Salah satu contoh LSMNGO yang berangkat dan berdiri daripada kondisi yang dijelaskan diatas adalah PESADA Perkumpulan Sada Ahmo. PESADA
Perkumpulan Sada Ahmo yang dulu disebut dengan Yayasan Sada Ahmo YSA merupakan Organisasi Non-PemerintahORNOP lokal di Sumatera Utara yang
berdiri pada awal Oktober 1990. Organisasi ini didirikan oleh 15 orang yang konsern terhadap kondisi sosial politik di Indonesia dan sebagai respon atau
reaksi atas eksistensi masyarakat Pakpak sebagai suku asli Kabupaten Dairi yang saat itu termarjinalisasi. Sejalan dengan perkembangannya, ada beberapa temuan
permasalahan pada masyarakat pakpak yakni berhubungan dengan keadilan gender dan masalah ekonomi, untuk itu YSA mengadakan program pendidikan
politik untuk membangun kesadaran politik perempuan. Tema daripada programkegiatan ini adalah menggugat peran sektor domestik dan akses ke
sumber daya, serta budaya patriarkhi yang dipandang telah membatasi ruang gerak perempuan. Pelatihan pendidikan politik ini diadakan untuk
memperkenalkan konsep Hak Asasi Perempuan UU No.71984, hak politik perempuan, serta pemahaman terhadap Sistem Pemilu yang berimplikasi pada
representasi perempuan serta kepentingan perempuan kedepannya
5
. Selain itu awal daripada ketertarikan saya adalah keterlibatan saya sebagai salah satu peserta
daripada Pelatihan Feminis yang pernah dilaksanakan Pesada pada tahun 2010.
2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis nantinya, dan rumusan masalah dapat menghasilkan jawaban daripada topik
penelitian atau judul penelitian. Menurut Nazir, perumusan masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang jelas dan padat, berisi implikasi
5
J.Anto. 2006. 15 Tahun Perkumpulan Sada Ahmo PESADA. Medan. PESADA. Hal. 8-10.
Universitas Sumatera Utara
adanya data untuk memecahkan masalah, serta merupakan dasar dalam membuat hipotesis dan judul penelitian
6
Atas dasar latar belakang yang telah diuraikan, saya ingin mendeskripsikan sebuah fungsi atau peranan daripada sebuah organisasi
kemasyarakatan sebagai salah satu pendorong terciptanya demokrasi tanpa bermaksud untuk melakukan penilaian. Adapun perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: .
“ Bagaimanakah Peranan LSMNGO PESADA Perkumpulan Sada Ahmo dalam Meningkatkan Kesadaran Politik Perempuan?”.
3. Pembatasan Masalah
Sebagai upaya dalam mensistematiskan masalah dalam peneltian ini diperlukan adanya batasan-batasan masalah agar masalah yang diteliti menjadi
jelas, terarah serta konsisten. Dan adapun pembatasan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Penelitian ini mengkaji mengenai peranan LSMNGO Pesada sebagai
salah satu instrumen demokrasi. 2.
Penelitian ini mengkaji tentang kesadaran politik perempuan.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan keinginan yang ingin dilakukan dan dicapai dalam melakukan suatu penelitian, untuk itu tujuan penelitian perlu kiranya
disusun secara spesifik sesuai dengan kepentingan penelitian. Tujuan penelitian
6
M.Arif Nasution,dkk. 2008. Metode Penelitian. Medan. Fisip USU Press. Hal. 47.
Universitas Sumatera Utara
dapat ditulis dalam bentuk tujuan penelitian umum dan tujuan penelitian khusus
7
. Dan tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui dan mengkaji peranan LSMNGO Pesada Perkumpulan Sada Ahmo dalam meningkatkan kesadaran politik perempuan.
5. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi penulis sendiri adalah menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai LSMNGO dan Pesada serta peranannya dalam meningkatkan kesadaran politik perempuan.
2. Manfaat akademisnya yakni sebagai informasi atau referensi baru dalam
pengembangan khasanah ilmu sosial terutama ilmu politik mengenai peranan suatu lembaga dalam mendukung demokratisasi.
3. Manfaat praktis yaitu dengan harapan agar penelitian ini dapat bermanfaat
bagi masyarakat terutama kalangan aktivis dan perempuan untuk sadar politik.
6. Kerangka Teori