Pengambilan Contoh Tanah Sistem Penanaman Padi dan Kedelai

23 Pengambilan tanah secara komposit adalah teknik pengambilan contoh tanah pada beberapa titik pengambilan, kemudian contoh-contoh tersebut disatukandiaduk sampai merata untuk dianalisis Kurnia et al. 2006. 3.4.3.2. Metode Penghitungan Mikrob Tanah Metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikrob tanah, diantaranya yaitu : metode cawan hitung an cawan , “most propable number” MPN dan metode hitungan mikroskopik langsung. Metode lainnya yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikrob di dalam suatu larutan adalah metode turbidimetri kekeruhan menggunakan spektrofotometer Fardiaz , 1993. Di dalam penelitian ini penghitungan dilakukan dengan dua cara yaitu cawan hitung dan most probable number MPN. Penghitungan diawali dengan melakukan suatu seri pengenceran.

a. Seri Pengenceran

Sebanyak 10 g sampel tanah secara aseptik disuspensikan kedalam 90 ml larutan garam fisiologis 0,85, sehingga diperoleh pengenceran 10 -1 . Satu ml larutan dengan pengenceran 10 -1 kemudian ditambahkan kedalam 9 ml larutan fisiologis untuk memperoleh pengenceranlarutan 10 -2 - TT otal mikrob : pengenceran 10 , demikian seterusnya sampai dengan pengenceran yang dikehendaki. Selanjutnya suspensi tanah tersebut dibiakkan pada medium yang sesuai Tabel 1. Khusus untuk Azospirillum dibiakkan dalam medium semi padat. Tingkat pengenceran yang dilakukan untuk masing-masing parameter mikrob adalah sebagai berikut : -6 dan 10 -7 -b. Total fungi : pengenceran 10 -3 dan 10 -4 - c. Populasi Azotobacter : pengenceran 10 -3 dan 10 - d. Populasi Rhizobium : pengenceran 10 -4 -3 dan 10 - e. Populasi BPF : pengenceran 10 -4 -3 dan 10 - f. Populasi bakteri sellulotik : pengenceran 10 -4 -3 dan 10 - g. Populasi Azospirillium : pengenceran 10 -4 -3 , 10 -4 dan 10 -5 Formatt ed Formatt ed: English U.S. Formatt ed: I ndent: First line: 0 cm Formatt ed: Font: Bold Formatt ed: I ndent: First line: 1,25 cm, Space After: 6 pt Formatt ed: Font: Bold Formatt ed: I ndent: Left: 0 cm, Hanging: 0,75 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1,27 cm + I ndent at: 1,9 cm Formatt ed: Font: Bold Formatt ed: I ndent: Left: 0,63 cm, No bullets or numbering, Dont adjust space between Latin and Asian text Formatt ed: Font: Bold Formatt ed: Font: Bold Formatt ed: Font: Bold Formatt ed: Font: Bold Formatt ed: Font: Bold 24

b. Metode Cawan Hitung

Prinsip dari metode cawan hitung adalah menumbuhkan sel mikrob yang masih hidup pada metode agar, sehingga sel mikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Hasil akhir penghitungan bakteri pada cawan digunakan satuan CFU colony forming unit, yang artinya adalah sel tunggal atau sekumpulan sel yang jika ditumbuhkan dalam cawan akan membentuk satu koloni tunggal. Parameter yang dianalisis menggunakan metode cawan hitung adalah total mikrob, total fungi, Azotobacter, Rhizobium, mikrob pelarut fosfat dan mikrob sellulotik. Prosedur kerja : Medium yang diguna k an adalah medium yang mengandung agar 15 sehingga setelah dingin medium menjadi padat. Masing-masing medium tersebut diaduk secara otomatis dengan alat pemusing magnetic, kemudian disterilkan dengan menggunakan autoklaf. Contoh biakan yang sudah diencerkan dimasukkan ke dalam cawan petri, kemudian ditambahkan mediumagar cair steril yang telah didinginkan 47-50 o Perhitungan : Koloni yang tumbuh pada masing-masing cawan petri dihitung. Syarat koloni yang ditentukan untuk dihitung adalah sebagai berikut : C sebanyak 10-15 ml dan digoyangkan supaya menyebar dan merata. Asumsi yang digunakan pada metode ini adalah bahwa tiap mikrob yang hidup pada suspensi tanah berkembang membentuk suatu koloni jika keadaan lingkungan memungkinkan. 1. Satu koloni dihitung satu koloni. Formatted: I ndent: Left: 0,63 cm Formatted: Left: 3 cm, Right: 4 cm Formatted: English U.S. Formatted: I ndent: Left: 0 cm, Hanging: 0,75 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1,27 cm + I ndent at: 1,9 cm Formatted: Font: Bold Formatted: Space After: 6 pt Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt Formatted: No Spacing, I ndent: First line: 1,25 cm, Space After: 6 pt Formatted: Font: Bold Formatted: Space Before: 8 pt Formatted: Font: Bold Formatted: English U.S. 25 2. Dua koloni yang bertumpuk dihitung satu koloni. 3. Beberapa koloni yang berhubungan dihitung satu koloni. 4. Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung dua koloni. 5. Koloni yang terlalu besar lebih dari setengah luas cawan tidak dihitung 6. Koloni yang besar kurang dari setengah luas cawan dihitung satu koloni.