Standarisasi 2,6 dichlorophenol;indophenol DPIP

27 V. HASIL DA PEMBAHASA Metode analisis kadar vitamin C pada susu bubuk yang dilakukan pada penelitian ini merupakan metode yang tercantum dalam AOAC 985.33 tentang penentuan kadar vitamin C pada susu formula dan validasi yang dilakukan merujuk pada AOAC dan SNI ISOIEC 17025:2005. Sebelum proses validasi dilakukan, harus dilakukan penelitian pendahuluan yaitu standarisasi 2,6 dichlorophenolindophenol DPIP agar konsentrasi DPIP yang digunakan sebagai pereaksi stabil dan menghasilkan pengukuran yang akurat. Setelah dilakukan standarisasi dapat dilakukan validasi metode analisis kadar vitamin C pada susu bubuk dengan menggunakan potensiometer dan penelitian tambahan aplikasi Statistical Process Control SPC dengan pembuatan bagan kendali.

5.1 Standarisasi 2,6 dichlorophenol;indophenol DPIP

Standarisasi 2,6 dichlorophenolindophenol DPIP dilakukan setiap hari sebelum pengujian validasi dilakukan. DPIP memiliki bobot molekul BM 290.8 grmol, berbentuk bubuk padat berwarna hijau gelap, dan berubah menjadi warna biru ketika dilarutkan dan diencerkan. DPIP mudah larut di dalam air dan metanol. Sifat DPIP tidak stabil apabila terpapar cahaya dan mudah teroksidasi oleh cahaya. DPIP digunakan sebagai titran dalam penentuan asam askorbat atau vitamin C. Metode ini berdasarkan reduksi DPIP dengan asam askorbat dalam larutan asam Hossu dan Magearu, 2011. Standarisasi ini dilakukan untuk mencegah konsentrasi yang tidak stabil karena sifat DPIP yang mudah berubah konsentrasinya saat penyimpanan akibat terpapar cahaya dan teroksidasi udara. Standarisasi DPIP dilakukan secara triplo dengan standar deviasi SD setiap ulangan tidak melebihi 0.008 grL. Apabila hasil standarisasi yang dihasilkan lebih besar dari 0.008 grL, maka standarisasi diulang dari langkah awal. Hasil standarisasi 2,6 dichlorophenolindophenol DPIP yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil standarisasi 2,6 dichlorophenolindophenol DPIP Uji Validasi Konsentrasi 2,6 dichlorophenol;indophenol DPIP grL Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ratarata SD Akurasi 0.1792 0.1806 0.1810 0.1803 0.001 Presisi 0.2524 0.2532 0.2548 0.2535 0.001 0.2320 0.2328 0.2340 0.2329 0.001 Linearitas 0.1595 0.1631 0.1645 0.1624 0.003 LOD 0.2373 0.2375 0.2368 0.2372 0.000 LOQ 0.1989 0.1983 0.1981 0.1984 0.000 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa konsentrasi DPIP dapat berubah pada setiap analisis. Perubahan konsentrasi dilihat dari nilai ratarata konsentrasi DPIP pada setiap uji validasi yang dilakukan. Nilai standar deviasi SD juga menjadi parameter untuk menentukan standarisasi DPIP yang akan digunakan untuk menganalisis kadar vitamin C, berdasarkan nilai SD yang dihasilkan dari tiga ulangan triplo tersebut tidak lebih dari 0.008 grL. Perubahan konsentrasi yang dilihat dari nilai ratarata pada setiap standarisasi cenderung naik dan turun atau tidak stabil. Hal ini mungkin disebabkan karena saat akan melakukan standarisasi larutan DPIP dalam botol berwarna coklat amber tidak homongen karena tidak dikocok terlebih dahulu. Perubahan konsentrasi DPIP juga dapat disebabkan perubahan selama penyimpanan yang 28 disebabkan karena sifat kimiawi DPIP yang mudah rusak akibat teroksidasi dan terpapar cahaya. Untuk mencegah rusaknya DPIP akibat penyimpanan maka DPIP ditempatkan pada botol berukuran 1L berwarna amber coklat yang berfungsi untuk mencegah rusaknya DPIP karena cahaya dari lampu laboratorium. Potensi tidak stabilnya DPIP juga dapat berasal dari selang titrasi yang berwarna bening, sehingga menyebabkan konsentrasi menjadi tidak stabil dan rusak apabila terpapar cahaya. Tindakan lain yang dilakukan sebelum melakukan standarisasi DPIP adalah membuang semua DPIP yang tersimpan pada selang titrasi sebelum melakukan standarisasi dan analisis agar DPIP yang diduga rusak dan tidak stabil akibat terpapar cahaya tidak mempengaruhi hasil standarisasi dan analisis kadar vitamin C. Oleh karena itu, sebaiknya standarisasi DPIP dilakukan setiap hari atau setiap pereaksi tersebut akan digunakan untuk menganalisis kadar vitamin C. Konsentrasi DPIP sangat mempengaruhi perhitungan penentuan kadar vitamin C, sehingga apabila konsentrasi tidak tepat maka hasil kadar vitamin C yang dihasilkan tidak akurat. Berdasarkan data standarisasi tersebut dapat dilihat bahwa standar deviasi SD yang dihasilkan tiap ulangan tidak lebih dari 0.008 grL, sehingga konsentrasi DPIP yang digunakan untuk uji validasi dapat dikatakan akurat.

5.2 Uji Kecermatan Akurasi