180 Bodetabek, sektor-sektor yang memiliki nilai pengganda output besar adalah sektor
industri dan pengolahan, sektor pertambangan dan penggalian dan sektor keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan. Di Sisa Indonesia, sektor-sektor yang memiliki
pengganda output besar adalah sektor sektor industri dan pengolahan, sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Keterkaitan sektor-sektor ekonomi DKI Jakarta pada khusus dengan sisa wilayah Indonesia lainnya berindikasi kuat terjadinya fenomena backwash
kecuali pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Demikian juga keterkaitan antara Bodetabek dengan sisa wilayah Indonesia lainnya berindikasi
kuat terjadinya
fenomena backwash.
Sedangkan dalam sekala regional keberadaan DKI Jakarta memperlihatkan
multiplier yang positif
terhadap perekonomian kawasan Bodetabek.
Efek pengurasan backwash effect ini menghambat perkembangan wilayah lainnya.
VII. MODEL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN JABODETABEK
7.1. Model Dinamika Jabodetabek Dalam Penelitian
Model yang dikembangkan dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai model dinamika untuk kebutuhan kegiatan penataan ruang. Beberapa unsur yang biasa
dipertimbangkan dalam penataan ruang Kawasan, telah tercakup dalam model ini.
Gambar 33. Causal Loop Ekonomi, Populasi dan Lahan di Jabodetabek
Gambar 33 memperlihatkan causal loop yang terdiri dari tiga sektor yaitu lahan, penduduk, dan ekonomi. Interaksi diantara ketiga sektor tersebut sebagai
berikut :
Loop 1 positif menghubungkan populasi dengan ekonomi. Jika populasi bertambah akan meningkatkan aktivitas ekonomi. Disini keterkaitan antara
penduduk dan ekonomi dihubungkan dengan aspek penyediaan tenaga kerja yang diberikan oleh faktor penduduk kepada sektor tenaga kerja. Demikian
pula sebaliknya, aktivitas ekonomi yang baik akan menyebabkan ketertarikan penduduk untuk datang ke kawasan tersebut, sehingga terjadi
peningkatan populasi.
Loop 2 negatif menghubungkan ekonomi, lahan dan populasi. Jika aktifitas ekonomi membaikmeningkat, maka berakibat pada ketertarikan
penduduk untuk memasuki kawasan tersebut. Jumlah penduduk yang bertambah banyak akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan lahan
terutama lahan pemukiman, sehingga pada gilirannya akan mempengaruhi Ekonomi
Populasi Lahan
182 keadaan lahan menjadi berkurang. Lahan yang berkurang jumlahnya akan
menyebabkan terjadinya penurunan di dalam aktifitas ekonomi.
Loop 3 negatif menghubungkan antara lahan dan ekonomi. Ketersediaan lahan memiliki hubungan positif dengan pertambahan aktivitas ekonomi.
Akibat perkembangan ekonomi misalnya bertambahnya aktifitas di bidang industri, berkembangnya sektor jasa serta sektor perdagangan hotel dan
restoran yang memiliki dampak ruang berupa kebutuhan lahan. Sehingga hubungan antara ekonomi dan lahan adalah negatif, yaitu jika kegiatan
ekonomi meningkat maka jumlah lahan kosong akan menurun.
Loop 4 negatif menghubungkan sektor lahan dan populasi serta membentuk lingkar umpan balik negatif.
Keterkaitan antara lahan dan populasi bersifat negatif.
7.1.1. Sub Model Penduduk
Penduduk merupakan salah satu komponen cukup penting yang di pertimbangkan dalam kegiatan perencanaan, mengingat jumlah penduduk di
kawasan Jabodetabek selalu bertambah, aktivitasnya semakin beragam, sementara lahan kawasan tersedia relatif tetap. Hubungan submodel penduduk dapat dilihat
pada Gambar 34 dan Lampiran 7 – 9. Dalam submodel penduduk dianggap sebagai suatu level akumulasi. yang
bisa bertambah dan berkurang karena adanya proses yang menyebabkan penduduk bertambah adalah kelahiran dan migrasi masuk, sementara rate yang mengurangi
jumlah penduduk adalah kematian dan migrasi keluar. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan migrasi
imigrasi dan emigrasi. Kematian penduduk merupakan pembagian antara jumlah penduduk dikalikan fraksi normal kematian. Pergerakan masuk dan keluarnya
penduduk juga di pengaruhi oleh sejumlah daya tarik yang bisa memperkuat atau memperlemah fraksi normal aliran keluar-masuk penduduk di suatu kawasan, dan
digambarkan melalui sejumlah multiplier, yang merupakan suatu pengali terhadap fraksi normal tersebut.
Pada model ini, sumber-sumber ketertarikan untuk bermigrasi masuk maupun keluar dilihat dari rasio tingkat pengangguran dan kendala ruang.
183 Tingginya rata-rata rasio tingkat pengangguran menyebabkan menurunnya
ketertarikan orang untuk melakukan migrasi masuk, sementara rendahnya rasio pengangguran yang menunjukkan banyaknya ketersediaan lapangan kerja
mendorong orang untuk memasuki kawasan. Sedangkan multiplier kendala ruang memberikan respon terhadap evaluasi, jika semakin besar kendala ruang maka
semakin rendah untuk memasuki wilayah tersebut.
Gambar 34. Causal Loop Sub Model Penduduk
7.1.2. Sub Model Ekonomi
Gambaran sektor ekonomi pada model ini dibangun oleh sektor-sektor PDRB Jabodetabek. Pada model ini sektor-sektor dikelompokkan menjadi 2 kelompok
sektor, yaitu: i
Sektor pertanian terpisah karena nilai PDRB-nya ditentukan oleh produktivitas lahannya