Rhizobium Dinamika Populasi Mikrob Tanah
ada tumbuhan legum, dan populasinya akan menurun apabila tidak ada tumbuhan legum sehingga dapat mati dalam waktu sekitar 10 tahun. Tanah bekas ditanami
kacang-kacangan biasanya mengandung bakteri Rhizobium dan bila tanah tersebut digunakan kembali untuk tanaman kedelai berikutnya maka pertumbuhan kedelai
akan lebih baik, bintil akar semakin meningkat. Hal ini didukung oleh Gardner et al. 1991 yang menyatakan bahwa proses penambatan N
2
tanaman leguminosa menyediakan lingkungan reduksi dan karbohidrat untuk metabolisme bakteri,
sedangkan bakteri mengubah N
2
udara menjadi N tersedia bagi tanaman. Tanaman leguminosa mampu tumbuh baik pada tanah yang miskin N dan O
2
Dinamika populasi Rhizobium tidak berbeda nyata untuk masing-masing perlakuan dosis pupuk kandang. Walaupun demikian, pupuk kandang dosis 10 t
ha karena adanya simbiosis dengan rhizobium, sehingga mampu meningkatkan
kualitas dan kuantitas tanaman leguminosa, serta mampu meningkatkan dan menjaga kesuburan tanah. Populasi Rhizobium pada rotasi tanam padi-kedelai
juga tinggi karena eksudat yang dikeluarkan akar tanaman padi dan kedelai akan berbeda sehingga terjadi variasi hara yang dapat dimanfaatkan mikrob tanah.
Bakteri Rhizobium juga menyukai tanah pada kisaran pH 6,2-7 kondisi saat ditanami tanaman padi. Rhizobium yang hidup bebas kurang aktif jika
dibandingkan dengan Rhizobium yang hidup bersimbiosis dengan tanaman legum.
-1
memberikan hasil sebesar 2 lebih tinggi dibanding pupuk kandang dosis 20 t ha
-1
, hal ini menunjukkan pemberian pupuk kandang dengan dosis 20 t ha
-1
Keberadaan mikrob di dalam tanah secara alami mempunyai peranan untuk menjaga fungsi tanah dan mengendalikan produktivitasnya. Bahan organik
dapat merubah sifat biologis tanah dengan meningkatkan populasi mikrob di
dalam tanah.
tidak efisien.
Jika dilihat dari musim tanam Gambar 8 populasi Rhizobium tanah pada musim tanam kedua nyata lebih tingggi dibandingkan yang ada pada musim
tanam pertama kecuali untuk pola tanam padi-padi. Bahan organik dari pupuk kandang dan residu tanaman pada musim tanam pertama dan musim tanam kedua
masih tersedia bagi Rhizobium sebagai sumber nutri.
Gambar 8. Dinamika populasi Rhizobium pada pola tanam padi kedelai musim tanam pertama dan musim tanam kedua
Huruf a dan b pada warna yang sama menunjukkan nilai berbeda antara musim tanam pertama dan musim tanam kedua menurut uji t.
Populasi Rhizobium meningkat pada saat fase vegetatif untuk semua pola tanam dibanding fase awal dan saat panen di dalam tanah. Hal ini didukung oleh
Marschner 1995 yang menyatakan bahwa maksimum penambatan N
2
dicapai pada saat tanaman mulai berbunga dan kemudian akan menurun yang disebabkan
oleh persaingan kebutuhan karbohidrat untuk pembentukan biji dan bintil akar. Pada saat panen kebutuhan hara N menjadi berkurang karena masa pertumbuhan
tanaman telah berhenti. Saat panen, Rhizobium disekitar akar tidak lagi menginfeksi akar tanaman. Bakteri Rhizobium bekerja dengan melakukan
mekanisme penambatan N
2
mekanisme dalam penambatan O
2
Rhizobium penambat N melalui akar
kedalam tanah yang dengan menghasilkan eksudat yang dapat digunakan sebagai nutrisi untuk bakteri didalam tanah dalam kelangsungan hidupnya dan tanah
sekitar perakaran juga menjadi subur. Gibson 1981 juga mengemukakan bahwa aktivitas metabolisme dan senyawa metabolit yang dilepaskan oleh tanaman
mampu meningkatkan populasi Rhizobium di dalam tanah.
2
pada budidaya tanaman kedelai musim tanam pertama tersebut aktif menyumbang hara N untuk mendukung pertumbuhan
vegetatif tanaman pada budidaya kedelai musim tanam kedua. Hal ini sesuai dengan kemampuan Rhizobium dalam menambat N
2
Pertumbuhan tanaman diikuti dengan jumlah metabolit yang dihasilkan sehingga bisa dimanfaatkan oleh Rhizobium dan populasinya meningkat. Hal ini
didukung oleh Yuwono 2006 yang menyatakan jumlah bintil akar tinggi pada tanaman kedelai pada saat fase vegetatif karena populasi Rhizobium yang
meningkat pada tanah dan bintil akar. Widawati 2010 menyatakan bahwa efektivitas bakteri Rhizobium pada bintil akar tanaman legum dapat memenuhi
kebutuhan nitrogen dan selanjutnya meningkatkan pertumbuhan tanaman legum. Rhizobum yang berasosiasi dengan tanaman legum mampu menyumbang nitrogen
dalam satu musim dan meninggalkan nitrogen untuk kebutuhan tanaman berikutnya.
hanya jika bersimbiosis dengan tanaman legum.
Lynch 1983 mengemukakan bahwa Rhizobium merupakan pemasok utama kebutuhan N tanaman leguminosa. Tanah yang mendapatkan pupuk
kandang dapat mengurangi pemakaian pupuk yang mengandung unsur hara N. Efektivitas bakteri rhizobium hilang atau berkurang pada kondisi tanah yang
anaerob. Alexander 1977 juga menyatakan pada kondisi lingkungan yang ideal dengan bintil akar yang baik tanaman kedelai dapat memperoleh sumbangan N
hasil penambatan N
2
oleh bakteri Rhizobium setara dengan 65-115 kg N ha
–1
dalam satu tahun.