Teori Gerakan Sosial Kerangka Teori

Masyarakat LSMNGO 17 .

6.3 Teori Gerakan Sosial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gerakan Sosial adalah tindakan atau agitasi terencana yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat yang disertai program terencana dan ditujukan pada suatu perubahan atau sebagai gerakan perlawanan untuk melestarikan pola-pola dan lembaga masyarakat yang ada. Perlawanan atau desakan yang bertujuan untuk melakukan suatu perubahan dapat dikategorikan sebagai gerakan sosial yang lahir daripada suatu kondisi tau situasi yang dialami masyarakat yang dalam penekanannya ada 4 faktor yakni; ketidakpuasan, sumber daya, peluang politis dan proses-proses konstruksi pemaknaan 18 Berbagai gerakan sosial dalam bentuk LSMNGO, Ormas ataupun Parpol yang semakin menjamur keberadaannya merupakan suatu indikasi bahwa masyarakat mengalami sesuatu yang tidak sesuai dengan kepentingan atau keinginan yang ideal menurut mereka, dan berupaya untuk memperbaiki sistem atau struktur yang dianggap cacat atau tidak sesuai tersebut. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi maka secara sosial yang sifatnya menuntut perubahan institusi, kebijakan dan lainnya maka gerakan sosial akan terjadi. Dari hal tersebut dapat kita ambil kesimpulan sementara bahwa gerakan sosial merupakan sebuah gerakan yang lahir dari dan atas prakarsa masyarakat sendiri dalam usaha menuntut perubahan yang lebih baik. . Beberapa ahli mempunyai pandangan yang berbeda-beda mengenai apa itu gerakan sosial dan bagaimana memahaminya. Ada beberapa ahli yang lebih menekankan pada aspek organisasi dan tujuan daripada gerakan sosial. Misalnya Michael Useem, mendefinisikan gerakan sosial sebagai “tindakan kolektif 17 Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama. Hal. 382-387 18 file:E:Teori Gerakan Sosial oleh beberapa sumber Blog Baiza Bercerita Banyak Berita.htm Universitas Sumatera Utara terorganisasi yang dimaksudkan untuk mengadakan perubahan sosial”, John Mc.Carthy dan Meyer Zald, berpendapat bahwa “gerakan sosial merupakan upaya terorganisasi untuk mengadakan perubahan di dalam distribusi hal-hal apapun yang bernilai secara sosial”, sedangkan Charless Tilly menambahkan corak perseteruan atau perlawanan di dalam interaksi antara gerakan sosial dan lawan- lawannya, charles mengatakan bahwa “gerakan sosial adalah suatu upaya-upaya mengadakan perubahan lewat interaksi yang mengandung perseteruan dan berkelanjutan antara warga negara dan negara”. Tak jauh berbeda, Anthony Giddens menyatakan bahwa “gerakan sosial merupakan sebuah upaya kolektif untuk mengejar kepentingan kepentingan bersama atau gerakan untuk mencapai tujuan bersama atau gerakan bersama melalui tindakan kolektif di luar lingkup lembaga-lembaga yang mapan” 19 Gerakan sosial secara teoritis merupakan sebuah gerakan yang lahir dari dan atas prakarsa masyarakat dalam usaha menuntut perubahan dalam institusi, kebijakan atau struktur pemerintah. Disini terlihat tuntutan perubahan itu biasanya karena kebijakan itu bertentangan dengan kehendak sebagian rakyat. Karena gerakan sosial lahir dari masyarakat maka kekurangan apapun ditubuh pemerintah menjadi sorotannya. Dari literatur yang ada mengenai gerakan sosial, ada pula yang mengartikan gerakan sosial sebagai sebuah gerakan yang anti pemerintah dan juga pro pemerintah. Ini berarti tidak selalu gerakan sosial itu muncul dari masyarakat tapi bisa juga hasil rekayasa para pejabat pemerintah atau penguasa . 20 Denny JA menyatakan ada tiga kondisi lahirnya gerakan sosial. Yang pertama, gerakan sosial dilahirkan dengan kondisi yang memberikan kesempatan bagi gerakan itu, misalnya dalam pemerintahan moderat memberikan kesempatan yang lebih besar bagi timbulnya gerakan sosial ketimbang dalam pemerintahan otoriter. Kedua, gerakan sosial timbul karena meluasnya ketidakpuasan atas . 19 Astrid S. Susanto. 1998. Masyarakat Indonesia Memasuki Abad 21, Dirjen dikti depdikbud, Hal. 21. 20 Juwono Sudarsono ed. 1976. Pembangunan dan Perubahan Politik, Jakarta : Gramedia. Hal. 24-25. Universitas Sumatera Utara situasi yang ada, misalnya perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang dapat menimbulkan tingginya kesenjangan sosial. Dan yang ketiga, geraan sosial semata-mata masalah kemampuan dari tokoh penggerak. Sang tokoh penggerak akan menjadi inspirator, membangun jaringan, membentuk organisasi yang menyebabkan sekelompok orang termotivasi untuk terlibat dalan gerakan tersebut 21

6.4 Kesadaran Politik