Kesesuaian Penggunaan Lahan Terbangun dengan Tata Ruang

160 Output DKI Jakarta yang digunakan untuk aktivitas input di Bodetabek adalah 0,77 dan di sisa Indonesia sebesar 25,14 terhadap total output nasional. Sedangkan output Bodeabek yang digunakan untuk aktivitas input di DKI Jakarta sebesar 2,95 dan di sisa Indonesia sebesar 23,48 terhadap total output nasional. Output di sisa Indonesia yang digunakan untuk aktivitas input di DKI Jakarta adalah 4,11 dan di Bodetabek sebesar 1,52 terhadap total output nasional. Secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel IRIO tahun 2009, bahwa pada output di DKI Jakarta yang digunakan sebagai input oleh DKI Jakarta itu sendiri yang tertinggi pada sektor industri, perdagangan, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Output sektor industri di DKI Jakarta yang digunakan sebagai input sektor industri di DKI Jakarta sebesar Rp 38.194,16 milyar. Output sektor bank dan lembaga keuangan lainnya DKI Jakarta yang digunakan sebagai input sektor bank dan lembaga keuangan lainnya di DKI Jakarta sebesar Rp. 106.214,52 milyar. Output sektor perdagangan, hotel dan restoran di DKI Jakarta yang digunakan sebagai input sektor inustri di DKI Jakarta sebesar Rp.36.580,42 milyar. Output sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan di DKI Jakarta yang di gunakan sebagai input sektor perdagangan, hotel dan restoran di DKI Jakarta sebesar Rp 26.643,26 milyar. Output sektor bank dan lembaga keuangan lainnya di DKI Jakarta yang digunakan sebagai input sektor perdagangan, hotel dan restoran di DKI Jakarta sebesar Rp 27.502,32 milyar. Output sektor industri di DKI Jakarta yang digunakan sebagai input sektor industri di Bodetabek sebesar Rp 1.459,84 milyar. Output sektor perdagangan, hotel dan restoran di DKI Jakarta yang digunakan sebagai input sektor industri di Bodetabek sebesar Rp 2.685,04 milyar. Output sektor bangunan di DKI Jakarta yang digunakan sebagai input sektor industri di Bodetabek sebesar Rp 1.392,06 milyar. Output di DKI Jakarta yang digunakan sebagai input oleh sisa Indonesia, sektor yang memiliki nilai tertinggi adalah sektor bangunan, industri, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan serta keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Output sektor industri di DKI Jakarta yang digunakan sebagai input sektor industri di Sisa Indonesia sebesar Rp 19,099,92 milyar. Output sektor keuangan, persewaan 161 dan jasa perusahaan di DKI Jakarta yang digunakan sebagai input sektor pengangkutan di Sisa Indonesia sebesar Rp 7.911,92 milyar. Output sektor perdagangan di DKI Jakarta yang digunakan sebagai input sektor industri di Sisa Indonesia sebesar Rp 17.221,73 milyar. Output sektor bangunan di DKI Jakarta yang digunakan sebagai input sektor industri di Sisa Indonesia sebesar Rp 31.701,78 milyar.. Pada wilayah Bodetabek, dapat dilihat bahwa output-output dari Bodetabek yang digunakan sebagai input oleh DKI Jakarta yang tertinggi ada pada sektor jasa- jasa, perdagangan, hotel dan restoran, industri, dan pengangkutan. Output sektor industri di Bodetabek yang digunakan sebagai input sektor industri di DKI Jakarta sebesar Rp 406.767 juta. Output sektor jasa-jasa di Bodetabek yang digunakan sebagai input sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan di DKI Jakarta sebesar Rp 728.853 juta. Output sektor pengangkutan di Bodetabek yang digunakan sebagai input sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan di DKI Jakarta sebesar Rp 801.700 juta. Output sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan di Bodetabek yang digunakan sebagai input sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan di DI Jakarta sebesar Rp 236.981 juta. Output sektor perdagangan, hotel dan restoran di Bodetabek yang di gunakan sebagai input sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan di DKI Jakarta sebesar Rp 571.087 juta. Output dari Bodetabek yang di gunakan sebagai input oleh Bodetabek itu sendiri, sektor yang memiliki nilai tertinggi adalah sektor industri, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan serta pertanian. Output sektor industri di Bodetabek yang digunakan sebagai input sektor industri di Bodetabek sebesar Rp 98.689,30 milyar. Output sektor perdagangan, hotel dan restoran di Bodetabek yang digunakan sebagai input sektor industri di Bodetabek sebesar Rp 14.671.71 milyar. Output sektor industri di Bodetabek yang digunakan sebagai input sektor perdagangan, hotel dan restoran di Bodetabek sebear Rp 17.426.27 milyar. Output sektor pertanian di Bodetabek yang digunakan sebagai input sektor industri di Bodetabek terbesar Rp 6.092,20 milyar. Output sektor pengangkutan di Bodetabek yang digunakan sebagai input sektor industri di Bodetabek sebesar Rp 4.650,35 162 milyar. Output sektor jasa-jasa di Bodetabek yang digunakan sebagai input sektor industri di Bodetabek sebesar Rp 4.045,05 milyar. Pada wilayah Bodetabek, dapat dilihat bahwa output-output dari Bodetabek yang digunakan sebagai input oleh Sisa Indonesia yang tertinggi ada pada sektor perdagangan, hotel dan restoran, industri, dan pengangkutan. Output sektor industri di Bodetabek yang digunakan sebagai input sektor industri di Sisa Indonesia sebesar Rp 4.958,25 milyar. Output sektor industri di Bodetabek yang digunakan sebagai input sektor pertanian di Sisa Indonesia sebesar Rp 19.497.34 milyar. Output sektor perdagangan, hotel dan restoran di Bodetabek yang digunakan sebagai input sektor pertanian di Sisa Indonesia sebesar Rp 2.617,66 milyar. Output sektor perdagangan, hotel dan restoran di Bodetabek yang digunakan sebagai input sektor industri di Sisa Indonesia sebesar Rp 11.450,53 milyar. Output sektor pengangkutan di Bodetabek yang di gunakan sebagai input sektor industri di Sisa Indonesia sebesar Rp 5.608,06 milyar.

6.1 Indeks Daya Penyebaran dan Indeks Derajat Kepekaan

Keterkaitan antar sektor menunjukan adanya tingkat keterkaitan teknis antar unsur aktif. Hubungan teknis ini dapat berupa 1 hubungan ke depan forward linkage, ialah hubungan dengan penjualan barang jadi. Tingkat keterkaitan ke depan forward linkage atau disebut juga daya penyebaran; dan 2 hubungan ke belakangbackward linkage yang hampir selalu merupakan hubungan dengan bahan mentah ataupun bahan baku. Tingkat keterkaitan ke belakang backward linkage atau disebut juga derajat kepekaan. Dari daya penyebaran dan daya kepekaan ini diturunkan pula indeks daya penyebaran DP dan indeks derajat kepekaan DK. Bahkan selama ini, banyak para ahli telah menggunakan kedua indeks tersebut untuk menganalisis dan menentukan sektor-sektor kunci key sectors yang akan dikembangkan dalam pembangunan ekonomi di suatu wilayah. Sektor yang mempunyai DP tinggi memberikan indikasi bahwa sektor tersebut mempunyai keterkaitan ke depan atau daya dorong yang cukup kuat dibandingkan terhadap sektor yang lainnya. Sebaliknya sektor yang mempunyai DK tinggi berarti sektor tersebut mempunyai ketergantungan kepekaan yang tinggi terhadap sektor lain. 163 Indeks daya penyebaran memberikan indikasi bahwa, sektor-sektor yang mempunyai indeks daya penyebaran lebih besar dari 1, berarti daya penyebaran sektor tersebut di atas rata-rata daya penyebaran secara keseluruhan. Pengertian yang sama juga berlaku untuk indeks derajat kepekaan. Sektor yang mempunyai indeks derajat kepekaan dari 1 satu, berarti derajat kepekaan sektor tersebut di atas derajat kepekaan rata-rata keseluruhan. