High Performance Liquid Chromatography HPLC

Menurut Huxtable 1992, taurin mengandung gugus sulfur yang ditemukan di dalam ruang antar sel di otak, retina, ginjal, jantung, dan otot hewan bertulang belakang yang berperan sebagai senyawa organik endogeneus pembawa sinyal di antara neuron neurotransmitter di dalam jaringan pusat. Menurut Kim et al. 2003, taurin merupakan senyawa yang mempengaruhi proses osmosis osmoyte organic yang penting dalam otak dan ginjal serta memiliki kontribusi yang penting dalam pengaturan volume sel, khususnya pada pengaturan tekanan hipoosmotik dan hiperosmotik yang penting dalam perkembangan sistem saraf pusat dan retina. Taurin memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah berperan dalam fungsi retina dan fungsi kognitif Siswono 2001. Taurin juga berperan dalam penyerapan lemak dan vitamin, memelihara stabilitas membran sel dan mencegah aktivitas yang berlebihan dari sel otak Labs 2005. Pada dasarnya, taurin memiliki fungsi untuk memfasilitasi lintasan ion-ion natrium, kalium, kalsium dan magnesium saat masuk dan keluar sel dan menstabilkan membran sel secara elektris Russheim 2000. Secara klinis, taurin telah digunakan dalam perlakuan pada berbagai kondisi, diantaranya pada penyakit kardiovaskular, epilepsi, alzheimer dan gangguan pada jantung Birdsall 1998.

2.7 High Performance Liquid Chromatography HPLC

High Performance Liquid Chromatography secara mendasar merupakan perkembangan tingkat tinggi dari kromatografi kolom yang dikembangkan menggunakan cairan sebagai fase gerak baik cairan polar maupun cairan non polar dan bekerja pada tekanan tinggi Adnan 1997. High Performance Liquid Chromatography pada dasarnya terdiri atas wadah fase gerak, pompa, alat untuk memasukkan sampel tempat injeksi, kolom, detektor, wadah penampung buangan fase gerak, dan suatu komputer atau integrator atau perekam Lansida 2011. Diagram skematik sistem kromatografi cair dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Diagram skematik sistem kromatografi cair Lansida 2011. High Performance Liquid Chromatography HPLC merupakan suatu cara pemisahan komponen dari suatu campuran berdasarkan perbedaan distribusiabsorbsiadsorbsi komponen di antara dua fase yang berbeda yaitu fase diam stasioner dan fase gerak mobil Salamah 1997. Secara umum dapat dikatakan bahwa kromatografi adalah suatu proses migrasi differensial dimana komponen-komponen sampel ditahan secara selektif oleh fase diam Sudarmadji et al. 2007. Metode HPLC merupakan suatu metode yang sensitif dan akurat untuk penentuan kuantitatif serta baik untuk pemisahan senyawa yang tidak mudah menguap seperti asam amino, protein, pestisida dan lain-lain Skoog 1985. Pemisahan senyawa terjadi dalam kolom kemudian dideteksi oleh detektor sehingga dihasilkan peak-peak yang menggambarkan jenis komponen dalam sampel. Metode analisis asam amino dengan HPLC memiliki beberapa keuntungan diantaranya dapat bekerja lebih cepat sehingga waktu yang dibutuhkan singkat serta HPLC mampu memisahkan senyawa yang sangat serupa dengan resolusi yang baik Adnan 1997. Kelemahan metode ini adalah sulitnya mendeteksi senyawa yang kita inginkan jika sampel yang digunakan memiliki banyak pengotor berupa senyawa lain selain protein yang masih terkandung dalam bahan yang akan diuji. 3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bukan Agustus sampai September 2011 di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan, Laboratorium Biokomia Hasil Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Terpadu IPB Baranangsiang, Laboratorium Pengujian Balai Besar Penelitian Pengembangan Pasca panen Pertanian, Cimanggu, Bogor.

3.2 Bahan dan Alat