32 reproducibilty yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan dapat mengukur kadar
vitamin C yang dapat diukur secara seksama apabila dilakukan oleh analis yang berbeda atau memenuhi syarat keseksamaan dengan parameter ketertiruan.
Tabel 12 menunjukkan uji reproducibilty apabila dihitung ratarata secara keseluruhan. Dari hasil tersebut RSD hasil perhitungan analisis yang dilakukan oleh tiga orang analis berbeda memiliki
hasil yang cukup presisi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai RSD sebesar 0.84 dan RSD Horwitz sebesar 5.71. Hasil yang didapatkan dari uji ketertiruan ini sudah sesuai dengan persyaratan diterimanya
presisi ketertiruan yaitu RSD harus lebih kecil daripada RSD Horwitz. Hasil uji keseksamaan presisi metode analisis ini menunjukkan hasil yang dapat diterima
sesuai dengan standar penerimaan baik dari pengujian keterulangan repeatibility maupun ketertiruan reproducibility. Sehingga, metode analisis ini dapat menghasilkan data yang seksama.
5.4 Uji Linieritas
Pengujian linieritas metode analisis kadar vitamin C pada susu bubuk menggunakan instrumen potensiometer menghasilkan kurva linieritas yang proporsional. Semakin tinggi konsentrasi
vitamin C standar yang ditambahkan akan semakin tinggi kurva yang dihasilkan. Uji linieritas yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan membuat larutan
standar menggunakan asam askorbat murni yang dibuat pada konsentrasi berbeda antara lain konsentrasi 500 mgKg, 1000 mgKg, 1500 mgKg, 2000 mgKg, dan 2500 mgKg. Linieritas diukur
dengan nilai R
2
dari kurva hubungan antara volume 2,6 dicholorophenolindophenol DPIP yang dikeluarkan alat sebagai sumbu y dan konsentrasi larutan standar sebagai sumbu x dengan
konsentrasi dalam mgKg. Hasil pengukuran linieritas metode dapat dilihat pada Lampiran 4, yang kemudian di plotkan kedalam sebuah kurva linieritas metode pada Gambar 8.
Gambar 8. Kurva linearitas metode analisis vitamin C standar menggunakan potensiometer
Berdasarkan kurva tersebut dihasilkan linieritas dengan persamaan y = 0.002x + 0.112 yang mempunyai nilai R² sebesar 0.998. Dengan nilai R² tersebut menunjukkan bahwa metode analisis
vitamin C menggunakan potensiometer ini memiliki linieritas yang baik, karena R² telah melebihi 0,99 EMA
, 1995.
5.5 Uji Batas Deteksi LOD
Uji Batas deteksi LOD ditentukan dengan cara menambahkan asam askorbat murni pada laktosa bubuk yang tidak memiliki kadar vitamin C. Setelah itu campuran tersebut diukur kadar
y = 0.002x + 0.112 R² = 0.998
1 2
3 4
5 6
7 8
500 1000
1500 2000
2500 3000
v o
lu m
e D
P IP
m l
Konsentrasi vitamin C standar ppm
33 vitamin C nya dengan potensiometer sebanyak paling sedikit enam kali ulangan. Penentuan
konsentrasi yang ditambahkan dilakukan dengan cara trial and error dimulai dari konsentrasi paling rendah. Konsentrasi vitamin C yang digunakan dimulai dengan konsentrasi 50 mgKg dan 100 mgKg,
tetapi konsentrasi ini terlalu kecil sehingga alat tidak dapat mendeteksi jumlah vitamin C tersebut. Selanjutnya, dicoba konsentrasi berikutnya yaitu 130 mgKg dan ternyata alat dapat mendeteksi
konsentrasi tersebut. Hasil pengukuran batas deteksi alat pada konsentrasi 130 mgKg dapat dilihat pada Tabel 13.
Berdasarkan hasil uji batas deteksi, alat potensiometer dapat mengukur konsentrasi vitamin C sebesar 130 mgKg dengan konsentrasi aktual sebesar 141.7710 mgKg. Hasil pengukuran batas
deteksi dapat dilihat pada Lampiran 5. Nilai SD, RSD serta RSD Horwitz yang dihasilkan tidak dipermasalahkan karena batas deteksi tidak melihat kriteria akurasi dan presisi yang diterima,
melainkan hanya melihat apakah alat tersebut dapat mendeteksi konsentrasi terendah yang diberikan. Potensiometer tersebut dapat mendeteksi konsentrasi vitamin C terendah yang diberikan pada
konsentrasi 130 mgKg. Pengujian LOD sebenarnya tidak dilakukan dengan cara trial and error melainkan dengan
membuat sederet blanko dan membuat kurva standar sehingga dihasilkan konsentrasi terkecil yang selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus LOD dan LOQ. Tetapi, pada penelitian ini tidak dilakukan
pembuatan blanko melainkan langsung mencoba konsentrasi yang masih dapat dideteksi alat, sehingga dari konsentrasi terendah tersebut dapat dihitung LOD berdasarkan rumus dan didapat LOD
sebesar 30.42 mgKg dan LOQ sebesar 101.40 mgKg. Tabel 13. Hasil uji batas deteksi LOD kadar vitamin C 130 mgKg pada laktosa bubuk
Analisis
Data Kadar Vitamin C mgKg
Ulangan 1 145.6325
Ulangan 2 153.5772
Ulangan 3 142.1429
Ulangan 4 145.7884
Ulangan 5 140.1831
Ulangan 6 123.3017
Ratarata mgKg 141.7710
SD 10.14
RSD 7.15
RSD Horwitz LOD mgKg
LOQ mgKg 7.59
30.42 101.40
5.6 Uji Batas Kuantitasi LOQ