29
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG LEMBAGA AMIL ZAKAT
MIZAN AMANAH
A. Sejarah Berdirinya Mizan Amanah
Mizan Amanah
1
merupakan lembaga pengelola amanah umat yang berfungsi menyambungkan antara donatur dengan kaum duafa melalui
mekanisme prinsip accountable dan credible. Didirikan pada tanggal 19 Juli 1995 oleh mahasiswa yang peduli dan orang-orang yang mau membaktikan
dirinya dibidang kemanusiaan. Sejak saat itu dari tahun ke tahun, Mizan Amanah terus berkembang
sebagai organisasi pengelola amanah umat yang bertujuan untuk membina dan mengelola anak yatim piatu dan kaum duafa yang ada di Indonesia,
tercatat sampai periode Mei tahun 2012 telah tersantuni lebih dari 11.864 anak yatim dan duafa.
Secara struktural, lingkup kegiatan Mizan Amanah terbagi menjadi dua yaitu Yayasan dan Panti. Yayasan berfungsi untuk mengelola amanah titipan
donatur dan membina sumber daya insani yang dinamis, agamis, credible, accountable dan profesional. Sedangkan Panti berfungsi khusus mendidik dan
mengelola anak-anak yatim piatu dan duafa supaya menjadi muslim hakiki
1
Mizan Amanah terdiri dari dua suku kata yang berasal dari bahasa Arab yaitu “Mizan” dan “Amanah”, Mizan berarti neracatimbangan sedangkan amanah berarti sesuatu yang
dipercayakan kepada orang lain. Berdasarkan makna kedua kata tersebut maka lembaga zakat ini diberikan Nama Mizan Amanah. Nama ini mencerminkan bahwa lembaga ini harus dapat
dipercaya oleh donatur dan bisa mendistribusikan dana zakat, infak dan sedekah secara adil, merata, dan tepat sasaran yang tentunya sesuai dengan syariat Islam. Nama Mizan Amanah
menjadi spirit bagi lembaga untuk senantiasa mendedikasikan tenaga, pikiran dan harta untuk kesejahteraan umat, terutama pengelola zakat yang harus menjaga amanah donatur karena akan
diminta pertanggungjawaban di hari akhir. Wawancara pribadi dengan Rini, Jakarta 10 April 2014.
dan menjadi pribadi mandiri di masyarakat nantinya. Dalam perjalanan keorganisasiannya, selain membina dan mengelola anak yatim piatu dan
duafa, Mizan Amanah telah banyak melakukan kegiatan kemanusiaan baik dalam bentuk kegiatan rutin seperti bakti sosial, pengayoman asuransi
kesejahteraan sosial kemudian bantuan korban bencana alam, beasiswa prestasi serta bentuk pengabdian masyarakat lainnya.
Tujuh belas tahun berlalu, Mizan Amanah telah mencetak manusia- manusia tangguh dan berkualitas ke dalam masyarakat yang insya berusaha
seoptimal mungkin dalam pengabdian dan pelayanan masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun 2008, Mizan Amanah mendapat penghargaan berturut-
turut dari walikota Cimahi, gubernur Jawa Barat dan puncaknya penghargaan organisasi terbaik tingkat nasional dari mentri sosial RI yang di saksikan oleh
presiden SBY, selain itu selama empat tahun secara berturut-turut Mizan Amanah telah lulus audit akuntan publik dengan predikat terbaik wajar tanpa
pengecualian. Legalitas Mizan Amanah yaitu :SK Menteri Hukum dan HAM RI
Nomor : AHU-AH.01.08-498, akta notaris Yudha Iswardani.SH No.4 tanggal 16 juni 2008, surat izin Dinas Sosial Kota Cimahi Nomor : 9201000kesbang,
Surat izin Dinas Sosial propinsi Jawa Barat Nomor : 0622031PRKS982008, dan NPWP Nomor : 02.266.660.6-421-000.
B. Visi dan Misi Mizan Amanah
1. Visi
2
Mizan Amanah :
“Menjadi lembaga pengelola amanah umat terdepan di tingkat nasional dan membentuk generasi yang bermanfaat.
2. Misi
3
Mizan Amanah :
a. Memperluas jaringan dan memberikan pelayanan prima bagi
pemangku kepentingan. b.
Mengelola amanah umat secara professional dan sesuai syariah sehingga lebih berdaya guna
c. Mendidik dan mengembangkan potensi anak yatim dan kaum duafa
untuk menjadi muslim yang hakiki
3. Tata Nilai Mizan Amanah :
a. Islamic
Mizan Amanah adalah lembaga pengelola amanah umat yang berlandaskan Islam dan
mengedepankan nilai syari dalam
menjalankan aktivitasnya. b.
Responsive Mizan Amanah adalah lembaga pengelola amanah umat yang
senantiasa merespon dengan cepat dan tepat demi menjawab tantangan kedepan dan peningkatan pelayanan kepada pemangku kepentingan.
2
Visi adalah suatu impiankeadaan dimasa akan datang yang dicita-citakan oleh seluruh personil organisasi untuk dicapai. Lihat: Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik Binarupa
Aksara, 1996, cet ke-1, h. 38.
3
Misi adalah rangkaian kegiatan utama yang harus dilakukan organisasi untuk mencapai visinya. Menurut Peter Drucker untuk merumuskan misi, organisasi harus mengajukan pertanyaan:
“in what business are we in or should be in” dalam bisnis apa kita berada, atau seharusnya ada. Lihat: Hendrawan Supratikno, dkk, Advanced Strategic Management Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2003, h. 13.