Struktur Organisasi PT KAI Commuter Jabodetabek Visi dan Misi Perusahaan

Dari Tabel 5 tersebut terlihat bahwa jarak stasiun kereta api Bogor- Jakarta Kota dengan 23 stasiun dikenakan tarif progresif pasca subsidi sebesar Rp 5 000,- per orang dan tarif sebelum diberlakukan tarif progresif bersubsidi adalah sebesar Rp 9 000,- per orang. Sehingga tiap orang dari jarak terjauh akan mendapatkan subsidi maksimal yaitu sebesar Rp 4000,- atau sebesar 44,5 persen. Perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang dilakukan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek tidak hanya mengenai tarif Progresif tetapi Perluasan dan Revitalisasi stasiun di seluruh Jabodetabek. Selama ini sebelum diberlakukan dan dilaksanakannya revitalisasi dan perluasan stasiun, banyak pedagang asongan berjualan di dalam stasiun sehingga di stasiun menjadi kotor dan sulit untuk diatur sehingga keamanan tidak terjamin. Setelah diberlakukan larangan bagi pedagang asongan untuk tidak berjualan di sekitar stasiun, maka stasiun – stasiun di sekitar Jabodetabek jauh lebih bersih, nyaman dan aman. Revitalisasi kondisi stasiun dilakukan dengan melakukan pembenahan keberadaan pedagang kaki lima yang ada di sekitar stasiun untuk ditata dan dibenahi serta dikelola lebih baik dan teratur. Pedagang kali lima dilarang untuk berjualan di dalam kereta, ber di dalam stasiun, namun mereka disediakan tempat tersendiri di dalam stasiun untuk berjualan. Penggunaan lahan untuk bangunan- bangunan yang ilegal milik PT KAI di sekitar stasiun-stasiun juga dibongkar dan dibenahi dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan dan kepentingan bisnis PT KAI. Lahan yang ada di stasiun dioptimalkan manfaatnya yaitu dengan dibangunnya lahan parkir di sekitar stasiun yang lebih luas dan rapi, kios-kios usaha yang teratur dan dalam pengawasan dan pembinaan PT KAI.

4.2. Struktur Organisasi PT KAI Commuter Jabodetabek

Struktur organisasi pada PT KAI terdiri dari dewan komisaris dan dewan direksi. Dewan komisaris bertugas untuk memberi masukan dan nasehat kepada dewan direksi tentang kebijakan dan langkah-langkah operasional bisnis yang harus dilakukan oleh PT KAI. Dewan komisaris terdiri dari komisaris utama yang bertindak sebagai ketua dalam dewan komisaris yang membawahi tiga anggota dari dewan komisaris. Pada tahun 2013 yang menjabat sebagai komisaris utama adalah Bapak Darmawan Daud dan masing-masing bertindak sebagai anggota komisaris adalah Bapak Nugroho Indirio, Mesra Eza dan H.T Mirza Keumala. Sedang dewan direksi yang bertugas menjalankan operasional bisnis dalam PT KAI, terdiri dari Direktur Utama yang membawahi tiga direktur yaitu direktur operasi, direktur keuangan, direktur teknik. Direktur operasi adalah yang membidangi masalah operasional pengadaan jasa transportasi, sedang direktur keuangan adalah yang menangani masalah keuangan, sedangan direktur teknik adalah menangani bidang teknis dari pengadaan jasa transportasi. Struktur organisasi PT KAI Commuter Jabodetabek teresaji pada Gambar 4.

A. Dewan Komisaris

Gambar 4. Struktur organisasi PT KAI Commuter Jabodetabek tahun 2013

4.3. Visi dan Misi Perusahaan

PT KAI Commuter Jabodetabek memiliki visi dan misi yang sangat mulia dan sejalan dengan perusahaan. Visi PT KAI Commuter Line Jabodetabek yaitu menjadi jasa penyedia perkereta apian terbaik yang memenuhi harapan stakeholder dan masyarakat pada umunya sebagai pengguna jasa tersebut. Sedangkan misi dari PT KRL Commuter Line Jabodetabek adalah menyelanggarakan prasarana dan sarana perkeretaapian berikut bisnis penunjangnya, melalui praktek praktek bisnis terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholder dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama yaitu : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan. SegmentationSegmentasi pada PT KAI Commuter Jabodetabek adalah sebelum adanya kebijakan baru saat ini, PT KAI Commuter Jabodetabek memilih segmentasi masyarakat atau penumpang dari kelas menengah dengan diberlakukannya kereta ekspress pakuan dan kereta ekonomi AC. Karena kereta ekspress pakuan harganya lebih mahal dibandingkan dengan kereta lain tetapi memiliki fasilitas yang cukup baik, seperti menggunakan penyejuk udara dan tempat duduk yang nyaman. Penumpang yang mengutamakan kenyamanan dan ketepatan waktu untuk tiba di tempat kerja biasanya memilih menggunakan kereta ekspress pakuan. Saat ini, semua kereta tidak dibedakan berdasarkan kelasnya karena kereta ekspress pakuan dan ekonomi AC digabung menjadi Commuter Line. KRL Commuter line diharapkan menampung semua jenis penumpang sehingga siapapun dapat menggunakan KRL Commuter Line. Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Target market digunakan untuk mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan dengan melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan dan sumber daya perusahaan Kotler, 2003. Perusahaan harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Targeting target market merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. PT KAI Commuter Jabodetabek sebagai satu-satunya perusahaan yang mengendalikan serta mengoperasikan KRL Commuter line memiliki segmen target market yang spesifik dengan berfokus kepada perbaikan kualitas pelayanan dan revitalisasi stasiun di seluruh stasiun yang ada di Jabodetabek. Hal itu dilakukan dengan beberapa kebijakan baru dalam beberapa tahun terakhir.PT KAI Commuter Jabodetabek melakukan terobosan yang luar biasa dengan menggabungkan KRL ekspress pakuan dengan KRL ekonomi AC menjadi KRL Commuter Line, sehingga diharapkan dengan adanya KRL Commuter line semua masyarakat dari berbagai kalangan dapat menggunakan KRL Commuter Line. perubahan KRL ekspress pakuan dan KRL ekonomi AC menjadi KRL Commuter Line ternyata mampu menarik perhatian masyarakat yang sebelumnya belum pernah menggunakan KRL.KRL Commuter Line merupakan target market yang sangat potensial yang perlu perbaikan dan penyempurnaan untuk mendapatkan kualitas pelayanan yang diharapkan oleh konsumen. Positioning atau cara kita memposisikan merek kita di dalam benak pelanggan, yaitu apa sesungguhnya kita tawarkan. Positioning sangat penting karena positioning adalah menanamkan suatu kepercayaan atau image baik dalam pikiran setiap customer tentang produk yang kita tawarkan. PT KAI Commuter Jabodetabek memposisikan bahwa KRL Commuter line adalah pilihan yang tepat dalam pelayanan jasa transportasi massal khususnya untuk Bogor- Jakarta maupun Jabodetabek pada umumnya. PT KAI Commuter Jabodetabek berusaha untuk meningkatkan pelayanannya agar konsumen yang telah menjadi pelanggan setia KRL Commuter Line tidak berpaling ke jasa transportasi lain.

4.4. Karakteristik Responden