UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
GHz Bogdal, 2005; Loupy, 2006. Radiasi gelombang mikro merupakan radiasi nonionisasi yang dapat memutuskan suatu ikatan sehingga
mengasilkan energi yang dimanifestasikan dalam bentuk panas melalui interaksi antara zat dengan medium. Energi tersebut direfleksikan,
ditransmisikan atau diabsorbsikan Varma, 2011.
2.6.1. Mekanisme Reaksi Secara Polarisasi Dipolar dalam Iradiasi Microwave
Prinsip dari mekanisme ini adalah terjadinya polarisasi dipolar sebagai akibat adanya interaksi dipol-dipol antara molekul-molekul polar
ketika diradiasikan dengan microwave. Dipol tersebut sangat sensitif terhadap medan listrik yang berasal dari luar sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya rotasi pada molekul tersebut sehingga menghasilkan sejumlah energi Lidstrom et al, 2001. Energi yang
dihasilkan pada proses tersebut adalah energi kalor sehingga hal tersebut dikenal dengan istilah efek termal pemanasan dielektrik Perreux,
2001. Ilustrasi pergerakan molekul dalam mekanisme polarisasi dipolar saat diberi radiasi microwave dapat dilihat pada gambar 2.6.
Gambar 2.6 Pergerakan molekul dipolar teradiasi microwave
Kingdom, 1998 Molekul-molekul yang dapat dipanaskan dengan gelombang micro
adalah molekul-molekul yang bersifat polar, karena pada molekul- molekul yang bersifat non-polar tidak akan terjadi interaksi dipol-dipol
antara molekulnya. Molekul-molekul non-polar tersebut bersifat inert terhadap gelombang mikro dielektrik Perreux, 2001.
2.6.2. Mekanisme Reaksi Secara Konduksi dalam Iradiasi Microwave
Mekanisme secara konduksi dapat terjadi pada larutan-larutan yang mengandung ion. Bila suatu larutan mengandung suatu partikel
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bermuatan atau ion yang berkaitan dengan suatu medan listrik maka ion- ion tersebut akan bergerak. Pergerakan tersebut akan menyebabkan
terjadinya peningkatan kecepatan dari tumbukan antar molekul sehingga akan merubah energi kinetik menjadi energi kalor Kingston, 1988.
2.6.3. Pengaruh Iradiasi Microwave terhadap Laju Reaksi
Ketergantungan konstanta laju reaksi k terhadap suhu dapat dinyatakan dengan persamaan Arrhenius:
K= Ae
-EaRT
Ea adalah energi aktivasi dari suatu reaksi dalam kiloJoule per mol, R adalah konstanta gas 8,314 JKmol, T adalah suhu mutlak, dan
e adalah basis dari skala logaritma. Besaran A menyatakan frekuensi tumbukan dan dinamakan faktor frekuensi. Faktor ini dapat dianggap
sebagai konstanta untuk sistem reaksi tertentudalam kisaran suhu yang cukup Chang, 2005.
Microwave dapat menginduksi kenaikan vibrasi suatu molekul sehingga berpengaruh terhadap faktor A pada persaman diatas
Lindstrom et al, 2001. Kenaikan nilai A akibat kenaikan vibrasi suatu molekul berbanding lurus dengan nilai K, sehingga K pun juga
meningkat Reza, 2015. Kenaikan nilai K berarti bahwa laju reaksi mengalami peningkatan.
2.7. Identifikasi 2.7.1. Kromatografi