UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
A = a . b . c Keterangan:
a = Daya Serap ; b = Tebal Kuvet ;
c = Konsentrasi larutan ; A = Serapan
b. Spektroskopi FTIR Fourier Transform Infra Red
Spektrofotometri Infra Merah merupakan alat untuk merekam spektrum di daerah inframerah yang terdiri dari suatu sistem optik
dengan kemampuan menghasilkan cahaya monokromatik di daerah 4000 cm
-1
hingga 625 cm
-1
lebih kurang 2,5 µm hinga 16 µm dan suatu metode untuk mengukur perbandingan intensitas perbandingan
cahaya yang ditransmisikan cahaya datang. Spektrum IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi Departemen Kesehatan, 1995.
Spektroskopi FTIR memiliki banyak keunggulan dibanding spektroskopi inframerah diantaranya yaitu lebih cepat karena
pengukuran dilakukan secara serentak simultan, serta mekanik optik lebih sederhana dengan sedikit komponen yang bergerak Suseno dan
Firdausi, 2008. Jika sinar inframerah dilewatkan melalui sampel senyawa
organik, maka terdapat sejumlah frekuensi yang diserap dan ada yang diteruskan atau ditransmisikan tanpa diserap. Serapan cahaya oleh
molekul tergantung pada struktur elektronik dari molekul tersebut. Molekul yang menyerap energi tersebut terjadi perubahan energi
vibrasi dan perubahan pada tingkat energi rotasi. Pada suhu kamar, molekul senyawa organik dalam keadaan diam, setiap ikatan
mempunyai frekuensi yang karakteristik untuk terjadi vibrasi ulur streching vibration dan vibrasi tekuk bending vibration dimana
sinar inframerah dapat diserap pada frekuensi tersebut Suseno dan Firdausi, 2008.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c. Spektrofotometri Resonansi Magnetik
Spektrometri Resonansi Magnetik Inti NuclearMagnetik Resonance NMR merupakan alat yang berguna pada penentuan
struktur molekul organik. Teknik ini memberikan informasi mengenai berbagai jenis atom hidrogen dalam molekul. Struktur NMR
memberikan informasi megenai lingkungan kimia atom hidrogen, jumlah atom hidrogen dalam setiap lingkungan dan struktur gugusan
yang berdekatan dengan setiap atom hidrogen Cresswell and Campbell, 1982.
Spektrum NMR biasanya ditentukan dari larutan substansi yang akan dianalisis. Untuk itu pelarut yang digunakan tidak boleh
mengandung atom hidrogen karena akan mengganggu puncak spektrum. Ada dua cara untuk mencegah gangguan oleh pelarut. Kit
dapat menggunakan pelarut seperti tetraklormetana, CCl
4
yang tidak mengandung hidrogen atau pelarut yang atom hidrogennya telah
diganti dengan isotopnya yaitu deuterium, sebagai contoh CDCl
3
. Atom-atom deuterium mempunai sifat magnetik yang sedikit berbeda
dengan hidrogen, sehingga mereka akan menghasilkan puncak pada area spektrum berbeda Sudjadi, 1983.
Instrumen NMR terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut Willard et al., 1988 :
1. Magnet
Merupakan suatu alat tambahan yang berguna untuk menstabilkan medan magnet.
2. Probe sampel
Tempat meletakkan sampel dan temat terjadinya resonansi. 3.
Sumber dan detektor radiasi radioaktif Merekam perubahan magnetisasi sampel dan peluruhannya yang
disebabkan oleh pengaruh waktu.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Rekorder data
Memberikan infirmasi berupa sinyal yang dikirim ke suatu komputer untuk diproses, diakumulasi lalu ditransformasikan secara otomatis
Atta-ur-Rahman, 1986, Willard et al., 1988.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat
Penelitian optimasi metode reaksi kondensasi senyawa etil p- metoksisinamat dengan aseton melalui reaksi iradiasi microwave
dilaksanakan di Laboratorium Penelitian I, Laboratorium Farmakognosi dan Fitokimia, Laboratorium Kimia Obat, dan Laboratorium Analisa
Obat dan Pangan Halal, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
3.1.2. Waktu
Penelitian ini dimulai pada bulan November 2015 sampai dengan Agustus 2016.
3.2. Alat dan Bahan 3.2.1. Alat
Spektrofotometri 1H-NMR dan 13C-NMR 500 MHz, JEOL, spektrofotometer UV-VIS HITACHI, vacuum rotary evaporator SB-
1000 Eyela, digital water bath SB-100 Eyela, spektrofotometri IR SHIMADZU, GCMS AGILENT TECHNOLOGIES, lemari
pendingin, plat alumunium TLC silica gel 60 F254 Merck, timbangan analitik, statif, labu reaksi, corong, erlenmayer, labu nasu flask, gelas
piala, rak, tabung reaksi, corong pisah, chamber KLT, termometer, blender, pipet eppendorf, mikropipet, batang pengaduk, pinset,
pengaduk magnetik, kertas saring, kapas, alumunium foil, vial, botol, pH meter.
3.2.2. Bahan
Senyawa etil p-metoksisinamat, aseton Merck, natriun hidroksida Merck, Silica gel 60, Silica gel GF
254
Merck. Pelarut dan bahan pembantu lain seperti aquades, metanol, etanol, etil-asetat, n-
heksan.