30
4. Ancaman produk pengganti atau substitusi
Produk pengganti atau substitusi juga dapat mempengaruhi persaingan industri, dengan menetapkan harga batas tertinggi, produk atau jasa substitusi
membatasi potensi suatu industri. Jika industri tidak mampu meningkatkan kualitas atau mendeferensiasikannya, laba dan pertumbuhan industri dapat
terancam. Produk pengganti yang secara strategik layak diperhatikan adalah produk yang kualitasnya mampu menandingi kualitas produk industri dan yang
dihasilkan oleh industri yang menikmati laba tinggi. Faktor – faktor yang menentukan ancaman produk pengganti atau substitusi adalah kinerja harga yang
relatif terhadap produk pengganti, serta kecendrungan pembeli terhadap produk pengganti.
5. Persaingan diantara para anggota industri
Persaingan di kalangan anggota industri terjadi karena adanya perebutan posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk
dan perang iklan. Persaingan akan semakin tajam jika jumlah anggota dalam industi banyak, produk tidak terdeferensiasi dan adanya hambatan untuk keluar.
Faktor – faktor yang menentukan persaingan tersebut adalah pertumbuhan industri, biaya tetap atau biaya penyimpanan penambahan nilai, kelebihan
kapasitas sementara, prebedaan – perbedaan produk, dan brand identity.
3.1.6 Konsep Perumusan Strategi
Menurut David 2009, teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan ke dalam kerangka pengambilan keputusan tiga tahap, yaitu
tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Alat yang ditampilkan dalam kerangka ini bisa diterapkan untuk semua ukuran dan jenis organisasi serta dapat
membantu para penyusun strategi mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi.
a Tahap Input Input Stage
Tahap input merupakan tahap pertama dalam merumuskan strategi. Tahap input meringkas informasi input dasar yang diperlukan untuk merumuskan
strategi. Alat input mengharuskan ahli strategi untuk menghitung secara subjektif dalam tahap awal dari proses perumusan strategi. Penilaian intuitif yang baik
31
sangat diperlukan dalam menetapkan pembobotan dan penilaian yang tepat. Teknik dalam perumusan strategi pada tahap input adalah dengan analisis
Evaluasi Faktor Internal IFE dan Evaluasi Faktor Eksternal EFE. David 2004 mengemukakan bahwa pembuatan matriks evaluasi faktor
internal IFE merupakan tahap akhir dari analisis lingkungan internal perusahaan yang berupa kekuatan dan kelemahan dengan beberapa variabel, diantaranya :
manajemen, pemasaran, keuanganakuntansi, produksioperasi, penelitian dan pengembangan dan sistem informasi manajemen. Sedangkan pembuatan matriks
evaluasi faktor eksternal EFE merupakan tahap akhir dari analisis lingkungan eksternal perusahaan yang berupa peluang dan ancaman dengan beberapa variabel
diantaranya : ekonomi, sosial, budaya, demografi dan lingkungan, politik, pemerintah, dan hukum, teknologi, dan persaingan.
b Tahap Pencocokan Matching Stage
Tahap pencocokan merupakan tahap ke dua yang berfungsi untuk mencocokan antara kekuatan dan kelemahan dari faktor internal serta pelung dan
ancaman dari faktor eksternal. Pada tahap pencocokan terdapat lima cara yang dapat digunakan berdasarkan kerangka penyusunan strategi, yaitu matriks SWOT,
SPACE, BCG, IE, dan Grand Strategy. Seluruh cara tersebut dapat digunakan tergantung pada informasi yang diperoleh dari tahap input untuk mencocokan
peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokan faktor – faktor keberhasilan eksternal dan internal merupakan kunci
untuk membuat strategi alternatif yang cocok bagi perusahaan untuk diterapkan. Matriks Internal-Eksternal IE merupakan salah satu perangkat yang cukup baik
untuk digunakan karena matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total nilai EFE dan total nilai IFE, selain itu matrik IE juga salah satu alat analisis yang
dapat meminimalkan hasil strategi alternatif yang memiliki subjektifitas cukup tinggi. Sehingga, pengunaan Matriks Internal-Eksternal IE adalah untuk
memperoleh strategi bisnis di tingkat perusahaan yang lebih baik dengan mengetahui posisi perusahaan. Matriks IE merupakan alat analisis yang berperan
dalam pemetaan divisi-divisi perusahaan dalam sebuah diagram skematis, sehingga dapat digolongkan ke dalam matriks portofolio.
32
Analisis SWOT merupakan akronim dari Strengths kekuatan, Weakneses kelemahan, Opportunities peluang, dan Treats ancaman adalah suatu proses
identifikasi berbagai factor serta sistematis untuk merumuskan strategi yang sesuai dengan lingkungan perusahaan. Dimana analisis tersebut didasarkan pada
logika yang dapat dimaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada pada perusahaan, namun secara bersamaan dapat diminimalkan kelemahan dan
ancaman yang ada Rangkuti,2004. Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan dengan memadukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang dimiliki perusahaan dari matriks SWOT yang telah dianalisis akan diperoleh strategi alternatif yang dapat diambil oleh perusahaan yaitu strategi SO,
strategi ST, strategi WO dan strategi WT.
c Tahap Keputusan Decision Stage
Disamping membuat peringkat strategi untuk menghasilkan daftar berprioritas, hanya ada satu teknik analisis dalam literatur yang didesain untuk
menentukan daya tarik relatif dan alternatif tindakan yang layak. Matriks perencanaan strategi kuantitatif QSPM yang termasuk dalam tahap akhir dari
kerangka kerja analisis perumusan strategi, teknik ini secara obyektif mengidentifikasikan alternatif strategi mana yang terbaik.
Tahap terakhir dalam perumusan strategi adalah tahap keputusan. QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusunan strategi untuk mengevaluasi
alternatif strategi secara obyektif dan dengan penilaian intuitif yang baik berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah
diidentifikasi sebelumnya, David, 2004. Setelah melewati tahap input dan pencocokan, perusahaan harus dapat mengambil keputusan tentang strategi
terbaik dan yang paling cocok diterapkan dengan kondisi lingkungan internal dan eksternalnya.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional