Perencanaan Langkah-langkah Manajemen Fundraising Lembaga Amil Zakat Mizan

Dalam dokumen Mizan Amanah, penulis mendapatkan data mengenai sasaran yang dijadikan objek fundraising. rinciannya sebagai berikut: 11 1 Perusahaan, dengan diversifikasi pada dana CSR, dana kemanusiaan, ZIS Perusahaan, ZIS karyawan 2 Instansi Pemerintah 3 Publik , dengan diversifikasi pada dana ziswaf, dana hibbah dan dana kemanusiaan. 4 Lembaga Donor non Pemerintah c. Penetapan Metode Dalam melaksanakan aktifitas fundraising metode yang dilakukan Mizan Amanah, lebih menekankan kepada fundraising public. Metode dilakukan secara direct ataupun indirect. Metode direct dilaksanakan dengan cara memanfaatkan link-link donatur Mizan Amanah, baik yang sudah menjadi donatur tetap ataupun temporer. Kemudian metode indirect dilaksanakan dengan membuat program yang bisa menarik minat donatur dan juga memberikan kesadaran kepada donatur akan pentingnya kepedulian terhadap sesama. d. Penetapan Waktu dan Lokasi Kegiatan fundraising dilaksanakan ditempat-tempat yang telah ditentukan. Metode opentable biasanya dilaksanakan di tempat-tempat ramai, seperti mall, festival, dan lain-lain. Adapun pelaksanaan fundraising secara langsung waktunya fleksibel, begitupun dengan 11 Dokumentasi Mizan Amanah metode DBD Donatur Bawa Donatur, metode ini waktunya tidak pasti namun telah terbukti efektif dan efisien. 12 e. Penetapan Program Dalam menjalankan kinerjanya, divisi fundraising Mizan Amanah memiliki beberapa program, diantaranya DBD Donatur Bawa Donatur dan Opentable, Kotak Peduli Yatim. DBD ini dilaksanakan dengan cara bekerjasama dengan para donatur Mizan Amanah untuk mengajak rekan, keluarga ataupun orang yang mereka kenal untuk menjadi donatur di Mizan Amanah, dengan begitu secara tidak langsung para donatur telah membantu aktifitas fundraising Mizan Amanah. Kemudian ada juga program yang dinamakan opentable. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara membuka stand Mizan Amanah. Opentable ini biasanya dilaksanakan di tempat-tempat ramai, di mall, atau di even-even tertentu yang didalamnya berkumpul banyak orang. Kegiatan ini memiliki dua tujuan penting. Pertama, sosialisasi zakat, infak dan sedekah dengan membangun brain awareness kepada para pengunjung akan pentingnya berbagi dan memberi. Kedua, penggalangan dana dari para pengunjung, dengan membuka layanan penyaluran dana zakat, infak, sedekah dan wakaf. Mizan Amanah menilai kedua program ini dirasa paling efektif untuk proses sosialisasi dan penggalangan dana, daripada memasang 12 Wawancara pribadi dengan Dede Sutisna pada 1 April 2014. billbot ataupun spanduk-spanduk dengan cost yang sangat tidak efisien dan belum tentu efektif. f. Penetapan Biaya Pada tahun 2013 Mizan Amanah menetapkan target penggalangan dana sebesar Rp 35 M. dan target itu telah tercapai. Kemudian pada tahun 2014 Mizan Amanah menargetkan penggalangan dana sebesar Rp 50 M, dengan target biaya untuk aktifitas fundraising sebanyak 2,9 M. dana untuk kebutuhan tersebut diambil dari dana amil, yaitu 2,5 dari keseluruhan target dana zakat. 13

2. Pengorganisasian

a. Perumusan dan pembagian tugas kerja Dalam perumusan dan pembagian tugas kerja, divisi fundraising membagi sub-sub divisi untuk membantu aktifitas fundraising. 1 Divisi Fundraising Public. Divisi ini bertanggung jawab untuk mengelola setiap aktifitas fundraising yang sasarannya adalah masyarakat umum di perkotaan, divisi ini bertanggung jawab atas kelancaran aktifitas fundraising publik. Rincian kerjanya meliputi penanambahan lokasi fundraising, penambahan kotak peduli, menyebarkan KPY, membuat perizinan KPY dan maintenance relasi. 13 Wawancara Pribadi dengan Dede Sutisna. 2 Divisi Fundraising Corporate. Divisi ini bertanggung jawab untuk melaksanakan fundraising ke perusahaan- perusahaan, divisi bertanggung jawab untuk mendapatkan dana CSR Corporate Social Responsibility, dana zakat entity, dana mutual benefit dari setiap perusahaan yang telah ditentukan untuk aktifitas fundraising, agar dana tersebut bisa digunakan untuk kemanfaatan umat. 3 Divisi Media Relation, divisi ini berfungsi untuk mensosialisasikan pentingnya zakat, infak, sedekah dengan mengajak para donatur untuk berbagi dan juga menyadarkan donatur akan pentingnya berbagi. Aktifitas ini gencar dilakukan di media-media sosial online dan juga sarana-sarana lainnya. Diantara tugas pokoknya yaitu mensukseskan promosi asrama-asrama yatim dan menjaga brand image semua asrama yatim Mizan Amanah. 4 Divisi CRM Customer Relation Management, divisi ini bertugas untuk melakukan penindaklanjutan follow up kepada para donatur, baik dengan memberitahukan laporan keuangan ataupun laporan kegiatan kepada para donatur agar kepercayaan donatur tetap terjaga dan terus menitipkan amanah hartanya ke Mizan Amanah. b. Pemberian Wewenang Pola perintah dan wewenang di Mizan Amanah dilaksanakan dengan pola strukturisasi top down, sehingga dalam ruang lingkup fundraising pemberian wewenang dan pengambilan keputusan dilaksanakan oleh setiap manager dalam divisi tersebut. Pola pemberian wewenang dapat tercermin dalam struktur organisasi. Sebagaimana dikatakan H.B. Siswanto bahwa “struktur organisasi menspesifikasi pembagian aktifitas kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktifitas yang beraneka macam dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktifitas kerja.” 14 Berikut struktur organisasi divisi fundraising Mizan Amanah: 15 IDENTITAS JABATAN Nama Jabatan : Manager Fund Raising Pemegang Jabatan : Dede Sutisna Departemen : Fund Raising Kedudukan dalam organisasi a. Atasan Langsung : Direktur b. Bawahan Langsung : 1. Spv CRM di K.Pusat 2. Spv Media Relations di K.Pusat 3. Staf F.R. Publik di K.Pusat 4. Staf F.R. Corporate di K.Pusat 5. Spv Fundraisier di Setiap Cabang 6. Spv F.O. di Setiap Cabang 14 H.B. Siswanto, Pengantar Manajemen, cet ke-1. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, h. 85 15 Dokumentasi Mizan Amanah.