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa sektor-sektor kunci DKI Jakarta adalah sektor keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor industri. Sektor-sektor tersebut akan cepat terpengaruh jika ada kebijakan perekonomian secara menyeluruh di Bodetabek. Tabel 31. Indeks Daya Penyebaran dan Indeks Derajat Kepekaan DKI Jakarta Menurut Sektor Tahun 2009 No Sektor Indeks Daya Penyebaran Indeks Derajat Kepekaan Angka IDP Rangking Angka IDK Rangking 1 Pertanian 0,5464 7 0,0151 9 2 Pertambangan dan Penggalian 0,6210 6 0,0996 8 3 Industri dan Pengolahan 0,4604 8 1,2194 3 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,4322 9 0,2781 5 5 Bangunan 0,7126 5 0,2542 6 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,8458 4 1,4481 2 7 Pengangkutan dan Komunikasi 0,9755 3 0,6263 4 8 Keuangan, Persewaaan dan Jasa Persh 1,2546 1 1,8522 1 9 Jasa-Jasa 1,1158 2 0,2084 7 Sumber : Hasil analisa tabel IRIO tahun 2002 yang di update tahun 2009 dengan RAS Sektor yang memiliki Indeks daya penyebaran yang cukup besar yaitu sektor keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan, sektor jasa-jasa dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Jika DKI Jakarta melakukan kebijakan di sektor- sektor tersebut, maka dampaknya akan terasa pada perekonomian Bodetabek. Sektor keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan yang memiliki IDP sebesar 1,2546, misalnya, menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu unit output sektor keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan di DKI Jakarta, maka output Bodetabek akan meningkat sebesar 1,2546 kali. 164 Peningkatan output Bodetabek ini di mulai dengan peningkatan output di sektor- sektor pemasok input sektor keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan. Sektor yang memiliki daya penyebaran tinggi mengindikasikan sektor tersebut memilki ketergantungan yang tinggi terhadap sektor lain. Sebaliknya sektor yang memiliki derajat kepekaan yang tinggi berarti sektor tersebut memiliki keterkaitan ke depan atau daya dorong yang cukup kuat dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Adapun indeks daya penyebaran memberikan indikasi bahwa sektor-sektor yang memiliki indeks daya penyebaran lebih dari satu berarti daya penyebaran sektor tersebut di atas rata-rata daya penyebaran secara keseluruhan. Pengertian yang sama juga berlaku untuk indeks derajat kepekaan. Sektor yang mempunyai indeks kepekaan lebih dari satu berarti derajat kepekaan sektor tersebut di atas derajat kepekaan rata-rata secara keseluruhan. Keterkaitan dari sektor-sektor yang tergabung dalam sektor primer di DKI Jakarta menunjukkan angka relatif kecil bawah satu, atau dengan kata lain sebagai pemasok dari sektor primer di DKI Jakarta, peranan Bodetabek relatif kecil. Sementara itu, sektor keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan di DKI Jakarta menunjukkan keterkaitan ke depan yang tertinggi di banding sektor lainnya yaitu sebesar 1,5822, berarti peningkatan permintaan akhir sebesar satu unit untuk output sektor keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan di DKI Jakarta akan merangsang peningkatan output sektor Bodetabek. Selain sektor di atas, sektor kunci di DKI Jakarta adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor industri.. Tabel 32.. Indeks Daya Penyebaran dan Derajat Kepekaan Bodetabek Tahun 2009 No Sektor Indeks Daya Penyebaran Indeks Derajat Kepekaan Angka IDP Rangking Angka IDK Rangking 1 Pertanian 1,6389 2 0,3025 6 2 Pertambangan dan Penggalian 1,6582 1 0,2491 8 3 Industri dan Pengolahan 0,5647 9 3,2237 1 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1,0082 6 0,3635 5 5 Bangunan 0,7366 8 0,2729 7 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,1376 4 1,0242 2 7 Pengangkutan dan Komunikasi 1,0624 5 0,3717 4 8 Keuangan, Persewaaan dan Jasa Persh 1,6256 3 0,6974 3 9 Jasa-Jasa 0,8958 7 0,1629 9 Sumber : Hasil analisa tabel IRIO tahun 2002 yang di update tahun 2009 dengan