produksi tanaman yang diusahakan di lahan tersebut. Populasi bio-intensif yang lebih beragam diharapkan akan meningkatkan produksi tanaman.
Tanaman lain yang ditanam langsung setelah padi bisa mendapatkan manfaat residu hara dari pemupukan padi. Oleh karenanya palawija lainnya yang
ditanam setelah padi memerlukan lebih sedikit pupuk dibandingkan setelah penanaman selanjutnya pada lahan yang sama.
2.3. Dinamika Mikrob Tanah Pada Budidaya Padi dan Kedelai
Selain pemborosan, penggunaan pupuk secara berlebihan juga tidak menguntungkan bagi kelestarian lahan karena mengganggu keragaman hayati di
dalam tanah dan pertumbuhan tanaman. Penanaman padi yang sangat intensif dengan pemupukan yang terus menerus tidak saja menyebabkan tingginya residu
pupuk, tetapi juga meningkatkan kandungan logam berat Las et al. 2006. Agen hayati yang seharusnya secara alami dapat mengendalikan
pengganggu tanaman, turut musnah karena penggunaan pestisida tersebut. Kenyataan ini telah berlangsung terus dan belum ada upaya maksimal untuk
mengatasinya. Di beberapa tempat telah terjadi “Ecological Disease” yaitu kondisi lingkungan yang sakit, dengan daya dukung faktor biotik dan abiotik
dalam keadaan minimal untuk menunjang produksi pertanian Rauf 2010. Keadaan ini bila berlangsung lama akan merusak seluruh ekosistem yang akhirnya
berakibat pada turunnya produksi pertanian. Selain itu teknik budidaya yang menggunakan pola tanam yang terus menerus akan turut menyumbang
terganggunya keseimbangan ekologis tersebut. Teknik budidaya yang selama ini dilakukan harus mulai diubah dengan teknik budidaya yang berbasis lingkungan,
yang menggunakan seluruh daya dukung lingkungan biotik dan abiotik, untuk mengatasi berbagai permasalahan produksi tanaman dan mendukung
keberlanjutannya. Kesuburan tanah tidak hanya bergantung pada komposisi kimiawinya
melainkan juga pada ciri alami mikrob yang menghuninya. Dari beberapa mikrob tanah yang dikenal, bakteri merupakan kelompok mikrob dalam tanah yang paling
dominan dan mungkin meliputi separuh dari biomassa mikrob dalam tanah. Bakteri terdapat dalam segala macam tipe tanah tetapi populasinya menurun
dengan bertambahnya kedalaman tanah. Bahan organik yang diberikan akan didemposisikan oleh bakteri tanah tersebut untuk digunakan sebagai sumber
nutrisi dan sumber energi Rao 2007. Tanah sehat dan subur merupakan sistem hidup dinamis yang dihuni oleh
berbagai organisme mikro flora, mikro fauna, serta meso dan makro fauna. Organisme tersebut saling berinteraksi membentuk suatu rantai makanan sebagai
manifestasi aliran energi dalam suatu ekosistem untuk membentuk tropik rantai makanan Simarmata et al. 2003.
Ekosistem tanah mengandung berjenis-jenis mikrob tanah seperti bakteri, fungi, actinomycetes, protozoa dan alga. Bakteri merupakan mikrob yang paling
umum dijumpai dalam tanah. Hal ini berkaitan erat dengan kemampuannya meminimalkan aktivitas metabolik agar dapat tumbuh dalam kondisi ketersediaan
C dan N pada substrat rendah Killham 1994. Secara umum mikrob tanah digolongkan menjadi empat kelompok
berdasarkan fungsinya, yaitu 1 meningkatkan ketersediaan unsur hara tanaman dalam tanah, 2 sebagai perombak bahan organik dalam tanah dan mineralisasi
unsur organik, 3 bakteri rizosfer-endofitik untuk memacu pertumbuhan tanaman dengan membentuk enzim dan melindungi akar dari mikrob patogenik, 4 sebagai
agensia hayati pengendali hama dan penyakit tanaman. Berbagai reaksi kimia dalam tanah juga terjadi atas bantuan mikrob tanah Saraswati et al. 2004.
Oka 1995 dan Price 1997 menyatakan bahwa semakin banyak jumlah spesies yang ditemukan di suatu areal pertanaman, maka akan semakin besar atau
tinggi tingkat keragaman komunitasnya. Dalam komunitas yang keragamannya tinggi, suatu spesies tidak dapat menjadi dominan, sebaliknya dalam komunitas
yang keragamannya rendah, satu atau dua spesies dapat dominan. Teknik budidaya tanaman pangan ke depan merupakan suatu teknik
budidaya yang tidak hanya mengutamakan pada produksi yang tinggi, tetapi juga yang dapat menjaga keberlanjutan daya dukung lingkungan tersebut, sehingga
produksi tanaman untuk jangka panjang tetap optimal. Teknik budidaya yang mendukung keberlanjutan daya dukung lingkungan adalah suatu teknik yang
dapat membuat ekosistem pertanian mengarah pada keadaan keseimbangan alami