187 Perubahan investasi dihitung dari perkalian antara pertambahan investasi
yang dikehendaki dengan rata-rata investasi dimana pertambahan investasi merupakan parameter kebijakan yang dalam simulasi angkanya dapat diubah-ubah
sesuai dengan kebijaknnya. Pertambahan investasi yang dikehendaki dan rata-rata investasi mempunyai hubungan positif dengan perubahan investasi. Artinya jika
rata-rata investasi dan pertambahan investasi yang dikehendaki mengalami peningkatan, maka perubahan investasi juga akan mengalami peningkatan atau
sebaliknya jika rata-rata investasi dan pertambahan investasi yang dikehendaki mengalami penurunan, maka perubahan investasi juga akan mengalami penurunan.
Berbeda dengan sektor non pertanian, perubahan final demand sektor pertanian diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil perkalian matriks determinan
koefisien input-output. Keenam koefisien dari tabel IRIO dikalikan dengan rata- rata perubahan output masing-masing sektor tersebut. Keenam koefisien matriks
determinan dan rata-rata perubahan output mempunyai hubungan positif dengan perubahan final demand sektor pertanian. Artinya jika keenam koefisien matriks
determinan dan keenam perubahan output meningkat maka perubahan final demand sektor pertanian juga akan meningkat atau sebaliknya jika keeenam
koefisien matriks determinan dan keenam perubahan output menurun maka perubahan final demand sektor pertanian juga akan menurun.
Perubahan output sektor pertanian didasarkan kepada produktivitas dan perubahan lahan pertaniannya. Perubahan output sektor ini merupakan perkalian
antara perubahan lahan pertanian mempunyai hubungan positif dengan besarnya perubahan output sektor pertanian. Artinya jika produktivitas lahan peranian dan
lahan pertanian mengalami peningkatan, maka perubahan output juga akan meningkat.
Perubahan lahan pertanian diperoleh dihitung dengan cara pertambahan lahan pertanian dari lahan berfungsi lindung dikurangi dengan penjumlahan pertambahan
lahan non pertanian dari lahan pertanian dan pertambahan lahan non pertanian dari lahan berfungsi lindung.
Perubahan output pertanian ini selanjutnya akan menentukan pertambahan kapital sektor pertanian. dan kemudian akan menentukan investasi di sektor ini.
188
b. Perubahan Output
Gambar 38 – 39 dan Lampiran 19 – 25. menunjukkan penentuan besarnya perubahan output untuk masing-masing sektor. Perubahan output ini diperoleh dari
hasil perkalian matriks Inverse koefisien IRIO masing-masing wilayah dengan perubahan final demand sektor tersebut. Keenam koefisien dan keeenam perubahan
final demand pada masing-masing sektor setiap wilayah mempunyai hubungan positif dengan perubahan outputnya masing-masing. Artinya jika keenam koefisien
dan perubahan final demand pada masing-masing sektor meningkat, maka perubahan output juga akan meningkat. Sebaliknya jika keenam koefisien dan
keenam final demand pada masing-masing sektor menurun, maka perubahan output juga akan menurun.
PDRB non pert +
Rasio Nilai Tambah thd Output Non Pert
Perubahan Output Non Pert
Output Non Pert
Rasio Lahan Non Pert Terpakai thd
Normalnya KOR Non Pert
Kapital Non Pert
Umur Kapital Non Pert
DCR Depresi Non Pert
Perubahan Final Demand pert DK
Pertambahan Kapital Non Pert Yg
Dikehendaki Investasi Non Pert
Yg dikehendaki Rasio Pemanfaatan
Lahan Non Pert thd Alokasi
Investasi Non Pert
Harga lahan Non Pert
+ +
+ +
+
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ -
Perubahan Final Demand Non pert DKI
Perubahan Final Demand pert BDK
Perubahan Final Demand Non pert BDK
+
+ +
+
Perubahan Final Deman
Pert ROI Perubahan
Final Deman Non Pert ROI
Koef b 21 JJ
Koef b 22 JI Koef b 21 JI
Koef b 22 BJ Koef b 21 BJ
Koef b 22 JJ
Gambar 38. Causal Loop Sub Model Ekonomi dalam Menghitung Perubahan Output Sektor Non Pertanian
189 Perubahan output ini bersama-sama dengan besarnya KOR untuk masing-
masing sektor setiap wilayah selanjutnya akan menentukan pertambahan kapital ang diinginkan pada masing-masing sektor wilayahnya. Pertambahan kapital yang
diinginkan selanjutnya akan menentukan besar investasi yang diinginkan di setiap sektor wilayahnya.
Depresiasi pertanian
pertambahan lahan transport dari lahan
pertanian umur kapital
pertanian Kapital
pertanian
laju pertumbuhan produtifvitas lahan
pertanian yang dikehendaki
pertambahan lahan pemukiman dari
lahan pertanian
Lahan pertanian produktivitas lahan
pertanian awal
PDRB pertanian output pertanian
Rasio nilai tambah terhadap output
pertanian perubahan lahan
pertanian pertambahan lahan
industri dari lahan pertanian
perubahan output pertanian
KOR pertanian perubahan kapital
pertanian
pertambanhan lahan pertanian
dari lahan berfungsi lindung
produktifitas lahan pertanian
investasi pertanian DCR
+ -
+ -
+ +
+ +
+
+ +
+ -
+ -
-
+ +
+ +
+
Gambar 39. Causal Loop Sub Model Ekonomi dalam Menghitung Final Demand Sektor Pertanian
b. Investasi dan Kapital
Berdasarkan Gambar 38 – 39 dan Lampiran 26 - 31, pertambahan kapital yang dikehendaki masing-masing sektor pada setiap wilayah dalam model
ditentukan oleh perkalian antara perubahan output dengan besarnya KOR pada masing-masing sektor. Perubahan output dan besarnya koefisien KOR mempunyai
hubungan positif dengan pertambahan kapital yang dikehendaki pada masing- masing sektor. Artinya jika perubahan output dan koefisien KOR meningkat maka
pertambahan kapital yang dikehendaki juga meningkat atau sebaliknya jika perubahan output dan koefisien KOR menurun, maka pertambahan kapital yang di
kehendaki akan menurun.