merespon dengan penebalan dan penghilangan elastisitas serta kekuatan arteri itu sendiri. Penebalan arteri kemudian akan berakibat
pada sedikitnya volume darah yang bisa lewat sehingga oksigen dan nutrisi akan berkurang. Elastisitas pembuluh darah yang hilang akan
menyebabkan pembuluh darah mudah pecah, sehingga tidak hanya merusak pembuluh darag namun juga organ jantung, otak, ginjal dan
mata. Jika kondisi ini terus berlanjut maka akan menyababkan penyakit jantung, stroke, ginjal dan kerusakan mata Casey dan
Benson, 2006. Selain itu, pada kondisi prahipertensi, sudah mulai terjadi hiperresistenimia yang memicu resistensi insulin sehingga
berisiko diabetes Manios, 2009.
B. Obesitas Sebagai Faktor Risiko Hipertensi
1. Definisi dan Mekanisme Obesitas Penyebab Hipertensi
Obesitas merupakan akumulasi kelebihan jaringan adiposa atau lemak tubuh tubuh. Obesitas adalah hasil dari ketidakseimbangan
antara energi yang masuk dengan energi yang dikeluarkan Lang, 2009; Sugondo, 2009. Energi yang tidak dikeluarkan akan
menumpuk dalam tubuh dan mengakibatkan kelebihan berat badan. Kelebihan badan tingkat berat disebut dengan obesitas.
Obesitas merupakan pemicu dan dapat memperburuk kondisi tekanan darah tinggi. Kowalski 2010 menyatakan bahwa semakin
besar massa tubuh seseorang, maka semakin banyak darah yang
dibutuhkan untuk mensuplai oksigen dan nutrisi ke otot dan jaringan tubuh lainnya. Obesitas meningkatkan jumlah panjangnya pembuluh
darah, sehingga meningkatkan resistensi darah yang seharusnya mampu menempuh jarah lebih jauh. Resistensi darah itulah yang
menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi. Hal tersebut juga diperparah oleh sel-sel lemak pada orang
obesitas yang memproduksi senyawa yang merugikan jantung dan pembuluh darah. Lingga 2012 menyatakan bahwa 30 dari anak-
anak yang obesitas, mengalami tekanan darah tinggi ketika beranjak dewasa. Mekanisme obesitas bisa menyebabkan hipertensi bisa
digambarkan dalam bagan 2.1 berikut Lang, 2009:
Bagan 2.1 Mekanisme obesitas menyebabkan hipertensi
Sumber: Lang 2009
Encyclopedia of Molecular Mechanism of Disease
Bagan 2.1 diatas menjelaskan tentang mekanisme obesitas yang dapat menyebabkan hipertensi dimana terdapat tiga peran
penting dari kondisi resistensi insulin, aktivitas hormon adiponektin dan tekanan secara mekanis yang diakibatkan oleh obesitas. Resistensi
insulin yang dihasilkan oleh obesitas mengindikasikan bahwa insulin tidak bisa bekerja dengan baik dalam menurunkan glukosa darah.
Pada kondisi tersebut, pankreas mengeluarkan insulin lebih banyak agar glukosa darah dapat diturunkan. Hal ini membuat jumlah insulin
dalam tubuh meningkat dan disebut dengan hipersulinemia. Kondisi ini yang meningkatkan penyerapan natrium darah darah. Jumlah
natrium dalam darah yang tinggi menyebabkan volume cairan meningkat untuk menyeimbangkan natrium. Volume cairan yang
tinggi menyebabkan peningkatan tekanan darah. Obesitas juga menyebabkan terjadinya tekanan secara
mekanis. Diketahui bahwa obesitas adalah kelebihan jaringan lemak. Jaringan lemak berlebih ini akan menekan organ ginjal. Hal ini
menyebabkan terjadinya perubahan pada jaringan medulla ginjal. Perubahan itu akan menekan rongga-rongga pada lengkung henle
yang akan meningkatkan reabsorbsi natrium sehingga natrium dalam darah menjadi tinggi. Kemudian terjadi peningkatan volume cairan
untuk menyeimbangkan natrium. Peningkatan volume cairan ini yang menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi.
2. Alat Antropometri Sebagai Prediktor Hipertensi