72
6.3. Identifikasi Kekuatan dan Kelamahan, Serta Peluang dan Ancaman
Identifikasi faktor-faktor kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman diperoleh dari identifikasi lingkungan ekstenal dan internal yang
dilakukan sebelumnya. Kekuatan dan kelemahan berasal dari fungsional perusahaan berupa faktor pemasaran, keuangan, produksioperasi, sumberdaya
manusia, serta sistem informasi manajemen. Peluang dan ancaman berasal dari lingkungan ekonomi; sosial budaya, demografi dan lingkungan; politik,
pemerintahan dan hukum, teknologi dan persaingan. Setelah hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman diperoleh kemudian untuk
menyusunnya digunakan matriks Internal Factor Evaluation IFE dan matris Eksternal Factor Evaluation EFE.
6.3.1 Identifikasi Kekuatan dan Kelamahan
Identifikasi lingkungan internal diperoleh melalui wawancara dengan pihak perusahaan. Berdasarkan hasil identifikasi faktor-faktor internal perusahaan
diperoleh kekuatan dan kelemahan perusahaaan yang dapat dilihat dari kondisi umum TWA Telaga Warna dan sumber daya yang dimilikinya. Faktor kekuatan
dan kelemahan yang diperoleh dari kondisi TWA Telaga Warna yaitu :
Kekuatan
A. Memiliki telaga yang indah Salah satu daya tarik TWA Telaga Warna yaitu telaganya yang indah. Kita
dapat menikmati panoraman telaga dengan mendayung perahu mengelilingi telaga. Telaga warna yang indah menjadi sesuatu kekuatan utama karena
kekuatan tersebut menjadi ciri khas TWA Telaga Warna yang membedakannya dengan wisata alam yang lain.
B. Keragaman flora dan fauna. TWA Telaga Warna adalah salah satu wisata yang mempunyai panorama yang
indah serta keragaman flora dan fauna yang ada di daerah Puncak Bogor. Beranekaragam tumbuhan yang ada di TWA Telaga Warna menjadi lebih
menarik. Selain itu ada berbagai macam binatang yang hidup di TWA Telaga Warna. Binatang-binatang tersebut hidup secara bebas di alam. hewan yang
sering sekali ditemui oleh para pengunjung yaitu monyet ekor panjang. Tidak
73
semua lokasi wisata mempunyai beragam flora dan fauna didalamnya. Hal tersebut menjadi kekuatan bagi TWA Telaga Warna untuk bersaing dengan
wisata yang lain. C. Lokasi wisata yang luas dan strategis
TWA Telaga Warna mempunyai luas kawasan ± 5 Ha. Luas tersebut sangat mendukung untuk pengembangan usaha TWA Telaga Warna. Selain
mempunyai kawasan yang luas, TWA Telaga Warna terletak di lokasi yang sangat strategis karena lokasi tersebut berada di jalur yang banyak dilalui
masyarakat pada umumnya yaitu berada pada jalur Bogor-Puncak-Cianjur- Bandung. Infrastruktur jalan yang baik memudahkan konsumen untuk datang
dan berkunjung ke TWA Telaga Warna. D. Memiliki fasilitas outbond yang lengkap
Saat ini outbond sangat digemari oleh masyarakat dari anak kecil sampai orang dewasa. Wisata Alam akan lebih menarik apabila didukung dengan
fasilitas outbond yang lengkap. Selain dapat menikmati keindahan alam, pengunjung dapat bermain dengan macam-macam outbond yang ditawarkan.
Untuk itu fasilitas outbond yang dimiliki oleh TWA Telaga Warna menjadi kekuatan karena dapat menarik konsumen untuk dapat berkunjung ke TWA
Telaga Warna. E. Mempunyai kawasan untuk lintas alam
Kawasan lintas alam ini dibuat untuk pengunjung yang senang melakukan pendakian. Pengunjung yang ingin sedikit berkeringan dapat melakukan
perjalanan lintas alam ini. TWA Telaga Warna mempunyai keragaman flora dan fauna, sehingga pengunjung yang melakukan pendakian akan menemukan
keragaman sumberdaya yang dimiliki oleh TWA Telaga Warna. Faktor ini menjadi kekuatan, karena pengunjung dapat melakukan pendakian atau jelajah
alam di sekitar kawasan CA dan TWA Telaga Warna.
F. Harga tiket masuk yang tergolong murah Harga tiket masuk yang tergolong murah yaitu Rp 2.000,00 per orang untuk
wisatawan nusantara dan Rp 15.000,00 per orang untuk wisatawan
74
mancanegara sesuai SK. Menhut No. 878 Kpts-II1992 tanggal 8 September 1992 yang baru diberlakukan pada tanggal 2 Januari 1993. Penetapan harga
tiket ini disesuaikan agar semua kalangan dapat menikmati wisata alam yang ditawarkan oleh TWA Telaga Warna sehingga faktor ini dapat menjadi
kekuatan bagi TWA Telaga Warna karena wisata alam lain menetapkan harga tiket masuk yang lebih mahal.
