Individu Orangutan Pemanfaatan Ruang oleh Orangutan Pongo pygmaeus morio (Owen, 1837) di Stasiun Penelitian Mentoko dan Prefab, Taman Nasional Kutai Kalimantan Timur
menjadi lebih panjang, yaitu 0.480 km per hari. Sepuluh tahun setelahnya, sudah banyak pohon-pohon muda tumbuh membentuk hutan sekunder, Cambell 1992
melaporkan bahwa jarak jelajah harian orangutan kembali mendekati selang awal yaitu 0.379 km. Singleton 2000 menyatakan bahwa lokasi sumber pakan yang
tersebar disuatu habitat dapat mempengaruhi pola jelajah.
Tabel 4.2 Perbandingan rata-rata jelajah harian orangutan dari beberapa penelitian di Mentoko dan Prefab
No Peneliti
Tahun Waktu
bulan Jelajah
harian km
Jumlah orang
utan Metode
Lokasi 1
Rodman 1977
15 0.305
15 Grid
Mentoko 2
Mitani 1989
18 0.480
18 Grid
Mentoko 3
Cambell 1992
12 0.379
12 Grid
Mentoko 4
Krisdijantoro 2008
4 0.880
4 GPS
Prefab 5a
Ferisa 2012
3 0.504
3 GPS
Mentoko 5b
Ferisa 2012
2 0.589
3 GPS
Frefab
Ketiga hasil tersebut memperlihatkan bahwa orangutan bisa menyesuaikan jelajah hariannya dengan kondisi habitat. Pada habitat sangat terganggu jarak
jelajah harian semakin panjang karena diperlukan untuk mencari makan dan begitu pula sebaliknya. Namun demikian, hampir 30 tahun setelah kebakaran kedua
terjadi, jarak jelajah harian orangutan di Mentoko-Prefab dilaporkan lebih panjang lagi. Hal tersebut bisa saja terjadi karena adanya gangguan lain terhadap habitatnya
seperti illegal logging dan konversi lahan disekitar TN Kutai, sehingga kualitas habitat yang menurun membuat orangutan harus mencari makan lebih jauh.
Pada waktu tertentu, orangutan di Mentoko maupun di Prefab tidak dijumpai di pinggiran sungai maupun di sekitar stasiun penelitian. Hal ini pun terjadi pada
saat penelitian ini dilakukan, dimana orangutan tidak ditemukan dimanapun di sekitar areal stasiun penelitian selama satu bulan. Sampai saat ini masih belum
diketahui secara pasti sejauh mana orangutan di Mentoko dan Prefab menjelajah. Kemungkinan lain karena metode yang digunakan untuk menghitung jarak jelajah
yang berbeda. Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa selain waktu penelitian dan jumlah orangutan yang diikuti berbeda, kedua hasil analisis jelajah harian yang direkam
menggunakan GPS terlihat lebih panjang daripada yang menggunakan system grid. Hal tersebut tentunya perlu diteliti lebih lanjut, karena penelitian ini hanya bisa
melaporkan jarak jelajah harian orangutan pada musim dimana penelitian dilakukan.
Gambar 4.2 Jelajah harian orangutan di Mentoko.
Gambar 4.3 Jelajah harian orangutan di Prefab.