2 Vegetasi Hutan Rawa Air Tawar Umumnya terdapat pada daerah kantong-kantong hutan sepanjang sungai yang
mengandung endapan lumpur banjir. Jenis pohon yang tumbuh di daerah ini adalah jambu-jambuan Eugenia spp., pulai Alstonia spp., ara Ficus spp.,
simpur Dillenia spp. dan perupuk Lophopetalum spp..
3 Vegetasi Hutan Kerangas Hutan kerangas terdapat di daerah bukit sebelah barat Teluk Kaba. Vegetasi
hutannya tumbuh kurang baik, pohon-pohonnya kecil-kecil akibat kekeringan dan terbakar. Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di daerah ini adalah
adalah meranti Shorea spp., Ulin Eusideroxylon zwageri, terap Artocarpus spp., mangga hutan Mangifera spp. dan jambu-jambuan
Eugenia spp..
4 Vegetasi Hutan Tergenang Bila Banjir Umumnya terdapat pada daerah sepanjang sungai yang drainase tanahnya
kurang baik sampai sedang. Jenis tumbuhan yang terdapat pada daerah ini adalah binuang Octomeles sumatrana, bayur Pterospermum javanicum
dan ketapang Terminalia spp.
5 Vegetasi Hutan Campuran Ulin-Meranti-Kapur Tipe vegetasi ini terdapat di bagian barat TN Kutai yang tumbuh pada daerah
dengan drainase kurang baik sampai sedang dan mencakup hampir 50 dari luas Taman Nasional Kutai. Jenis pohon antara lain: ulin Eusideroxylon
zwageri, kapur Dryobalanops spp. dan lain-lain.
6 Vegetasi Hutan Dipterocarpaceae Campuran Tipe vegetasi ini terdapat didaerah yang drainase tanahnya baik. Jenis-jenis
pohon yang terdapat didaerah ini antara lain adalah meranti Shorea spp, kapur Dryobalanops palembanica, keruing Dipterocarpus spp., banggeris
Koompassia exelsa, tebu hitam Koordersiodendron pinnatum, puspa Schima wallichii, pulai Alstonia spp., simpur Dillenia spp. dan kayu
arang Diospyros spp..
2.7 Fauna
Menurut Wirawan 1985, jenis-jenis fauna yang terdapat di TN Kutai antara lain:
1 Primata, diantaranya adalah orangutan Pongo pygmaeus morio, bekantan Nasalis larvatus, owa-owa Hillobates muelleri, klossi
Presbytis rubicunda, kukang Nycticebus coucang, monyet abu- abu Macaca fascicularis, dan bangkui Macaca nemestrina.
2 Ungulata, diantaranya adalah banteng Bos javanicus, rusa Rusa unicolor,kijang Muntiacus muntjak,dan kancil Tragulus javanicu.
3 Carnivora, diantaranya adalah beruang madu Helarctos malayanus. 4 Reptilia diantaranya: buaya muara Crocodylus porosus, dan buaya
senyulong Crocodylus schlegellii. 5 Aves, tercatat 300 jenis burung dalam 47 suku. Jenis-jenisnya antara
lain rangkong badak Buceros rhinoceros, cekakak Halcyon spp, raja udang Alcedo sp., tiong emas Gracula religiosa, bangau tong-tong
Leptoptilos javanicus, pecuk ular Anhinga spp, punai Treron spp, peregam Ducula spp, burung kipas Rhipidura spp., elang laut perut putih
Haliaetus leucogaster, ayam hutan Gallus spp..
3 METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2012. di stasiun penelitian Mentoko hutan sekunder tua, 00
⁰33’33.2”- 00⁰33’56.6” LU dan 117
⁰25’57”- 117⁰26’34” BT dan Prefab hutan primer, 00⁰33’1”- 00⁰32’36.5” LU dan 117
⁰27’28.7”- 117⁰28’1” BT, TN Kutai, Kalimantan Timur Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Lokasi penelitian Stasiun penelitian Mentoko dan Prefab terletak saling berdekatan ± 6 km dari
timur ke barat, namun demikian kondisi orangutan berbeda berdasarkan waktu habituasinya. Stasiun penelitian Mentoko pertama kali didirikan sekitar tahun 1970
oleh Peter Rodman dan aktif sampai dengan tahun 1986. Kemudian diaktifkan kembali tahun 2009 sampai saat ini oleh Anne E. Russon Profesor psikologi dari
Universitas York, Canada. Karena kawasan baru dimanfaatkan kembali untuk aktifitas penelitian, maka orangutan di Mentoko masih lebih sensitif dengan
keberadaan manusia sehingga memerlukan waktu habituasi lebih lama. Stasiun penelitian Prefab aktif digunakan sebagai tempat penelitian sejak tahun 1983
sampai sat ini dengan keberadaan Dr. Akira Suzuki dari Universitas Kyoto, Jepang. Prefab juga merupakan salah satu kawasan wisata untuk TN Kutai, sehingga
orangutan yang menetap disana lebih terbiasa dengan keberadaan manusia sehingga waktu yang diperlukan untuk habituasi tidak selama di Mentoko.
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: Global Positioning System GPS receiver Garmin 60 CSx, kompas Suntou, teropong
Brunton 8 x 40 mm, jam tangan Casio, kamera digital, roll meter, pita diameter, tagging tape, alumunium tag, paku, parang, lembar observasi.