G. Pelayanan tenaga volunteer Pelayanan tenaga volunteer sangat dibutuhkan untuk mendampingi
pengunjung yang ingin melakukan lintas alam. Menjadi tenaga volunteer tidak mudah, mereka harus mengetahui trek-trek jalannya agar tidak tersesat karena
kawasan CA dan TWA Telaga Warna sangat luas. Kawasan lintas alam juga masih terdapat binatang dan tumbuhan yang berbahaya sehingga kemampuan
tenaga volunteer sangat dibutuhkan. Adanya pelayanan yang diberikan oleh volunteer maka pengunjung yang melakukan lintas alam tidak perlu khawatir
saat berada di kawasan CA dan TWA Telaga Warna.
Kelemahan
H. Promosi yang belum maksimal Promosi yang dilakukan oleh TWA Telaga Warna belum maksimal, hal ini
dikarenakan promosi melalui media liflet dan brosur sudah tidak dilakukan lagi oleh pihak TWA Telaga Warna. Media promosi ini sangat penting bagi
masyarakat yang tidak mendapat informasi melalui media internet, sedangkan billboard yang ada di TWA Telaga Warna sudah memulai memudar warnanya
sehingga kurang menarik perhatian dari masyarakat. Faktor-faktor inilah yang menjadi kelemahan bagi TWA Telaga Warna.
I. Kurangnya pengawasan dari petugas Pengawasan petugas dalam penyimpangan yang dilakukan pengunjung dirasa
sangat kurang karena masih sering terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pengunjung. TWA Telaga Warna yaitu wisata yang
menonjolkan potensi alamnya. Oleh karena itu kawasan ini harus selalu dilakukan pengawasan agar lingkungan terjaga. Pengunjung yang datang
mempunyai sifat yang berbeda-beda, tetapi yang menjadi bahaya yaitu pengunjung yang kurang peduli dengan lingkungan. Seringkali pengunjung
75
membuang sampah sembarangan bahkan membuangnya di telaga saat melintasinya dengan perahu, karena banyaknya pengunjung yang datang pada
saat akhir pekan, petugas atau pengelola sulit mengawasinya. Selain itu, penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan pengunjung yaitu memberi
makan satwa contohnya monyet yang ada d TWA Telaga Warna, hal tersebut dilarang karena monyet tersebut hidup di alam bebas apabila diberi makan
oleh pengunjung dikhatirkan pola hidup mereka menjadi berubah. Satwa yang ada di TWA Telaga Warna tidak dipelihara, mereka hidup bebas dan mencari
makan di sekitar hutan. J. Belum adanya sistem komputerisasi
Pendataan tiket dan keuangan di TWA Telaga Warna masih menggunakan sistem manual sehingga dirasa kurang efektif dan efisien. Hal ini menjadi
kelemahan bagi pihak TWA Telaga Warna, karena akan jauh tertinggal dengan wisata lain yang sudah menggunakan sistem komputerisasi dalam
penjulan dan pendataan tiket. K. Potensi alam yang ada belum dioptimalkan secara maksimal
TWA Telaga Warna menyimpan begitu banyak potensi alam yang belum dioptimalkan secara maksimal. Pengunjung rata-rata hanya menikmati
panorama telaga dan fauna yang ada di sekitar saja, tetapi jarang pengunjung yang ingin menikmati atau mempelajari tentang keragaman flora dan fauna
yang ada di dalam CA dan TWA Telaga Warna. L. Sumberdaya manusia yang masih terbatas
Berdasarkan kuantitas sumberdaya manusia yang ada saat ini sudah dapat memenuhi untuk mengelola TWA Telaga Warna, tetapi secara kualitas SDM
di TWA Telaga Warna kurang. Hal ini dikarenakan ada beberapa volunteer yang kurang mengusai bahasa asing, padahal banyak wisatawan mancanegara
yang datang berkunjung ke TWA Telaga Warna untuk menikmati panorama telaga. Selain itu, wisatawan asing cenderung tertarik dengan wisata alam
yang menyajikan keragaman flora dan fauna. Untuk itu dibutuhkan skill volunteer untuk mengusai bahasa asing agar dapat memberikan informasi
seputar TWA Telaga Warna kepada wisatawan mancanegara.
76
M. Biaya pemeliharaan fasilitas dan Gaji Volunteer diperoleh dari kegiatan pengembangan usaha.
Pemeliharaan fasilitas sangat penting dalam melakukan bisnis dibidang jasa ini, karena fasilitas-fasilitas tersebut berhubungan dengan tingkat kepuasan
dan kenyamanan para pengunjung. Biaya pemeliharaan fasilitas tersebut diperoleh dari kegiatan pengembangan usaha. Gaji merupakan tingkat ukuran
suatu kesejahteraan bagi karyawannya. Gaji volunteer bergantung dari hasil pengembangan usaha yang dijalani oleh TWA Telaga Warna sehingga gaji
yang diberikan tidak pasti jumlahnya tergantung pada pengunjung yang ada di TWA Telaga Warna. Hal ini menjadi suatu kelemahan bagi TWA Telaga
Warna karena pihak TWA Telaga Warna.
6.3.2 Identifikasi Peluang dan Ancaman