RAS 165 Berdasarkan Tabel 32 di Bodetabek dapat diketahui bahwa sektor yang mempunyai IDP Indeks Daya Penyebaran diatas 1 dan nilai IDP yang tertinggi adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,6582. Hal ini menunjukkan kenaikan 1 unit output sektor pertambangan dan penggalian tersebut akan menyebabkan naiknya output sektor-sektor lain termasuk sektornya sendiri secara keseluruhan sebesar 1,6582 unit. Empat sektor berikut yang memiliki IDP tinggi adalah sektor pertanian 1,6389, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 1,6256, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,1376, dan sektor Pengangkutan dan Komunikasi 1,0624. Dari sisi IDK indeks derajat kepekaan, sektor industri dan pengolahan memiliki IDK tinggi yaitu sebesar 3,2237, diikuti sector perdagangan 1,0242, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 0,6974, dan pengangkutan dan komunikasi 0,3717. Dari tabel 31 juga dapat ditunjukkan bahwa sektor konci di Bodetabek adalah sektor industri dan pengolahan, dan sektor perdagangan. Diagram keterkaitan antar sektor digunakan untuk mempermudah melihat sektor yang saling berkaitan, yang terdiri dari garis vertical yang menunjukkan indeks derajat kepekaan dan garis horizontal yang menunjukkan indeks daya penyebaran. Diagram tersebut memiliki empat kuadran. Kuadran pertama merupakan sektor-sektor yang memilki hubungan dengan sektor ke belakang hulu dan ke depan hilir yang tinggi. Kuadran kedua merupakan sektor-sektor yang memilki hubungan dengan sektor ke depan hilir yang tinggi. Kuadran ketiga merupakan sektor-sektor yang memiliki hubungan dengan sektor ke belakang hulu dan ke depan hilir yang rendah. Kuadran keempat merupakan sektor-sektor yang memilki hubungan dengan sektor ke belakang hulu tinggi, namun memiliki hubungan dengan sektor ke depan hilir yang rendah. Diagram keterkaitan antar sektor digunakan untuk mempermudah melihat sektor yang saling berkaitan, yang terdiri dari garis vertical yang menunjukkan indeks derajat kepekaan dan garis horizontal yang menunjukkan indeks daya penyebaran. Diagram tersebut memiliki empat kuadran. Kuadran pertama merupakan sektor-sektor yang memilki hubungan dengan sektor ke belakang hulu dan ke depan hilir yang tinggi. Kuadran kedua merupakan sektor-sektor yang memilki hubungan dengan sektor ke depan hilir yang tinggi. Kuadran ketiga 166 merupakan sektor-sektor yang memiliki hubungan dengan sektor ke belakang hulu dan ke depan hilir yang rendah. Kuadran keempat merupakan sektor-sektor yang memilki hubungan dengan sektor ke belakang hulu tinggi, namun memiliki hubungan dengan sektor ke depan hilir yang rendah. Gambar 23. Diagram Keterkaitan antar Sektor terhadap Output di DKI Jakarta, 2009 Keterkaitan antar sektor di DKI Jakarta yang berpengaruh terhadap output yang berada di DKI Jakarta dapat dilihat pada gambar 23 bahwa kuadran pertama terdiri dari sektor pengangkutan dan komunikasi dan sector keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan , kuadran kedua hanya sektor jasa-jasa, sedangkan yang berada di kuadran ketiga adalah sektor pertanian, sektor listrik, gas dan air minum, sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Kuadran keempat terdiri dari sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri dan pengolahan. Keterkaitan antar sektor di Bodetabek yang berpengaruh terhadap output yang berada di DKI Jakarta dapat dilihat pada Gambar 24.bahwa tidak ada sektor yang berada pada kuadran pertama. Kuadran kedua terdiri dari pertambangan dan pengolahan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa. Sedangkan yang berada dikuadran ketiga adalah sektor listrik, gas dan air minum, sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran, Kuadran keempat terdiri dari sektor pertanian dan sektor industri dan pengolahan.