut Jenis Kelamin

1. Sensitivitas dan Spesifisitas Cut off

LP ≥78 cm dan LP ≥80 cm pada Perempuan Cut off LP ≥78 cm mempunyai kelemahan pada nilai sensitivitas dan spesifisitas yang jauh dari 100 yaitu 53,8 dan 58,8. Sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran ini lemah dalam mendeteksi baik orang yang benar-benar prahipertensi maupun orang yang benar-benar sehat. Kelebihannya cut off ini memiliki perbandingan angka sensitivitas dan spesifisitas yang hampir setara sehingga antara orang prahipertensi dengan orang sehat akan bisa dideteksi dengan kekuatan yang sama. Selain itu nilai sensitivitas cut off ini lebih tinggi dibandingkan Cut off ≥80 cm. Walaupun nilai sensitivitas yang lebih tinggi, namun nilai tersebut masih dibawah nilai minimal sensitivitas alat skrining yaitu 70 sehingga belum bisa diterima untuk dijadikan alat skrining prahipertensi. Cut off ≥80 cm memiliki kelemahan pada sensitivitas dan spesifisitas yang juga jauh dari 100 yaitu 45,7 dan 66,4. Selain itu terdapat selisih angka yang cukup jauh antara nilai sensitivitas dan spesifisitas dimana angka spesifisitas lebih tinggi. Sehingga antara orang prahipertensi dengan orang sehat tidak bisa dideteksi dengan kekuatan yang sama. Kelebihan dari cut off ini adalah nilai parameter spesifisitas yang lebih tinggi dari sensitivitasnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran ini lemah dalam mendeteksi orang yang prahipertensi namun lebih baik dalam mendeteksi orang yang sehat. Ukuran Cut off ≥80 cm yang menjadi anjuran WHO ini dapat dikatan baik karena kemampuannya dalam menilai orang sehat namun tidak cukup baik menjadi alat skrining karena baik nilai sensitivitas maupun spesifisitasnya kurang dari 70.

2. Sensitivitas dan Spesifisitas Cut off

LP ≥77 cm dan LP ≥90 cm pada Laki-laki Cut off ≥77 cm memiliki kelemahan dari cut off pada nilai sensitivitas dan spesifisitas yang jauh dari 100 yaitu 51,8 dan 63,2. Sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran ini lemah dalam mendeteksi baik orang yang benar-benar prahipertensi maupun orang yang benar-benar sehat. Kelebihan dari cut off ini adalah nilai dari kedua parameter terdapat selisih namun tidak terlalu jauh. Sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran ini mampu mendeteksi orang yang benar-benar prahipertensi maupun orang yang benar-benar sehat dengan kekuatan yang hampir sama. Selain itu jika dibandingkan dengan cut off ≥90 cm yang sudah digunakan oleh Indonesia saat ini, cut off ≥77 cm mempunyai sensitivitas yang lebih tinggi. Namun, baik dari kedua parameter masih kurang dari 70 sehingga LP dengan cut off ini tidak bisa diterima menjadi alat skrining prediktor prahipertensi. Cut off obesitas untuk Lingkar pinggang yang digunakan di Indonesia saat ini adalah cut off ≥90 cm. Kelemahan dari cut off ini adalah terdapat selisih angka yang besar antara kedua parameter dimana nilai sensitivitasnya sebesar 11,4 sedangkan nilai spesifisitas sangat tinggi yaitu 93,7. Sehingga antara orang prahipertensi dengan orang sehat tidak bisa dideteksi dengan kekuatan yang sama. Kelebihan dari cut off ini adalah tingginya nilai spesifisitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran ini lemah dalam mendeteksi orang yang prahipertensi namun sangat baik dalam mendeteksi orang yang sehat. Dapat dikatakan pula bahwa ukuran ini sudah memenuhi minimal nilai alat skrining dapat diterima yaitu 70 namun sayangnya angka sensitivitasnya sangat kecil sehingga tidak cukup baik menjadi alat skrining prahipertensi.

D. Cut Off Lingkar Pinggang Terbaik