Pengidentifikasian nama ilmiah setiap pohon yang ditemukan pada plot dibantu Dr. Kade Sidiyasa Alm dari Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumberdaya
Alam Samboja, Kalimantan Timur.
Gambar 3.3 Plot profil habitat Data vegetasi ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan program
Excel 2010 untuk mendapatkan nilai kerapatan, dominansi suku dan jenis. Analisa kesamaan struktur vegetasi antar daerah inti, baik di Mentoko maupun
di Prefab, dilakukan dengan menggunakan statistik multivariate yang terdapat dalam program Minitab 17.
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Individu Orangutan
Selama pengamatan dijumpai 5 individu orangutan di Mentoko dan 6 individu orangutan di Prefab Gambar 4.1 dan Tabel 4.1. Namun demikian, yang berhasil
diikuti hanya 3 individu dari masing-masing lokasi dan hampir semua orangutan dijumpai di areal pinggiran sungai yang tidak jauh dari camp sedang makan dari
pohon: sengkuang Dracontomelon daoAnacardiaceae, ara bendang Ficus piramidataMoraceae dan dari liana: belaran Merremmia mammosa
Convolvulaceae, serapet Mucuna spLeguminosae. Dari penelitian sebelumnya juga telah diindikasi bahwa jenis-jenis tersebut masuk dalam daftar pakan penting
orangutan di Mentoko dan Prefab Rodman 1977; Cambell 1992. Pencarian dan pengambilan data dimulai dari areal Mentoko pada bulan Mei, kemudian masuk
pertengahan Mei sampai pertengahan Juni orangutan di Mentoko sangat sulit ditemukan maka diputuskan untuk mengambil data di Prefab dan kemudian
kembali ke Mentoko setelahnya. Selama penelitian, individu orangutan di Prefab lebih mudah dijumpai dan diikuti daripada individu orangutan yang berada di
Mentoko, hal tersebut dikarenakan orangutan di Prefab sudah lebih terhabituasi dengan aktivitas penelitian.
Tabel 4.1 Jenis kelamin dan jumlah waktu pengamatan individu orangutan
Individu Jenis Kelamin
∑ hari ikut ∑ hari
penuh ∑ waktu
pengamatan menit
Mentoko Putri
Betina dewasa- anak 8
7 4907
Darwin Jantan remaja
8 7
5389 JP4
Jantan pradewasa 4
3 2350
20 17
12646 Prefab
Labu Betina dewasa-bayi
7 7
4687 Bayur
Betina dewasa-anak 7
5 4031
Mawar Betina dewasa-anak
7 6
3576 21
18 12294
Orangutan yang ditemukan lebih banyak adalah individu betina dewasa, hal tersebut dikarenakan oleh sifat orangutan betina dewasa yang cenderung memiliki
daerah jelajah tetap philopatric dibandingkan dengan jantan yang cenderung menjelajah lebih jauh. Tidak ada satu pun dari orangutan jantan dewasa yang
dijumpai berhasil diikuti karena perilakunya yang cenderung agresif terhadap keberadaan peneliti. Kendala lain yang ditemukan adalah adalakanya orangutan
mencoba menghindar dari keberadaan peneliti yaitu dengan secara sengaja turun ke tanah dan lari masuk ke dalam semak, bambu-bambu dan menyeberang sungai
melalui sambungan tajuk ataupun melewati jalur tebing sampai tidak bisa terlihat