Sama halnya dengan dua kecamatan sebelumnya, di Kecamatan Morotai Selatan Barat, mata pencaharian yang paling dominan adalah dari sektor pertanian
yaitu sebanyak 2162 KK atau 89,08 . Sementara untuk sektor lainnya hanya sebanyak 165 KK 6,8 yang memiliki mata pencaharian dari sektor jasa dan
100 KK 4,12 dari sektor perdagangan. Sementara untuk sektor pertambanganpenggalian, industri pengolahan, dan lainnya, tidak terdapat satu
KK pun yang menjadikannya sebagai sumber mata pencaharian.
5.4. Potensi Daerah 5.4.1. Perikanan
Perairan Kebupaten Halmahera Utara sangat potensial, dimana Standing Stock
nya tercatat sebesar 213.339,46ton per tahun termasuk wilayah ZEEI dengan potensi yang dapat dimanfaatkan sebanyak 106.667.73ton per tahun; serta
potensi Ikan Pelagis diperkirakan sebesar 85.335,78ton per tahun, dan Ikan Demersal
sebesar 21.333,95ton per tahun. Potensi perikanan yang potensial tersebut baru dimanfaatkan sebesar 9,15 dari potensi lestari. Jumlah produksi
tersebut diperoleh dari kegiatan penangkapan ikan di perairan 12 Mil, dengan menggunakan perahu tanpa motor PTM, perahu motor tempel PMT, maupun
tanpa perahu.
5.4.2. Peternakan
Jenis ternak di wilayah Halmahera Utara terdiri dari ternak sapi, kambing, kuda, babi, ayam buras, dan itik. Pada tahun 2002 populasi ternak di wilayah
Halmahera Utara tercatat sebanyak 70.848 ekor, yang terdiri dari sapi 3.812 ekor, kambing 5.112 ekor, babi 1.449 ekor, ayam buras 60.005 ekor, dan itik 470 ekor.
5.4.3. Tanaman Pangan
Luas lahan tanaman pangan tahun 2003 di Pulau Morotai 463ha. Terdiri dari lahan tanaman padi sawah seluas 338ha atau 73,00, dengan jumlah
produksi sebesar 750ton, lahan tanaman padi ladang seluas 80ha atau 17,28 dengan jumlah produksi 89ton, dan tanaman jagung 45ha atau 9,72 dengan
jumlah produksi 114ton.
5.4.4. Perkebunan
Luas lahan tanaman perkebunan tahun 2003 di Pulau Morotai 17.269ha terdiri dari lahan tanaman kelapa seluas 11.094ha atau 67,36, lahan tanaman
cengkeh seluas 1.371ha atau 8,32, lahan kakao 2.931ha atau 17,80, dan luas lahan tanaman pala 1.873ha atau 6,52. Sedangkan produksi tanaman
perkebunan pada tahun 2003 sebesar 15.529,8ton, yang terdiri dari produksi tanaman kelapa 13.506ton, tanaman cengkeh 152ton, tanaman kakao 1.317,8 Ton,
dan tanaman pala sebesar 233,6ton.
5.4.5. Kehutanan
Luas kawasan hutan di Pulau Morotai sebesar 223.500ha, terdiri dari hutan lindung 96.250ha atau 43,06, hutan produksi tetap 46.500ha atau 20,81,
hutan produksai dapat dikonversi, dan areal penggunaan lain 23.750ha atau 10,63.
5.4.6. Industri dan Pertambangan
Salah satu strategi untuk meningkatkan produktifitas masyarakat di wilayah Halmahera Utara, adalah pengembangan infrastruktur sektor industri dan
kualitas produk industrinya. Hal ini mengingat bahwa pada tahun-tahun mendatang sektor industri akan mengalami tekanan dan persaingan yang lebih
ketat, berbarengan dengan diberlakukannya era perdagangan bebas. Industri yang dapat dikembangkan di Halmahera Utara adalah industri yang berbasis sumber
daya alam seperti minyak kelapa dan agroindustri lainnya. Potensi wilayah Kabupaten Halmahera Utara khususnya sumberdaya alam
yang dimiliki antara lain potensi mineral: emas, mangan, pasir besi, perak, uranium, batu gamping, batu bara dan minyak bumi. Pertambangan emas yang
kini dieksplorasi oleh PT. Nusa Halmahera Minerals PT. NHM di Gosowong Kao-Malifut.
5.4.7. Perdagangan dan Jasa
Dilihat dari potensi yang ada, sektor perdagangan dan jasa memiliki prospek yang cukup baik. Dalam hal ini, Tobelo sebagai ibukota kabupaten menjadi pusat
perdagangan dan jasa bagi masyarakat Kabupaten Halmahera Utara pada umumnya, dan khususnya Tobelo serta wilayah di sekitarnya. Banyak potensi
sumberdaya yang masih dapat dikembangkan yang memungkinkan sektor perdagangan dan jasa semakin berkembang. Berbagai hasil produksi sektor
perikanan, perkebunan dan industri kerajinan masyarakat, disamping dipasarkan di kota Tobelo, juga dipasarkan ke luar daerah, di antaranya ke Ternate, Bitung,
Manado, Palembang dan Surabaya. Fasilitas perdagangan dan jasa yang tersedia dan menunjang pertumbuhan
perekonomian masyarakat Halmahera Utara, antara lain berupa kantor bank 3 unit, kredit union 1 unit, fasilitas telkom, pasar tradisional, pertokoan, mini
marketpasar swalayan, serta sejumlah hotel, dan restoran.
5.5. Fasilitas Pelayanan Umum 5.5.1. Sarana Pendidikan