Kesadaran Politik Kerangka Teori

situasi yang ada, misalnya perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang dapat menimbulkan tingginya kesenjangan sosial. Dan yang ketiga, geraan sosial semata-mata masalah kemampuan dari tokoh penggerak. Sang tokoh penggerak akan menjadi inspirator, membangun jaringan, membentuk organisasi yang menyebabkan sekelompok orang termotivasi untuk terlibat dalan gerakan tersebut 21

6.4 Kesadaran Politik

. Secara harfiah kata kesadaran berasal dari kata ‘sadar’, yang berarti merasa; tahu; dan mengerti. Jadi, kesadaran adalah merasa mengerti atau memahami sesuatu. Berbicara mengenai kesadaran akan selalu berkaitan dengan individu dan anggota masyarakat. Dengan kesadaran yang dimiliki oleh setiap individu, maka ia dapat mengendalikan, memempatkan atau menyesuaikan diri baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Menurut Widjaya 1984: 14, “Sadar kesadaran adalah kesadaran kehendak dan kesadaran hukum. Sadar diartikan merasa, tahu, ingat keadaan sebenarnya, dan ingat keadaan dirinya. Kesadaran diartikan sebagai keadaan tahu, mengerti, dan merasa, misalnya tentang harga diri, kehendak hukum dan lainnya”. Widjaya juga 1984:14 juga mengatakan bahwa ada dua sifat kesadaran yakni; a. Kesadaran yang bersifat statis yaitu; kesadaran yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan berupa ketentuan-ketentuan dalam masyarakat. b. Kesadaran yang bersifat dinamis yaitu; kesadaran yang menitikberatkan pada kesadaran yang timbul dari dalam diri manusia. Kesadaran juga memiliki beberapa tingkatan yang menunjukkan derajat seseorang. Menurut N.Y Bull Djahiri, 1985: 24, tingkatan – tingkatan kesadaran tersebut adalah sebagai berikut: 21 Noer Fauzi. 2005. Memahami Gerakan-gerakan Rakyat Dunia Ketiga, Yogyakarta : Insist Press. Hal. 21. Universitas Sumatera Utara a. Kesadaran yang bersifat anomous yaitu kesadaran atau kepatuhan yang tidak jelas dasar dan alasan atau orientasinya. b. Kesadaran yang bersifat heteronomous yaitu kesadaran atau kepatuhan yang berlandaskan dasarorientasi motivasi yang beraneka ragam atau beranti-ganti. Hal tersebut kurang pasti sebab mudah berubah oleh situasi dan kondisi. c. Kesadaran yang bersifat sosionomous yaitu kesadaran atau kepatuhan yang berorientasikan pada kiprah umum atau khalayak ramai. d. Kesadaran yang bersifat autonomous yaitu kesadaran atau kepatuhan yang terbaik karena didasari oleh konsep kesadaran yang ada dalam diri seseorang. Dari pengertian diatas maka kesadaran merupakan sikap atau perilaku mengetahui atau mengerti dan taat pada aturan serta ketentuan perundanga-undangan yang ada. Selain itu juga, kesadaran dapat diartikan sebagai sikap atau perilaku mengetahui atau mengerti dan taat pada adat istiadat serta kebiasaan hidup dalam masyarakat. Sedangkan kesadaran politik menutut Ramlan Surbakti 1995: 114, “kesadaran politik adalah kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara”. Hal ini menyangkut pengetahuan seseorang tentan lingkungan masyarakat dan politik serta menyangkut minat dan perhatian seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik tempat ia hidup. Koentjaraningrat, dkk dikutip Sri Mulyani 1991: 71 mengemukakan bahwa kesadaran politik memerlukan kesadaran dan pengetahuan orang mengenai ketentuan – ketentuan politik dan masyarakat. Dari dua pengertian di atas memiliki penekanan yang sama yaitu pengetahuan politik seseorang tentang realitas politik yang ada di lingkungannya, yang dilanjutkan dengan merealisasikan apa yang diketahuinya melalui perhatiannya terhadap lingkungan politik. Maksudnya kesadaran politik tidak hanya berupa pengetahuan tentang politik tetapi juga dibarengi dengan aplikasinya di tengah-tengah masyarakat. Universitas Sumatera Utara Untuk mengukur tinggi rendahnya kesadaran politik secara kuantitatif sangatlah sulit, dan salah satu jalan yang ditempuh untuk mengukur kesadaran politik tersebut yaitu dengan mengemukakan dan mengenali indikator-indikator yang dapat menunjukkan kecenderungan kesadaran politik warga negara. Menurut Gabriel Almond dan Sindey Verba 1984: 67, untuk mengukur dimensi kesadaran politik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: a. Mengikuti segala aktifitas pemerintahan b. Mengikuti laporan mengenai aktivitas pemerintahan melalui berbagai media.

6.5 Teori Gender