Beraktivitas Fisik Gaya Hidup 1. Pola Makan

b Strength, seperti membawa bahan makanan, pekerjaan halaman berat atau latihan beban dapat memperkuat otot-otot dan tulang dan memperbaiki postur tubuh. Bertujuan untuk setidaknya dua kali seminggu. c Flexibility, seperti peregangan, yoga, pekerjaan rumah tangga atau bermain golf menjaga otot rileks. BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Operasional

Variable Independen Variable Dependen Gaya Hidup: Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Stroke di RSUP Haji Adam Malik, Medan.

3.2. Definisi Operasional

Definisi Operasional dari penelitian perlu dijabarkan untuk menghindari perbedaan persepsi dalam menginterpretasikan masing-masing variabel penelitian. Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.2.1. Stroke Iskemik

a. Definisi Operational: Penurunan atau hilangnya kesadaran, sensasi, dan gerak sukarela disebabkan oleh ruptur atau obstruksi pembuluh darah otak tiba-tiba. b. Cara Ukur: Observasi diagnosis penyakit berdasarkan CT scan yang terdapat pada data yang telah didiagnosis oleh Dokter Spesialis Saraf. c. Alat Ukur: Kuesioner Pola Makan Aktifitas Fisik Konsumsi Alkohol Merokok Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik d. Skala Ukur: Nominal

3.2.2. Stroke Hemoragik

a. Definisi Operational: Pembuluh darah lemah yang pecah dan berdarah ke dalam otak sekitarnya serta menyebabkan darah menumpuk dan kompres jaringan otak sekitarnya disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi atau aneurism. b. Cara Ukur: Observasi diagnosis penyakit berdasarkan CT scan yang terdapat pada data yang telah didiagnosis oleh Dokter Spesialis Saraf. c. Alat Ukur: Kuesioner d. Skala Ukur: Nominal

3.2.3. Gaya Hidup

Pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di dalam masyarakat. Dengan mengamalkan gaya hidup yang tidak ideal dapat mengakibatkan efek buruk kepada kesehatan seseorang dan lebih cenderung untuk mendapat penyakit, contohnya stroke. Gaya hidup sebagai faktor resiko:

3.2.3.1. Pola Makan

a. Definisi Operasional: Jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. a. Cara ukur: Wawancara b. Alat Ukur: Kuesioner Kuesioner pola makan yang dipakai sebagai alat ukur pada penelitian ini, telah dipakai dan diuji validitas dan realibitasnya pada penelitian oleh Yuli Marlina, yang berjudul Gambaran Faktor Resiko pada Penderita Stroke Iskemik di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010. Pengetahuan responden diukur dengan 12 pertanyaan, dengan 3 pilihan jawaban. Responden yang menjawab “a” akan diberi skor 3, sedangkan yang menjawab “b” diberi Skor 2 dan responden yang menjawab “c” diberi skor 1. Jadi skor tertinggi dapat dicapai adalah 30.