BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Stroke
Menurut World Health Organisation WHO, stroke adalah timbulnya gejala klinis akibat gangguan otak yang berkembang cepat secara spesifik atau
global serta gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau dapat menyebabkan kematian tanpa penyebab yang jelas selain gangguan vaskular. Dari
data Riskesdas 2007, stroke merupakan penyakit gangguan fungsi saraf lokal danatau global yang muncul secara mendadak, progresif dan cepat pada otak and
disebabkan gangguan suplai darah ke otak non traumatik. Menurut Sacco R. L. et al. 2013, defnisi stroke diperbaharui dimana
stroke iskemik adalah sebuah kejadian disfungsi neurologik yang disebabkan oleh fokal serebral, tulang belakng atau retina infark; stroke yang disebabkan oleh
intraserebral hemoragik adalah tanda-tanda klinis disfungsi neurologis yang berkembang pesat disebabkan oleh darah yang mengumpul dalam parenkim otak
atau sistem ventrikel secara fokal yang tidak disebabkan trauma; stroke yang disebabkan oleh perdarahan subarakhnoid adalah tanda-tanda disfungsi neurologis
dan atau sakit kepala yang berkembang rapid karena perdarahan ke dalam ruang subarakhnoid ruang antara membran subarakhnoid dan pia mater dari otak atau
sumsum tulang belakang yang tidak disebabkan oleh trauma. Definisi yang diusulkan oleh AHAASA untuk Transient Ishemic Attack TIA adalah disfungsi
neurologis dengan episode yang bersifat sementara disebabkan oleh otak secara fokal, sumsum tulang belakang atau iskemia tanpa infark akut.
2.2 Klasifikasi Stroke
Berdasarkan klasifikasi modifikasi Marshall, stroke dibagi atas: 1. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya:
a Stroke Iskemik i. Transient Ischemic Attack TIA
ii. Trombosis serebri iii. Emboli serebri
b Stroke Hemoragik: i. Perdarahan intraserebral
ii. Perdarahan subarakhnoid 2. Berdasarkan stadium:
a Transient Ischemic Attack TIA b Stroke in evolution
c Completed stroke 3. Berdasarkan lokasi sistem pembuluh darah:
a Sistem karotis b Sistem vertebrobasilar
2.3. Faktor Resiko Stroke
Menurut American Heart Association 2012 dan Go A. S. et al., 2012: 1. Faktor Resiko yang tidak dapat diubah:
a Umur Resiko stroke meningkat dengan usia. Setelah usia 55, resiko
stroke menjadi dua kali lipat untuk setiap 10 tahun selama masa hidupnya.
b Jenis Kelamin Menurut National Stroke Association NSA, wanita menderita
stroke lebih banyak setiap tahun daripada laki-laki, karena wanita hidup lebih lama daripada laki-laki dan stroke lebih sering terjadi pada usia yang
lebih tua. Setiap tahun sekitar 55.000 lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki memiliki stroke, tetapi kejadian stroke lebih tinggi
pada pria daripada wanita di usia muda. Selain itu, perempuan dua kali lebih mungkin meninggal karena stroke daripada kanker payudara setiap
tahunnya.