kandungan gizi yang terkandung dalam biota tersebut. Salah satu proses pengolahan yang tepat pada biota perairan yaitu melalui pengolahan dengan suhu
tinggi yaitu melalui proses perebusan Afrianto dan Liviawaty 1989. Keong matah merah Cerithidea obtusa merupakan salah satu jenis biota
perairan laut yang belum optimal di dalam pemanfaatannya. Pada umumnya masyarakat mengkonsumsi keong matah merah dengan cara direbus.
Keong matah merah mengandung 11,8 protein dan 4,5 kadar abu Purwaningsih 2006. Protein tersebut sangat penting keberadaannya dalam tubuh
karena protein mempunyai peran dalam mengontrol pertumbuhan tubuh dan metabolisme yang terjadi di dalam tubuh. Penelitian ini dilakukan sebagai
langkah awal untuk mengetahui serta mempelajari pengaruh pengolahan pengukusan, perebusan, dan perebusan dengan penambahan garam terhadap
kandungan protein dan asam amino daging keong matah merah.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian pengaruh pengolahan terhadap profil protein dan asam amino pada keong matah merah Cerithidea obtusa adalah sebagai berikut :
1 menentukan rendemen keong matah merah Cerithidea obtusa; 2 menentukan komposisi kimia kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar
abu dan kadar abu tak larut asam dari daging keong segar dan keong yang telah mengalami proses pengolahan;
3 menentukan kandungan asam amino daging keong segar dan keong yang telah mengalami proses pengolahan;
4 menentukan pengolahan terbaik pada keong matah merah; 5 menentukan kandungan taurin daging keong segar dan daging keong hasil
pengolahan terbaik.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Keong Matah Merah Cerithidea obtusa
Keong matah merah merupakan salah satu spesies yang termasuk ke dalam filum moluska. Keong matah merah memiliki bentuk tubuh simetris bilateral
yang dilindungi oleh cangkang berbentuk kerucut dan melingkar. Bentuk kepala keong jelas serta memiliki mata dan radula. Klasifikasi keong matah merah
Cerithidea obtusa menurut Abbot dan Boss 1989 adalah sebagai berikut: Filum
: Molusca Kelas
: Gastropoda Sub Kelas
: Orthogastropoda Ordo
: Caenogastropoda
Super Famili : Sorbeococha Famili
: Cerithiodea Sub Famili
: Potamididae Genus
: Cerithidea Spesies
: Cerithidea obtusa Pada umumnya, keong ini memiliki bentuk yang runcing pada ujungnya
dan beberapa tampak seperti terpotong. Mata keong matah merah memiliki tangkai, bagian tepi luar kaki jalannya dihiasi dengan garis berwarna merah,
secara lengkap ditampilkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Keong matah merah Cerithidea obtusa Lamarck 1822.
Tubuh keong terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala, kaki, dan alat-alat pencernaan. Pada bagian depan atau ventral kepala keong terdapat mulut,
sepasang mata yang biasanya bergagang satu atau dua pasang tentakel sebagai alat peraba atau alat panca indra. Mulut pada keong berhubungan dengan faring yang
mengandung radula, yaitu alat pengunyah yang terbuat dari kitin dan mempunyai gigi yang tersusun secara transversal. Jumlah gigi pada radula keong berkisar
antara 16-750.000 buah Suwignyo et al. 1998. Kaki keong berada dibelakang kepalanya, yaitu dibagian bawah badannya. Sistem pencernaan makanan keong
meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung kelenjar, dan usus. Sistem peredaran darah keong adalah sistem terbuka dengan
jantung dan saluran darah sebagai alat transportasi. Sistem saraf berupa ganglion yang bercabang di seluruh tubuh. Alat pernafasan keong umumnya dilakukan
oleh insang atau paru-paru Manandmollusc 2011. Keong matah merah pada umumnya hidup pada akar, batang, dan
ranting-ranting mangrove. Keong menempel menggunakan benang-benang lendir pada bagian batang yang tidak terkena lendir. Pada umumnya, keong mangrove
ini banyak dijumpai di kawasan Asia Tenggara Coremap 2010.
2.2 Komposisi Kimia Keong Matah Merah Cerithidea obtusa