Manfaat Penelitian Hubungan Gaya Hidup Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stroke Di Rsup Haji Adam Malik Medan Tahun 2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Stroke

Menurut World Health Organisation WHO, stroke adalah timbulnya gejala klinis akibat gangguan otak yang berkembang cepat secara spesifik atau global serta gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau dapat menyebabkan kematian tanpa penyebab yang jelas selain gangguan vaskular. Dari data Riskesdas 2007, stroke merupakan penyakit gangguan fungsi saraf lokal danatau global yang muncul secara mendadak, progresif dan cepat pada otak and disebabkan gangguan suplai darah ke otak non traumatik. Menurut Sacco R. L. et al. 2013, defnisi stroke diperbaharui dimana stroke iskemik adalah sebuah kejadian disfungsi neurologik yang disebabkan oleh fokal serebral, tulang belakng atau retina infark; stroke yang disebabkan oleh intraserebral hemoragik adalah tanda-tanda klinis disfungsi neurologis yang berkembang pesat disebabkan oleh darah yang mengumpul dalam parenkim otak atau sistem ventrikel secara fokal yang tidak disebabkan trauma; stroke yang disebabkan oleh perdarahan subarakhnoid adalah tanda-tanda disfungsi neurologis dan atau sakit kepala yang berkembang rapid karena perdarahan ke dalam ruang subarakhnoid ruang antara membran subarakhnoid dan pia mater dari otak atau sumsum tulang belakang yang tidak disebabkan oleh trauma. Definisi yang diusulkan oleh AHAASA untuk Transient Ishemic Attack TIA adalah disfungsi neurologis dengan episode yang bersifat sementara disebabkan oleh otak secara fokal, sumsum tulang belakang atau iskemia tanpa infark akut.

2.2 Klasifikasi Stroke

Berdasarkan klasifikasi modifikasi Marshall, stroke dibagi atas: 1. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya: a Stroke Iskemik i. Transient Ischemic Attack TIA ii. Trombosis serebri iii. Emboli serebri b Stroke Hemoragik: i. Perdarahan intraserebral ii. Perdarahan subarakhnoid 2. Berdasarkan stadium: a Transient Ischemic Attack TIA b Stroke in evolution c Completed stroke 3. Berdasarkan lokasi sistem pembuluh darah: a Sistem karotis b Sistem vertebrobasilar

2.3. Faktor Resiko Stroke

Menurut American Heart Association 2012 dan Go A. S. et al., 2012: 1. Faktor Resiko yang tidak dapat diubah: a Umur Resiko stroke meningkat dengan usia. Setelah usia 55, resiko stroke menjadi dua kali lipat untuk setiap 10 tahun selama masa hidupnya. b Jenis Kelamin Menurut National Stroke Association NSA, wanita menderita stroke lebih banyak setiap tahun daripada laki-laki, karena wanita hidup lebih lama daripada laki-laki dan stroke lebih sering terjadi pada usia yang lebih tua. Setiap tahun sekitar 55.000 lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki memiliki stroke, tetapi kejadian stroke lebih tinggi pada pria daripada wanita di usia muda. Selain itu, perempuan dua kali lebih mungkin meninggal karena stroke daripada kanker payudara setiap tahunnya.